Jakarta, 6 April 2021 – Pandemi mendorong masyarakat beradaptasi lewat pemanfaatan teknologi, baik dalam memenuhi kebutuhan harian hingga menciptakan peluang.
Terbukti dari survei LPEM FEB UI yang menyebutkan bahwa pada 2020, 7 dari 10 pelaku usaha di Tokopedia mengalami kenaikan volume penjualan dengan median sebesar 133%.
“68,6% penjual yang bergabung dengan Tokopedia pada saat pandemi merupakan pencari nafkah tunggal di keluarga. Serta 76,4% penjual mengatakan kemudahan mengelola bisnis menjadi alasan utama bergabung dengan Tokopedia,” ungkap External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya.
Data internal Tokopedia di sisi lain mengungkap adanya pertumbuhan penjual yang sangat signifikan, dari yang sebelum pandemi berjumlah 7,2 juta menjadi lebih dari 10 juta saat ini. Pengguna aktif bulanan Tokopedia pun meningkat dari lebih dari 90 juta menjadi lebih dari 100 juta.
Tokopedia Kenalkan Inisiatif Hyperlocal
Tokopedia mendukung para pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal, melalui inisiatif hyperlocal demi mewujudkan misi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.
Praktiknya, selain mengadakan pendampingan intensif untuk UMKM di berbagai kota, Tokopedia juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah demi mewujudkan digitalisasi pasar tradisional.
Tokopedia pun menyediakan berbagai halaman khusus seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan TokoMart yang mengusung teknologi geo-tagging untuk mempermudah masyarakat mendapatkan barang kebutuhan harian dari penjual terdekat.
Tokopedia Dorong Kenaikan Industri F&B, Fesyen dan Kecantikan
Tokopedia di sisi lain menghadirkan beragam inisiatif untuk mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan F&B, fesyen hingga kecantikan sekaligus membantu pegiat usaha lokal mempertahankan bisnis di tengah pandemi.
1. Tokopedia Nyam! Dorong Penjual F&B Go Digital – Produk populer selama Tokopedia Nyam berlangsung, meliputi kopi literan merek lokal, madu, makanan khas Korea seperti tteokbokki, camilan seperti pisang goreng madu hingga buah mangga.
Berkat kampanye ini, selama Q1 2021, transaksi kategori F&B di Tokopedia meningkat hampir 3x lipat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
2. Dukung Industri Fesyen Sepatu Lokal melalui Gerakan Bersebelas #MelangkahBareng – Apresiasi masyarakat terhadap sepatu lokal semakin meningkat selama pandemi. Contohnya, Nokha dan Brodo, yang masing-masing mengalami peningkatan transaksi hampir 2,5x dan hampir 5x lipat selama Desember 2020 jika dibandingkan dengan periode awal pandemi.
Demi mendorong lebih jauh, Tokopedia menggandeng Never Too Lavish (NTL) bersama 10 UMKM sepatu lokal lainnya, untuk menghadirkan gerakan Bersebelas #MelangkahBareng.
AVP of Category Development for FMCG & Long Tail Categories Tokopedia, Jessica Stephanie Jap, juga mencatat kategori Fashion terus diminati masyarakat selama Q1 2021. “Kaos polos, celana pendek dan kemeja lengan panjang menjadi beberapa produk fesyen yang paling diburu masyarakat,” tuturnya.
3. Dorong Belanja Masyarakat lewat Tokopedia Beauty Dealight – Selama Q1 2021, transaksi kategori Kecantikan di Tokopedia meningkat hampir 2x lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Cleanser, serum, pensil alis dan krim wajah menjadi beberapa produk kecantikan yang paling populer di Tokopedia,” tambah Jessica.
Tingginya antusiasme tersebut melatarbelakangi kehadiran Tokopedia Beauty Dealight yang diselenggarakan Maret 2021 lalu. Gentle Hour dan Maska Indonesia menjadi contoh pegiat usaha kecantikan lokal yang mengikuti kampanye tersebut sebagai upaya memenuhi kebutuhan pasar sekaligus beradaptasi di tengah pandemi.
“Melalui kolaborasi berbagai pihak, diharapkan semakin banyak masyarakat yang bangga buatan Indonesia sehingga UMKM lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan bisa tercipta perekonomian nasional yang lebih mandiri” tutup Jessica.