Tips memilih reksa dana berikut ini dapat membantu kamu menemukan produk terbaik yang berpotensi mendapatkan keuntungan maksimal. Yuk, simak ulasan selengkapnya.
Reksa dana adalah instrumen investasi yang cocok bagi investor pemula yang ingin berinvestasi di pasar modal.
Cukup membeli unit penyertaan reksa dana, secara tidak langsung kamu telah memiliki portofolio dalam bentuk saham, valas hingga obligasi.
Bagi pemula yang sedang menimbang-nimbang untuk membeli unit penyertaan reksa dana, berikut ini tips menentukan reksa dana terbaik yang akan memberikan keuntungan maksimal.
Bahasan artikel berkisar antara perhitungan nilai return dan keuntungan yang akan diraup, sampai cara memilih MI yang baik. Yuk, simak hingga tuntas artikel di bawah ini.
1. Memahami Profil Diri
Seperti yang sudah sempat disinggung di awal, investasi sangat lekat dengan resiko yang beragam. Semakin tinggi resiko, keuntungan yang ditawarkan juga akan semakin tinggi.
Dalam berinvestasi, kamu harus memahami karakteristik diri sendiri: apakah kamu termasuk orang yang berani mengambil risiko atau bermain aman saja?
Jika kamu adalah risk taker, reksa dana saham merupakan portofolio atau jenis reksa dana yang cocok untuk kamu. Sebab, jenis reksa dana ini menawarkan potensi keuntungan yang sama besar dengan risikonya.
Tapi, jangan khawator Toppers. Kamu bisa meminimalisir sekian potensi risiko kerugian dengan mempelajari dan menguasai reksa dana saham.
Sedangkan, jika kamu belum berani mengambil resiko tinggi, disarankan untuk berinvestasi di pasar uang terlebih dahulu.
BACA JUGA: TIPS INVESTASI REKSA DANA Saham untuk pemula
2. Menetapkan Tujuan Investasi
Selain itu, kamu juga harus memiliki tujuan investasi yang jelas, Toppers. Maksudnya, kamu harus menetapkan tujuan keuangan yang ingin dicapai dengan reksa dana yang kamu miliki. Juga, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan aspek-aspek penting lainnya.
3. Menentukan Jangka Waktu Investasi
Jika sudah menentukan jangka waktu investasi dan tujuan investasi, memilih reksa dana yang tepat akan jadi lebih mudah.
Hal ini dikarenakan setiap jenis reksa dana memiliki jangka waktu investasi masing-masing, dan kamu bisa mulai memilih dari aspek ini.
Secara sederhana, urutan jangka waktu jenis reksa dana dari pendek ke panjang adalah: pendapatan tetap, pasar uang, campuran, dan saham.
Tentukan jangka waktu yang kamu inginkan, baru tentukan jenis reksa dana yang akan kamu investasikan.
4. Memilih Manajer Investasi yang Tepat & Kredibel
Manajer Investasi merupakan pihak yang akan mengelola investasi kamu di jenis reksa dana yang kamu pilih.
Sekarang ini sudah terdapat banyak Manajer Investasi (MI), jadi, kamu harus benar-benar teliti dalam memilih.
Cara memilih MI yang tepat adalah dengan menelusuri rekam jejaknya. MI dengan AUM (Asset Under Management) tertinggi merupakan pilihan terbaik.
Disarankan juga untuk melihat umur investasinya. Jika masih baru, kamu harus lebih berhati-hati karena belum teruji kualitas dan kredibilitasnya terhadap fluktuasi ekonomi yang sudah dan atau akan terjadi.
Lebih baik memilih investasi yang sudah berumur 5 tahun atau lebih, karena dapat terlihat lebih jelas sepak terjang dan kualitasnya.
5. Memilih Manajer Investasi dengan Call Center Responsif
Selain kredibilitas yang baik sesuai poin sebelumnya, sebagai investor pasti kamu mengharapkan pelayanan yang baik dari MI.
Sekadar tips, cobalah cari tahu lebih lanjut mengenai kualitas call center dari berbagai MI yang kamu pilih.
Kualitas ini sangat penting, karena kamu butuh MI yang cepat tanggap jika ada pertanyaan, memberikan laporan secara rutin, dan mempermudah semua urusan yang berkaitan dengan investasi kamu di reksa dana.
Baca Juga: 5 Investasi Online Dengan Keuntungan di Atas Bunga Bank
6. Perhitungkan dan Bandingkan Biaya Reksa Dana
Untuk melakukan investasi reksa dana, terdapat biaya yang harus kamu bayarkan. Setiap MI mematok harga yang berbeda dan kamu harus membandingkan biaya mana yang paling sesuai dan masuk ke dalam budget.
Biaya utama yang harus kamu bayarkan terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Biaya pembelian (subscription fee): biaya pembelian reksa dana. Saat menambah investasi, akan dikenakan biaya ini lagi
- Biaya penjualan (redemption fee): biaya penarikan dana oleh investor
- Biaya pengelolaan (management fee): biaya yang harus dibayarkan ke perusahaan MI, untuk membayar jasanya
Selain biaya MI, kamu juga harus memperhatikan reksa dana dengan rasio pengeluaran terendah yang paling bisa memberi keuntungan untuk jangka waktu yang sudah ditentukan.
7. Hindari Reksa Dana dengan Rasio Perputaran Tinggi
Dalam memilih reksa dana, penting untuk melihat tingkat perputaran—berhubungan dengan presentase jual beli portofolio reksa dana yang sedang kamu pertimbangkan untuk pilih.
Hati-hati terhadap perusahaan reksa dana yang memutar atau memperjualbelikan 50% dari portofolio yang mereka miliki.
8. Pilih Reksa Dana dengan Kinerja di Atas Benchmark
Reksa dana yang baik adalah yang memiliki tingkat return yang konsisten di atas benchmark.
Konsistensi ini tidak dapat dilihat dalam jangka waktu pendek. Taruh tolak ukur kurang lebih 5 tahun untuk melihat konsistensinya, melihat ketahanannya mengatasi perekonomian yang fluktuatif.
Kamu bisa melihat secara online performa reksa dana yang akan kamu pilih dan benchmark yang ditetapkan berkaitan dengan apa saja.
Kamu juga bisa meneliti laporan dana perusahaan mereka, juga kualitas setiap MI portofolio yang mereka punya.
Itu dia beberapa cara memilih produk reksa dana untuk kamu yang baru ingin memulai investasi di bidang ini.
Intinya, kamu harus selalu ingat bahwa dalam berinvestasi selalu ada resiko. Cari reksa dana dengan tingkat resiko yang wajar, atau dalam kata lain sesuai dengan return atau keuntungan yang ditawarkannya.
Jangan lupa juga untuk riset terhadap perusahaan reksa dana yang akan kamu investasikan, untuk mengetahui perkembangan yang ada.
Di Tokopedia, kamu bisa belajar dan mulai investasi di Reksa Dana dengan mudah secara online.