Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

5 Jenis-jenis Insomnia, Mana yang Paling Umum?

17 January 2022
Share
5 Jenis-jenis Insomnia, Mana yang Paling Umum?

Jenis-jenis insomnia dan penjelasannya. Mana yang paling umum diderita, apa saja pemicunya?


Peranan tidur sangatlah penting untuk kesehatan setiap organ dan bagian dalam tubuh. Oleh karena itu, tidak memenuhi jam tidur dapat memicu hal buruk. Salah satu gangguan tidur yang kerap dialami oleh banyak orang adalah insomnia.

Kondisi ini membuat penderitanya sulit untuk tidur dan dapat menyerang siapa saja dari kalangan manapun. Insomnia bisa menyebabkan seseorang tampak tidak segar, mudah lelah, dan sulit berkonsentrasi untuk menjalankan aktivitas sehari-harinya.

Tak hanya berlangsung selama beberapa hari, insomnia juga bisa terjadi hingga berminggu-minggu bahkan berlanjut dalam jangka yang sangat panjang. Umumnya, ada beberapa jenis insomnia yang tergantung pada gejala, penyebab, dan durasi terjadinya.

Baca Juga: Insomnia: Gejala, Penyebab & Cara Mengatasi

Jenis-jenis Insomnia yang Umum Terjadi

Melansir dari beberapa sumber kesehatan terpercaya, insomnia lazimnya dibedakan menjadi lima jenis, yakni insomnia akut, kronis, onset, maintenance, dan BIC.

Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing jenis insomnia:

1. Insomnia Akut

Jenis insomnia yang paling umum diderita adalah insomnia akut. Sesuai dengan namanya, insomnia ini berlangsung dalam jangka waktu yang pendek, yakni beberapa hari hingga beberapa minggu.

Dilansir dari Healthline, jenis insomnia ini juga disebut sebagai insomnia penyesuaian karena umumnya terjadi saat seseorang mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan dan membuatnya stres. Seperti contoh, saat kehilangan orang yang dicintai ataupun saat beradaptasi dengan pekerjaan baru.

Selain stres, insomnia akut juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

  • Lingkungan baru yang tidak biasa atau tidak dikenal, seperti hotel, rumah teman, ataupun rumah baru.
  • Kebisingan, suhu, ataupun cahaya yang berlebihan.
  • Tempat tidur atau kasur yang tidak nyaman digunakan.
  • Ketidaknyamanan fisik, seperti rasa sakit atau salah mengambil posisi tidur.
  • Obat-obatan tertentu.
  • Penyakit akut dan alergi.
  • Jet lag atau efek samping yang terjadi akibat perjalanan panjang.

2. Insomnia Kronis

Mengutip dari Medicinenet, seseorang dikatakan menderita insomnia kronis apabila mengalami kesulitan tidur dalam jangka waktu tiga hari per minggu selama satu bulan. Terdiri dari dua jenis insomnia kronis, yakni primer atau idiopatik dan sekunder atau komorbiditas.

Secara definisi, insomnia kronis primer tidak memiliki penyebab yang jelas atau kondisi medis yang mendasarinya. Sementara, insomnia kronis sekunder memiliki penyebab yang jelas dan lebih umum terjadi daripada kronis primer.

Lantas, apa sajakah penyebab dari insomnia kronis? Berikut ini beberapa yang menjadi pemicunya:

  • Kondisi medis kronis, seperti diabetes, penyakit tiroid, parkinson, sleep apnea, dan hipertiroidisme.
  • Kondisi kesehatan mental (psikologis), termasuk depresi, kecemasan, skizofrenia, dan gangguan bipolar.
  • Obat-obatan tertentu seperti obat antihipertensi, kemoterapi, antidepresan, dan beta blocker.
  • Kafein dan stimulan otak lainnya, seperti alkohol dan nikotin.
  • Faktor gaya hidup, yakni sering bepergian sehingga mengalami jet lag, tidur siang dan waktu tidur yang tidak teratur, serta kerjabergilir.
  • Bertambahnya usia.

