Tetap di rumah saja untuk menjaga diri dari Covid-19, tidak akan terasa membosankan dan bisa terasa nyaman bersama keluarga dengan trik berikut ini.
Apakah kamu masih terus di rumah saja bersama anak-anak? kamu tidak sendirian. Banyak keluarga lainnya, terutama yang berada di zona merah atau berbahaya, terus konsisten untuk tetap #dirumahaja. Bahkan, ketika berbagai negara dan kota lain mulai berkegiatan di luar rumah dan hidup berdampingan dengan Covid-19, banyak keluarga yang lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah dengan alasan keamanan dan ketenangan.
Bertambahnya Durasi Screen Time
Masalahnya, ketika terus berada di rumah, kamu dan keluarga mungkin lebih sering terpapar layar atau screen time. Aktivitas sehari-hari kebanyakan dilakukan menggunakan gadget mulai dari bekerja, bersekolah, hiburan keluarga, hingga berkomunikasi dengan orang lain di luar rumah. Terutama, bagi para orang tua dari balita dan anak-anak yang masih kecil. Gawai bahkan menjadi babysitter atau pengasuh anak, saat orang tua sudah mulai lelah, sedang WFH (work from home), atau mengerjakan urusan rumah tangga.
Padahal, seperti yang sudah diketahui paparan gawai yang berlebihan akan memberi dampak negatif bagi anak-anak, salah satunya berisiko terjadinya gangguan mata pada si kecil. Begitu pula pada orang dewasa. Ketika anak telah tertidur pulas, kamu ingin memiliki me-time dengan berbagai cara. Semisal, menonton drakor (drama Korea), bermain game, atau menikmati tayangan streaming. Namun terkadang, posisi menatap layar yang kurang nyaman malah membuat kamu menjadi tidak relaks. Mengapa bisa begitu?
Otot-otot di leher bekerja untuk menopang berat kepala, yang biasanya memiliki berat sekitar 4,5 hingga 5,5 kg. “Otot (leher) tidak besar, tetapi mereka bekerja dengan baik sesuai kebutuhan jika leher berada dalam posisi yang tepat,” jelas Dominic King, DO, seorang ahli bedah ortopedi di Cleveland Clinik di Amerika Serikat dan pendiri Institut Kedokteran eSports.
Saat kamu menundukkan kepala ke depan untuk melihat ke bawah ke ponsel kamu, itu menghasilkan beban tambahan yang harus ditanggung oleh otot leher. Mencondongkan kepala kamu 60 derajat ke depan, seperti saat melihat ponsel di pangkuan kamu dengan dagu hampir menyentuh dada, dapat berkorelasi dengan beban ekstra 27 kg di leher kamu. Wajar saja bila leher atau bahu kamu terasa pegal sehabis menyaksikan film atau bermain game di smartphone.
Tetap Seru di Rumah Bersama BenQ GS2 Proyektor Mini
Mungkin kamu telah berusaha mengurangi durasi screen time demi menghindari dampak negatif dari gawai di atas. Namun, karena tuntutan aktivitas serta demi memanjakan keluarga dengan hiburan yang tersedia di gadget, usaha kamu tersebut belum berhasil. Jangan khawatir, solusinya mungkin kamu dan keluarga tak perlu ‘menghindar’ dari gawai, tapi memilih gawai yang dapat memberikan solusi terbaik bagi masalah kamu. Kabar baiknya, BenQ menawarkan mini proyektor atau portable LED wireless BenQ GS2, agar kamu dapat menikmati pengalaman menonton yang jauh lebih baik, besar, dan sehat.
Sesuai namanya, proyektor GS2 memiliki ukuran yang portabel sehingga sangat mudah dibawa ke mana saja. kamu bisa menampilkan gambar dari berbagai sumber, mulai dari smartphone, laptop hingga konsol game secara wireless. Bahkan, kamu dapat menyetelnya di halaman belakang rumah dan menikmati private outdoor cinema.
Meski ukurannya kecil, proyektor mini GS2 memiliki banyak sekali fitur yang dapat menjadi solusi isu screen time di keluarga kamu. Yang utama, LED Projector ini menawarkan fitur perlindungan mata anak, dengan adanya proyeksi cahaya reflektif yang lebih aman dibandingkan blue light langsung dari monitor gawai, auto focus, parental timer, serta auto brightness yang secara otomatis mendeteksi level cahaya ambien dan menyesuaikan kecerahan yang tepat, menjadikannya fitur sempurna dalam menjaga kesehatan mata anak.
Kelebihan lain dari GS2 adalah, sangat family-friendly. Dari desainnya saja dirancang secara khusus agar tahan percikan dan kuat bila terjatuh. kamu tidak perlu khawatir GS2 akan menjadi korban dari ‘kekacauan’ yang dibuat oleh anak-anak. Mini Projector Indonesia ini juga berfungsi sebagai speaker Bluetooth, baterainya tertanam, dan pengaturan nirkabel yang minim kerumitan. Khawatir sulit terkoneksi dengan gawai kamu? Tenang saja, BenQ GS2 kompatibel dengan Mac/iOS, Android, dan PC, plus memiliki konektivitas HDMI, USB-C, juga USB.
BACA JUGA: 10 REKOMENDASI BUKU ANAK TERBARU UNTUK USIA 1-4 TAHUN
Mini proyektor BenQ GS2 ini bukan hanya untuk sarana hiburan keluarga, tapi juga dapat membantu kegiatan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) atau school from home anak. Sungguh memudahkan para orang tua dalam menjalani masa karantina di rumah!