Penyebab dan Cara Mengatasi Morning Sickness – Kehamilan adalah sebuah perjalanan yang menakjubkan, tapi morning sickness yang seiring datang dengan kehamilan dapat membuat bunda merasa tidak nyaman.
Sekitar 70 persen wanita mengalami mual di awal kehamilan dan sekitar 50 persen mengalami muntah-muntah. Morning sickness ini sangat umum, tapi juga sangat bervariasi. Beberapa orang ada yang mengalaminya setiap hari dan sepanjang hari, ada yang hanya mual terutama di malam hari, dan ada yang mual jika mereka belum cukup tidur. Morning sickness dapat dimulai sejak enam minggu kehamilan dan cenderung mencapai puncak sekitar minggu kedelapan dan kesembilan.
Jadi apakah penyebab dan cara mengatasi morning sickness ini?
Baca juga: 7 Persiapan Sebelum Melahirkan yang Perlu Bunda Tahu!
Sumber: Mum’s Grapevine
Mengapa disebut morning sickness padahal mual sepanjang hari, bukan hanya pada saat pagi?
Morning sickness hanyalah sebuah istilah. Bagi beberapa wanita hamil, mual akan terasa lebih parah di pagi hari dan akan mereda seiring hari berjalan, tetapi kondisinya bisa terjadi kapan saja dan bagi banyak wanita, hal ini dapat berlangsung seharian. Intensitas gejala juga bisa bervariasi dari wanita ke wanita lainnya.
Istilah medis untuk morning sickness adalah vomiting of pregnancy (NVP). Sampai tiga perempat wanita hamil setidaknya mengalami mual atau muntah pada trimester pertama, dan sekitar setengahnya hanya muntah-muntah saja tanpa rasa mual sebelumnya.
Mual ringan bisa membuat Anda lelah, dan serangan mual dan muntah setiap saat bisa membuat Anda lebih kelelahan lagi dan merasa menderita. Jika hal ini sudah terjadi, sebaiknya konsultasi ke dokter Anda untuk penanganan lebih lanjut.
Kapan morning sickness biasanya mulai dan berakhir?
Mual biasanya dimulai sekitar 6 minggu kehamilan, tapi bisa dimulai sejak 4 minggu. Morning sickness cenderung menjadi lebih buruk selama bulan depan atau lebih.
Sekitar setengah dari wanita yang mengalami mual selama kehamilan merasa lega setelah sekitar 14 minggu kehamilan.
Bagi kebanyakan orang, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan lagi untuk mualnya mereda, meski mungkin akan kembali datang dan pergi sepanjang kehamilan.
Apakah normal memiliki morning sickness selama 9 bulan kehamilan?
Hal ini memang jarang terjadi, tapi morning sickness selama kehamilan adalah hal yang normal. Sejumlah kecil wanita mengalami morning sickness yang berlangsung sampai trimester kedua, dan bahkan ketiga.
Tetapi tetap saja, Anda harus bicarakan dengan dokter Anda jika Anda merasa mual atau muntah setelah melewati trimester pertama. Morning sickness yang secara terus-menerus bisa membuat Anda menderita, dan kasus yang sangat parah dapat menyebabkan dehidrasi dan berat badan menjadi turun.
Lalu apa yang menyebabkan mual dan muntah saat hamil?
Tidak ada yang tahu pasti apa yang menyebabkan mual selama kehamilan, tapi mungkin morning sickness adalah hasil dari kombinasi dari banyak perubahan fisik yang terjadi di tubuh Anda. Beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan morning sickness adalah:
- Human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini meningkat dengan cepat selama awal kehamilan. Tidak ada yang tahu bagaimana hCG berkontribusi pada rasa mual, tapi nampaknya sangat hal ini mungkin menyebabkan mual dan muntah karena waktunya tepat karena mual dan muntah cenderung berpuncak pada waktu bersamaan dengan kadar hCG tinggi dalam tubuh.
- Estrogen. Seiring dengan hormon lain, estrogen kemungkinan penyebab lain morning sickness karena juga meningkat dengan cepat pada awal kehamilan.
- Rasa penciuman dan kepekaan yang lebih kuat terhadap bau. Aroma tertentu dapat langsung memicu refleks muntah pada saat kehamilan karena kepekaan pada penciuman dan terhadap bau meningkat. Beberapa peneliti berpikir hal ini mungkin disebabkan oleh tingkat estrogen yang lebih tinggi, namun tidak ada yang tahu pasti.
