Jangan sepelekan penyakit autoimun! Dari rematik, lupus, hingga celiac bisa menyerang segala usia. Cari tahu fakta mengenai bahaya penyakit autoimun!
Istilah autoimun sering muncul belakangan ini. Banyak orang mulai didiagnosa mengalami penyakit autoimun. Kondisi ini bukanlah hal sepele dan dapat menyerang segala usia. Berbagai organ pada tubuh bisa rusak jika tidak segera dirawat.
Penyakit autoimun sendiri bermacam-macam jenisnya dengan ciri-ciri berbeda. Sekarang ini ada lebih dari 80 jenis penyakit autoimun yang mempengaruhi seluruh bagian tubuh! Gejala autoimun bisa dimulai dari hal ringan seperti perut kembung atau sendi yang pegal, hingga lanjut ke komplikasi yang serius.
Yuk, simak pengertian autoimun dan fakta-fakta penting lainnya mengenai penyakit tersebut berikut ini!
Baca juga: manfaat vitamin D bagi kesehatan dan imunitas tubuh
Apa itu Penyakit Autoimun?
Penyakit autoimun adalah kondisi dimana sistem imun tubuh menyerang sel tubuh diri sendiri. Sistem kekebalan setiap orang berfungsi untuk melawan infeksi dari zat asing seperti virus, bakteri, dan partikel penyakit lainnya. Namun, untuk penderita autoimun, sistem kekebalan mengira sel sehat sebagai zat asing.
Fakta-fakta Penyakit Autoimun
1. Autoimun Sering Menyerang Wanita
Tahukah kamu, penyakit autoimun merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak untuk wanita di segala usia (hingga umur 64 tahun)?
Hampir 80 persen orang yang menderita penyakit autoimun adalah wanita, terutama antara umur 15 sampai 44. Bahkan untuk sindrom Sjogren, salah satu tipe autoimun, memiliki rasio penderita wanita-pria sebesar 9:1.
Nah, mengapa autoimun lebih sering menyerang wanita dibanding pria? Hal ini masih dipertanyakan.
Wanita sebenarnya memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat daripada pria. Buktinya, pria 2 kali lipat lebih rentan terkena kanker dan infeksi. Ada kemungkinan, sistem imun yang terlalu kuat juga berisiko terlepas kendali. Tentunya, ini hanya sebuah hipotesa.
2. Autoimun karena Faktor Genetik
Meski masih belum ditemukan penyebabnya, penyakit autoimun pastinya bisa diturunkan dalam keluarga. Uniknya, setiap orang bisa memiliki jenis autoimun yang berbeda.
Misalnya satu orang didiagnosa diabetes, yang lainnya bisa saja mengidap lupus. Tapi pastinya masih ada faktor lain yang menyebabkan reaksi sistem imun ini.
3. Jumlah Penderita Autoimun Terus Meningkat
Beberapa jenis autoimun terus meningkat di seluruh dunia, terutama lupus, diabetes tipe 1, rematik, penyakit Crohn, dan sklerosis ganda. Bahkan ada jenis autoimun seperti penyakit Crohn yang naik hingga 300% dalam waktu 10 tahun!
Para peneliti masih bingung akan penyebab autoimun yang terus naik. Yang pasti genetik bukan penyebab sepenuhnya. Genetik tidak berubah secepat itu dalam jangka waktu yang pendek.
4. Lingkungan Sebagai Penyebab Autoimun
Beberapa peneliti menyangka kondisi lingkungan seperti sinar ultraviolet dan paparan zat kimia dapat menyebabkan penyakit autoimun. Dari cat kuku, pembersih disinfektan, hingga rokok, semua produk ini mengandung zat beracun. Perubahan cuaca yang ekstrim juga disangka sebagai pemicu autoimun.
Hal ini dilihat dari studi, orang yang pindah ke negara barat mengalami ciri-ciri autoimun yang sama dengan orang yang sudah lama tinggal di sana.
