Apa itu Hipertasi – Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah tekanan darah yang persisten di atas 90 mm Hg antara denyut jantung diastolik atau lebih dari 140 mm Hg pada denyut sistolik. Tekanan darah bervariasi secara alami dalam menanggapi stres dan beban kerja fisik, oleh karena itu tekanan darah harus diukur dalam situasi rileks dan beberapa kali sebelum diagnosis dipastikan.
Hipertensi tidak dengan sendirinya memberikan gejala dramatis, namun berbahaya karena menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung, stroke dan gagal ginjal.
Tahukan kamu, satu dari enam orang dapat terkena hipertensi? Dan dari angka tersebut, kebanyakan orang yang menderita hipertensi berusia di atas 35 tahun dan sisanya sebanyak 6% remaja dan juga 1% anak-anak. Jadi, penting untuk mengetahui gejala hipertensi serta cara-cara mencegah tekanan darah tinggi sedini mungkin.
Baca juga: 9 Manfaat Beras Merah untuk Kesehatan Tubuh
Gejala Hipertensi
Hipertensi biasanya tidak memiliki gejala. Gejala hipertensi ringan biasanya berupa badan kemerahan dan sakit kepala. Gejala hipertensi yang lebih serius bisa memberikan gejala seperti kelelahan, pusing, takikardia (denyut jantung yang cepat) dan mimisan.
Hipertensi ekstrem memberi sakit kepala pada pagi hari, penglihatan yang perlahan-lahan kabur, dyspnoea (kesulitan bernafas) dan peningkatan nilai komponen tertentu dalam darah, seperti urea dan kreatinin serum.
Hipertensi dalam jangka panjang akan membuat sakit pembuluh darah, dan gejala hipertensi yang serius dapat melakukan kerusakan parah pada pembuluh darah dalam beberapa bulan atau tahun.
Pembuluh darah yang rusak akan mengganggu aliran darah. Pembuluh darah juga bisa pecah, menyebabkan pendarahan atau tersumbat oleh bekuan darah yang menutup aliran darah dan menyebabkan kerusakan jaringan. Hal ini bisa terjadi di otak, menyebabkan stroke, di jantung yang menyebabkan infark atau di ginjal dengan gagal ginjal sebagai akibatnya.
Gagal ginjal akan menyebabkan hipertensi memperparah karena ginjal yang rusak tidak akan berhasil mengeluarkan air dan garam dengan cukup baik, dan karena ginjal yang tidak mendapatkan cukup darah akan memulai mekanisme hormonal yang menginduksi ginjal untuk secara aktif menahan garam dan air.
Penyebab Hipertensi
Penyebab pasti tekanan darah sampai sekarang belum diketahui, namun ada beberapa hal mungkin berperan untuk menyebabkan darah tinggi, termasuk:
- Merokok
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Kurangnya aktivitas fisik
- Terlalu banyak garam dalam makanan
- Terlalu banyak konsumsi alkohol (lebih dari 1 sampai 2 gelas per hari)
- Stres
- Usia tua
- Genetika atau ada riwayat keluarga yang terkena tekanan darah tinggi
- Penyakit ginjal kronis
- Kelainan adrenal dan tiroid
- Sleep apnea
Gaya Hidup yang dapat Mencegah Hipertensi
Gaya hidup harus selalu menjadi komponen paling penting dalam pengobatan hipertensi. Langkah-langkah tersebut adalah:
- Mengurangi konsumsi garam.
- Pengurangan konsumsi lemak, terutama konsumsi lemak jenuh.
- Penurunan berat badan.
- Teknik relaksasi dan pengurangan stres, misalnya meditasi.
- Olahraga rutin
Anda juga dapat mengonsumsi suplemen alami untuk mengobati atau mencegah hipertensi. Suplemen ini dapat mengurangi tekanan darah dengan menurunkan kadar kolesterol dan lipid dalam darah. Contoh suplemen yang memiliki efek ini adalah vitamin B3, inositol, dan ekstrak turmenic.
Baca juga: 9 Obat Asam Urat dari Bahan Alami
Jadi gaya hidup yang sehat sebenarnya sudah dapat mencegah hipertensi dan masih banyak lagi penyakit-penyakit berbahaya lainnya. Dengan menjauhi penyebab-penyebabnya kamu sudah dapat terhidar dari darah tinggi. Stay healthy, Toppers!