- Perut sensitif. Beberapa saluran pencernaan wanita lebih sensitif terhadap perubahan di awal kehamilan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa wanita dengan bakteri Helicobacter pylori di perut mereka cenderung membuat mual dan muntah. Namun, tidak semua penelitian mengkonfirmasi hal ini.
- Stres. Periset telah mengatakan bahwa beberapa wanita secara psikologis cenderung mengalami mual dan muntah selama kehamilan sebagai respons abnormal terhadap stres yang meningkat. Namun, tidak ada bukti konklusif yang mendukung teori ini.
Apakah beberapa wanita hamil lebih mungkin merasa mual dan muntah dibanding wanita lainnya?
Anda lebih mungkin mengalami mual atau muntah selama kehamilan Anda jika:
- Anda hamil dengan anak kembar atau lebih. Ini mungkin berasal dari kadar hCG, estrogen, atau hormon lain yang lebih tinggi di tubuh Anda. Anda juga cenderung memiliki kasus yang lebih parah daripada rata-rata. Di sisi lain, hal ini tidak pasti. Beberapa wanita yang melahirkan bayi kembar tidak memiliki mual sama sekali.
- Anda mengalami mual dan muntah pada kehamilan sebelumnya.
- Anda memiliki riwayat mual atau muntah sebagai efek samping pil KB. Ini mungkin terkait dengan respons tubuh Anda terhadap estrogen.
- Anda cenderung mabuk perjalanan.
- Anda memiliki riwayat mual selama kehamilan. Jika ibu atau saudara perempuan Anda mengalami morning sickness yang parah, ada kemungkinan Anda juga mengalaminya.
- Anda memiliki riwayat sakit kepala migrain.
- Anda hamil anak perempuan. Beberapa penelitian menemukan bahwa sekitar 55 persen wanita dengan mual dan muntah parah pada trimester pertama melahirkan anak perempuan.
Apakah mual akan mempengaruhi bayi?
Mual ringan sampai sedang dan muntah sesekali dari morning sickness tidak akan membahayakan bayi Anda. Asalkan Anda bisa tetap terhidrasi dan dapat membuat makanan ada yang tetap turun ke perut. Dalam kebanyakan kasus, nafsu makan Anda akan segera kembali dan Anda akan bertambah berat badan.
Jika mual membuat Anda tidak mengonsumsi makanan yang dibutuhkan dan seimbang, minumlah vitamin untuk memastikan Anda mendapatkan nutrisi yang Anda butuhkan, tetapi tetap harus dikonsultasikan ke dokter kehamilan Anda sebelum anda mengonsumsinya.
Muntah yang parah dan berkepanjangan dikaitkan dengan risiko kelahiran prematur, berat lahir rendah, dan bayi baru lahir yang kecil untuk usia mereka.
Apakah morning sickness merupakan tanda kehamilan yang sehat?
Belum tentu. Memang benar bahwa sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang mengalami keguguran kebanyakan tidak mengalami morning sickness.
Tapi banyak wanita dengan kehamilan normal yang sedikit atau tidak sama sekali merasa mual selama trimester pertama mereka. Anggap dirimu beruntung dan jangan khawatir jika kamu tidak merasa mual dan muntah!
Baca juga: 8 Gerakan Senam Ibu Hamil untuk Memperlancar Persalinan
Bagaimana cara mengatasi morning sickness?
Jika Anda mengalami kasus mual dan muntah ringan, beberapa tindakan yang relatif sederhana mungkin dapat membantu. Jika tidak, obat yang aman dan efektif bisa menenangkan perut Anda, dan tentu saja obatnya harus dari resep dokter dan konsultasi terlebih dahulu. Banyak saran berikut yang tidak didukung oleh bukti kuat, namun dokter kandungan dan bidan biasanya merekomendasikannya, dan banyak wanita sudah membuktikannya.
- Makan makanan kecil atau cemilan sedikit demi sedikit sepanjang hari sehingga perut Anda tidak pernah kosong. Makanan berprotein dan berkarbohidrat tinggi mungkin dapat membantu. Tapi ingat, apapun yang Anda pilih, makanlah perlahan.
- Jangan berbaring tepat setelah makan karena hal ini bisa memperlambat pencernaan.
