Selama masa pandemi, pembelajaran secara daring telah menjadi sebuah kebutuhan penting. Mengikuti imbauan pemerintah, masyarakat lebih memilih untuk melakukan berbagai aktivitas dari rumah masing-masing dan mengurangi aktivitas di luar rumah, termasuk ke sekolah.
Sebagai perusahaan teknologi Indonesia yang berkomitmen untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat Indonesia, Tokopedia berusaha mengakomodasi kebutuhan ini dengan menghadirkan ekosistem Tokopedia Pendidikan. Ekosistem ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses pendidikan secara daring melalui tiga kategori utama yakni Tokopedia Belajar, Biaya Pendidikan, dan Kartu Prakerja.
“Tahun 2020 bisa dikatakan menjadi tahun transformasi bagi Ekosistem Tokopedia Pendidikan. Pada akhir 2020 misalnya, ada 480 Institusi pendidikan yang telah bergabung untuk fitur biaya pendidikan. Padahal, di akhir tahun 2019 kami baru memiliki 80 institusi pendidikan,” cerita Joy Josephine Sutrisno, Senior Sales & Operation Development Tokopedia.
Pantang Menyerah Demi Ciptakan Kemudahan Akses Belajar untuk Semua
Diluncurkan pada tahun 2018, ekosistem Tokopedia Pendidikan dimulai oleh dua orang tim inti, salah satunya adalah Joy. Keduanya memulai ekosistem ini dengan mengembangkan kategori Tokopedia Belajar. Tokopedia Belajar menyediakan pilihan voucher belajar yang bisa dibeli oleh pengguna, mulai dari voucher kursus masak hingga voucher untuk mempelajari bahasa pemrograman.
“Dulu, banyak yang belum menyadari potensi pasar potensi pasar pendidikan pada ekosistem digital. Kami harus kirim proposal penawaran kerjasama ke setiap vendor belajar yang kami tahu, dan coba meyakinkan mereka bahwa akan ada orang yang berminat untuk mengikuti kelas yang mereka jual,” kenang Joy.
Hal yang sama juga terjadi untuk kategori Biaya Pendidikan. Ketika pertama kali diluncurkan pada 2019, kategori yang menghadirkan layanan pembayaran biaya pendidikan yang mudah, lengkap, dan terpercaya ini tidak langsung diminati institusi pendidikan. Kebanyakan institusi pendidikan langsung mundur ketika ditawari, karena mereka sudah merasa nyaman dengan sistem pembayaran yang selama ini diterapkan.
Namun, keraguan dari banyak pihak ini perlahan menghilang, sering dengan kemudahan yang mereka rasakan. Kini, tawaran kerjasama justru banyak datang dari berbagai pihak. Mulai dari sekolah, universitas, pondok pesantren, layanan kursus, hingga seleksi masuk universitas yang ingin agar sistem pembayaran mereka menjadi modern dan mudah diakses oleh mahasiswa dan pelajar.
Bahkan, Tokopedia pernah mendapatkan promosi gratis dari Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, yang merasa sangat dimudahkan dengan sistem pembayaran kuliah di Tokopedia. Melalui sosial media pribadi miliknya, Sutrisna menyandingkan fotonya dengan salah satu personil BTS yang merupakan Brand Ambassador Tokopedia. ‘Bayar UKT di UNY sekarang bisa lewat OVO dan Tokopedia. Salam dari Sutrisna, bukan personil BTS’ tulisnya.

“Pada akhirnya, terjadi promosi dari mulut ke mulut. Misalnya Universitas A sudah menggunakan Tokopedia, setelah merasakan kemudahannya, mereka akan bercerita ke universitas lainnya, begitu seterusnya,” jelas Joy.
Terus Berinovasi demi Ciptakan Kemudahan Akses Belajar untuk Semua
Kedepannya, Tokopedia Pendidikan berkomitmen untuk terus mengembangkan sistem dan layanan kepada semua pengguna. Baru-baru ini misalnya, Tokopedia Pendidikan telah mengembangkan sistem yang memungkinkan institusi pendidikan untuk mengunggah pilihan biaya pembayaran mereka sendiri.
“Biasanya kan setiap institusi pendidikan memiliki kebutuhan solusi pembayaran yang berbeda-beda. Nah, saat ini mereka bisa mengakses dashboard yang kita berikan, dan mengunggah tagihan pendidikan mereka sendiri. Saat tagihan sudah terunggah, maka tersebut dapat diakses oleh siswa secara real time. Selain itu, ada beberapa inovasi lain yang saat ini sedang dikembangkan,” jelas Joy.
Lewat berbagai inovasi ini, Tokopedia berharap dapat memudahkan masyarakat untuk belajar, tidak hanya ketika pandemi tetapi seterusnya. Tokopedia ingin agar teknologi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan iklim belajar di Indonesia.