5. Terlalu Bersih Juga Bisa Memicu Autoimun
Hidup bersih selalu dikaitkan dengan hidup sehat. Tapi ada kalanya hidup terlalu bersih berdampak negatif loh!
Dalam sebuah studi, ada hipotesis kebersihan sebagai pemicu autoimun. Intinya, saat lingkungan terlalu bersih, tubuh kita tidak dapat beradaptasi dengan kuman penyakit. Ketika virus tiba-tiba menyerang, sistem imun kita akan kaget dan kerancuan.
baca juga: cara kerja & Fungsi sistem imun, serta responsnya terhadap virus
6. Gejala Autoimun Bisa Tiba-tiba Muncul
Setiap orang segala usia dapat tiba-tiba terserang autoimun. Orang yang sehat tanpa faktor genetik, bisa seketika menderita penyakit autoimun. Gejala dapat juga muncul setelah orang terkena penyakit lainnya yang sama sekali berbeda, seperti influenza.
Menurut peneliti, Jenis virus Epstein-Barr (EBV) berpotensi menimbulkan autoimun lupus dan sklerosis ganda. Orang yang pernah terkena EBV harus berhati-hati akan hal ini.
7. Rematik Bisa Menyerang Anak Muda
Rematik atau Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan jenis autoimun yang menyerang sendi. Tidak hanya menyerang orang tua, tapi yang berusia 20 tahun juga bisa terkena rematik.
Penyakit rematik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, struk, dan diabetes. Selain itu, kamu akan mengalami kesulitan beraktivitas jika tidak segera dirawat.
Salah satu pengobatan paling ampuh adalah rutin berolahraga untuk menguatkan otot dan membantu mobilitas sendi yang sakit.
8. Lupus Sulit Untuk Didiagnosis
Salah satu penyakit autoimun yang kerap menyerang masyarakat adalah lupus. Lupus adalah penyakit inflamasi pada kulit, sendi, ginjal, darah, hati, dan paru-paru. Dikenal juga dengan nama “Silent Killer” atau pembunuh diam-diam karena sulit untuk didiagnosa.
Ciri-ciri lupus berbeda-beda untuk setiap orang dan hanya beberapa klinik sanggup mendiagnosa gejala lupus. Tidak jarang gejala lupus disalah sangka dengan gejala penyakit lain.
Di Amerika serikat sendiri, setiap tahun ditemukan 16 ribu kasus lupus baru. Jika tidak segera dirawat, lupus bisa mengancam nyawa.
9. Pencernaan Sensitif Bisa Jadi Autoimun
Sering diare, perut kembung, kram, dan rasa mual setelah mengonsumsi makanan? Kondisi ini merupakan ciri-ciri autoimun seperti: Penyakit Crohn, Penyakit Celiac, dan Kolitis Ulseratif. Hal ini dikarenakan tubuh yang sensitif terhadap makanan tertentu sehingga menyebabkan reaksi abnormal secara internal.
Pengobatanya adalah dengan menghindari makanan tersebut. Misalnya, penyakit celiac dilarang mengonsumsi gluten dan Penyakit Crohn menghindari makanan pedas.
10. Pola Makan Sehat Dapat Mencegah Autoimun
Pola makan tertentu juga dicurigai sebagai pemicu penyakit autoimun. Diet yang tinggi akan lemak, gula, dan makanan olahan lainnya dapat menyebabkan inflamasi, sehingga merusak sistem imun tubuh.
Tambahkan buah dan sayur yang kaya akan properti anti-inflamasi dan antioksidan untuk menangkal penyakit autoimun. Vitamin D dan Omega-3 juga terbukti mempunyai dampak positif.
baca juga: menu makanan sehat bergizi agar buga dan kebal penyakit
Jadi inilah hal penting yang mengenai penyakit autoimun. Meski penyebab autoimun belum pasti, tidak ada salahnya menjalani pola hidup yang sehat agar tubuh dapat menangkal berbagai virus penyakit.
Penulis: Benedicta Clarissa Tukiman