- Makanlah makanan ringan yang sederhana, seperti biskuit yang disimpan di sebelah di tempat tidur Anda. Saat pertama kali bangun, makan sedikit, lalu istirahat selama 20 sampai 30 menit sebelum bangun. Camilan biskuit juga bisa membantu Anda merasa lebih baik jika terbangun dan mual di tengah malam.
- Bangun perlahan di pagi hari. Duduk terlebih dahulu di tempat tidur selama beberapa menit setelah bangun tidur, jangan langsung berdiri dan beraktifitas.
- Hindari makanan dan bau yang memicu mual Anda. Jika semua makanan dan bau membuat Anda mual, cobalah makan sedikit demi sedikit.
- Makanlah makanan yang disajikan dingin atau pada suhu ruangan. Makanan panas cenderung memiliki aroma yang lebih kuat dibandingkan makanan yang sudah dingin.
- Jangan makan makanan berlemak. Hal ini dikarenakan makanan berlemak butuh waktu lebih lama untuk dicerna. Anda juga disarankan untuk menghindari makanan pedas, asam, dan gorengan, yang bisa mengganggu sistem pencernaan Anda.
- Sikat gigi Anda dan bilas mulut Anda setelah makan.
- Minumlah di antara waktu makan, tapi jangan minum banyak pada satu waktu sehingga perut terasa kenyang karena itu akan membuat Anda kurang lapar akan makanan. Minum secara teratur sepanjang hari merupakan strategi yang baik untuk tetap terhidrasi.
- Hindari minuman dingin dan berkarbonasi. Beberapa wanita lebih memilih minuman asam, seperti limun. Jika kamu tetap muntah, cobalah minuman elektrolit yang mengandung glukosa, garam, dan potassium untuk mengganti elektrolit yang hilang.
- Waspadai pemicu yang bisa memicu mual Anda. Ini termasuk ruang yang hangat atau pengap, aroma parfum yang kuat, naik transportasi, atau bahkan rangsangan visual tertentu, seperti lampu yang berkedip-kedip.
- Dapatkan udara segar dengan berjalan-jalan atau membuka jendela.
- Rileks dan tidur siang kapan pun Anda bisa. mual bisa bertambah buruk jika tubuh Anda lelah.
- Menonton acara TV atau menghabiskan waktu dengan teman bisa menghilangkan stres dan mengalihkan pikiran dari ketidaknyamanan Anda.
- Coba hipnosis. Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa hipnosis membantu morning sickness, tapi banyak juga bukti kalau hipnosis efektif dalam mengurangi rasa mual pada saat terapinya.
- Konsumsi jahe. Beberapa percaya dengan obat alternatif ini untuk mengatasi sakit perut dan menghilangkan mual. Parut jahe segar secukupnya ke dalam air panas untuk membuat teh jahe. Mengkonsumsi permen jahe atau jahe juga bisa membantu. Catatan: Berhati-hatilah untuk mengonsusi bubuk akar jahe dalam kapsul: Meskipun hal ini mungkin juga memberi sedikit kelegaan, tidak ada cara untuk memastikan berapa banyak bahan aktif yang dikandungnya. Bicarakan ini dengan dokter Anda sebelum mengonsumsinya.
- Konsumsi peppermint. Beberapa wanita merasa lega setelah meminum teh peppermint atau memakan permen peppermint, terutama setelah makan.
- Pertimbangkan untuk ke ahli akupuntur yang memiliki pengalaman mengobati mual selama kehamilan.
- Bereksperimen dengan aromaterapi. Beberapa wanita menemukan aroma seperti lemon, mint, atau jeruk membantu. Teteskan satu atau dua tetes aromaterapi pada saputangan yang Anda bawa bersama Anda untuk dihirup setiap kali Anda mulai merasa mual. Catatan: minyak esensial beraroma sangat kuat, jadi gunakan sedikit saja.
Apakah ada obat untuk morning sickness?
Jika semua hal di atas tidak membantu, bicarakan dengan dokter Anda tentang pengobatan untuk meringankan rasa mual.
Dan jika Anda berencana untuk hamil lagi, mulailah minum multivitamin sebelum Anda mencoba hamil dan sepanjang awal kehamilan. Hal ini bisa membantu mencegah morning sickness yang parah, meski tidak pasti juga. Jadi jangan lupa minum vitamin-mu ya, Bunda!