3. Insomnia Onset

Insomnia onset adalah jenis insomnia yang ditandai dengan kesulitan memulai tidur dan dapat bersifat jangka pendek maupun kronis.

Sleep Foundation menyatakan bahwa kebanyakan orang dengan insomnia onset ini tidak dapat tertidur bahkan setelah menghabiskan waktu selama 20 hingga 30 menit di tempat tidur.

Menurut penelitian tahun 2009 yang diterbitkan dari Journal of Sleep Medicine, orang dengan insomnia onset kronis sering memiliki gangguan tidur lain, seperti sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome/RLS) ataupun gangguan gerakan anggota badan periodik.

Penyebab umum dari insomnia onset adalah sebagai berikut:

  • Sakit kronis.
  • Stres, kecemasan, dan depresi.
  • Kafein dan stimulan lainnya.
  • Perubahan lingkungan dan ketidakbiasaan.
Baca Juga: Bahaya Insomnia bagi Tubuh, Dampaknya Bisa Fatal

4. Insomnia Maintenance

Insomnia maintenance adalah kondisi dimana individu mengalami kesulitan untuk tetap tidur atau bangun terlalu dini dan sulit untuk kembali tidur lagi.

Melansir dari Healthline, insomnia maintenance dapat disebabkan oleh kondisi medis kronis ataupun kondisi psikologis seperti depresi, kecemasan, atau stres.

Berikut adalah beberapa kondisi medis yang menjadi penyebab insomnia maintenance:

  • Asma dan masalah pernapasan lainnya.
  • Hidung tersumbat dan alergi sinus.
  • Sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome/RLS).
  • Penyakit asam lambung.
  • Sakit kronis.
  • Sleep apnea.

5. Behavioral Insomnia Of Childhood (BIC) atau Insomnia pada Anak-Anak

UCLA Health menyatakan bahwa Behavioral Insomnia Of Childhood (BIC) telah menyerang sekitar 25% anak-anak. Terdapat tiga subtipe dari jenis insomnia ini, yakni:

  • BIC sleep-onset, yakni merupakan hasil dari hubungan negatif dengan tidur, seperti belajar tidur dengan digoyang atau disusui. Selain itu, menonton TV sambil tidur juga bisa menjadi penyebabnya. Jenis BIC ini bisa ditangani dengan menerapkan rutinitas tidur yang lebih sehat dan mempelajari teknik relaksasi.
  • BIC limit-setting, yakni BIC yang disebabkan karena anak-anak menolak atau menunda untuk tidur. Contoh perilakunya adalah pergi ke kamar mandi, meminta minum, atau meminta orang tua membacakan cerita lain.
  • BIC combined type, yakni kombinasi dari kedua subtipe BIC. Tipe ini terjadi saat anak memiliki hubungan negatif dengan tidur dan menolak tidur karena kurang tegasnya pengarahan dari orang tua atau pengasuh.
Baca Juga: Cara Cepat Tidur untuk Insomnia, Bikin Lelap

Nah, itulah jenis-jenis insomnia yang umum diderita oleh orang, Toppers. Perlu diketahui bahwa insomnia jangka panjang tidaklah baik untuk kesehatan.

Maka dari itu, kenali penyebabnya agar bisa kamu hindari. Bagi orang dewasa, tidurlah minimal 7 hingga 8 jam agar tubuh lebih kuat dan segar dalam menjalani aktivitas sehari-hari!

Referensi:

Penulis: Oeren Lee

TAGS
Share
Rasyahdan Wicaksono BaharRasyahdan Wicaksono Bahar

Related Articles

10 Jenis Obat Tetes Telinga yang Dijual di Apotik Beserta Fungsinya
Kesehatan
10 Jenis Obat Tetes Telinga yang Dijual di Apotik Beserta Fungsinya
© 2009-2023, PT Tokopedia