Mengenal perbedaan umum Covid-19 dengan varian terbaru Omicron. Simak ciri-cirinya agar lebih waspada!
Baru-baru ini publik digegerkan oleh varian terbaru Covid-19 yang bernama Omicron. Kasus pertama yang dikonfirmasi dengan varian Omicron diidentifikasi sebagai B.1.1.529 terjadi pada 11 November di Botswana, Afrika Selatan.
Para ilmuwan Afrika Selatan mendeteksi sejumlah kecil varian dalam sampel dan melaporkan temuannya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 24 November. Dua hari kemudian, WHO menyatakan Omicron sebagai varian SARS-CoV-2.
Menurut WHO, varian Omicron memiliki beberapa mutasi yang berbeda dari varian lainnya, seperti seberapa mudah penyebarannya atau tingkat keparahannya. Ketahui lebih lanjut mengenai perbedaan gejala umum Covid-19 dengan varian Omicron!
Baca Juga: Fakta Penting Omicron, Varian Covid-19 Paling Baru
Gejala Varian Omicron Covid-19
Dengan munculnya virus Covid-19 dengan varian Omicron, kita sebagai masyarakat perlu berhati-hati dan lebih waspada dalam menghadapi pandemi virus ini, Toppers. Langkah awal yang kita bisa lakukan adalah mengenal perbedaan gejala varian Omicron.
Dokter Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan bahwa gejala Covid-19 varian Omicron tampak ringan sejauh ini karena belum ada pasien yang mengalami sakit parah.
Beberapa dokter di Afrika Selatan yang merawat pasien Omicron mengatakan bahwa gejala yang dialami pasien dengan Covid-19 varian Omicron adalah:
- Nyeri otot tubuh
- Lelah berlebih
- Sakit kepala ringan
- Tidak enak badan
Menurut Coetzee, para pasien bisa diberikan perawatan secara konservatif di rumah karena keluhan paling dominan adalah kelelahan yang parah selama satu atau dua hari.
Namun, sama seperti jenis virus corona lainnya, varian Omicron dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian. Terutama bagi mereka yang tubuhnya sudah rentan secara klinis.
Baca Juga: Kondisi Kesehatan yang Rentan Terkena Virus Corona
Perkembangan Varian Omicron Covid-19
Ada pun beberapa hal yang saat ini telah diketahui mengenai varian Omricon terlepas dari beberapa gejala yang sedikit berbeda dengan varian sebelumnya. Mulai dari mutasi hingga penularan:
- Mengalami Mutasi Protein
Mengutip dari laman Healthline, varian Omicron memiliki 32 mutasi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada lonjakan proteinnya. Lonjakan protein pada varian Omicron merupakan dua kali lipat jumlah Delta dan juga memiliki 10 mutasi pada receptor-binding domain (RBD).
Semua virus yang berkembang akan mengalami mutasi, beberapa di antaranya dapat mengubah kemampuan virus untuk menyebar, meningkatkan keparahan penyakit, dan mempengaruhi kinerja vaksin.
Mutasi yang terdeteksi pada Omicron akan mengubah bentuk lonjakan protein, yang merupakan target utama vaksin. Hal ini bisa membuat virus kurang dikenali oleh antibodi, dan sebagai hasilnya, akan mengurangi pertahanan kekebalan tubuh sehingga menyebabkan infeksi.
- Lebih Cepat Menular
Dr Susan Hopkins, Healthcare Epidemiologist Consultant in Infectious Diseases and Microbiology at Public Health England., mengatakan nilai R, atau angka reproduksi efektif, varian B.1.1.529 di Gauteng, Afrika Selatan, tempat pertama kali ditemukan, sekarang menjadi 2. Untuk R di atas 1, epidemi akan tumbuh eksponensial.
Dengan tingkat reproduksi (R) 2, setiap orang yang mendapatkannya cenderung menyebarkannya ke dua orang lain, yang mungkin membuatnya lebih menular daripada Delta.
Selain itu, Dr. Monica Gandhi, MPH, seorang profesor kedokteran di University of California San Francisco, mengatakan bahwa kekhawatiran dengan varian Covid-19, seperti Lambda, Mu, Delta plus, dan varian lainnya. Yakni Omicron dianggap lebih menular daripada Delta saat pertama kali diidentifikasi, namun tidak ada yang mampu mengungguli penularan varian Delta.
- Masih Diteliti Lebih Lanjut
Karena masih terbilang “varian baru,” WHO masih berkoordinasi dengan sejumlah besar peneliti di seluruh dunia untuk lebih memahami dan meneliti varian Omicron. Studi tentang varian Omicron masih berlangsung, termasuk meneliti penilaian penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), kinerja vaksin dan tes diagnostik, serta efektivitas pengobatan.
WHO juga mendorong negara-negara untuk berkontribusi dalam pengumpulan dan berbagi data pasien rawat inap melalui Platform Data Klinis WHO COVID-19 untuk menggambarkan karakteristik klinis dan hasil pasien dengan cepat.
Baca Juga: Istilah Penting Terkait Corona, dari Lockdown hingga Pandemi
Cara Menghindari Varian Omicron
Meskipun masih diteliti lebih lanjut, kita sebagai masyarakat harus tetap waspada karena bahaya Covid-19 masih ada di sekitar kita. Untuk itu, WHO menyarankan langkah-langkah berikut untuk melindungi diri dan mencegah penyebarannya:
- Melakukan vaksinasi
- Memakai masker
- Tetap menjaga jarak
- Mengatur ventilasi ruang dalam ruangan
- Jaga kebersihan dengan baik
- Isolasi diri jika mengalami gejala Covid-19
Selain itu, dokter Gregory Poland, dokter ahli dan vaksin di Amerika juga mengatakan bahwa kita harus mengikuti langkah-langkah berikut ini.
- Dapatkan vaksinasi booster COVID-19 ketika kamu memenuhi syarat
- Kenakan masker saat berada di dalam ruangan
- Jauhi perjalanan jauh hingga gambaran tentang virus ini tergambar dengan jelas
Baca Juga: Kata-kata Bijak Terkait Corona, Hati dan Pikiran Tenang
Itu dia Toppers beberapa perbedaan gejala umum Covid-19 dengan varian terbaru Omicron. Tetap selalu berhati-hati dengan melindungi diri virus yang masih ada di sekitar kita. Selalu patuhi protokol kesehatan dan jauhi kerumunan agar terhindar dari bahaya, serta menghindari mutasi baru lagi.
Selain itu, jaga kesehatan dengan minum vitamin dan memakai masker yang memenuhi standar setiap kali keluar rumah. Stay safe ya, Toppers!
Referensi:
- https://www.healthline.com/health-news/who-declares-omicron-a-covid-19-variant-of-concern-what-we-know
- https://www.sciencefocus.com/news/omicron-covid-variant/
- https://www.who.int/news/item/28-11-2021-update-on-omicron
- https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/observing-the-emergence-of-omicron-variant/
Penulis: Zihan Berliana Ram Ghani