Dengan menerapkan panduan ini, kamu dapat tetap memiliki waktu menyenangkan, bermain dengan Kakak, selagi mengandung Adik.
Kalau kehamilan pertama kamu berjalan lancar, masih memiliki banyak waktu untuk merawat diri dan cukup istirahat, kehamilan kedua dengan balita mungkin akan sedikit berbeda. Si kakak berusia balita yang masih membutuhkan perhatian orangtua, akan menghadirkan sebuah tantangan baru untuk kamu.
Tak hanya anak, kamu pun tetap ingin bersenang-senang dengan si sulung, bisa menemaninya bermain sembari menjaga kandungan kamu agar tetap sehat serta nyaman. Bisakah? Tentu saja bisa! Simak 5 panduannya berikut ini.
5 Panduan Bermain dengan Balita Saat Hamil
1. Boleh Memainkan Sesuatu yang Juga Membantu dan Memudahkan Kamu
Panduan pertama datang dari National Childbirth Trust (NCT), organisasi amal terbesar di Inggris yang fokus membantu orang tua melalui kehamilan, persalinan, dan tahapan selanjutnya. Menurut NCT, kamu bisa membuat permainan yang melibatkan si sulung, yang tanpa anak sadari dapat memudahkan kamu.
Misalnya, daripada menggendong anak untuk masuk ke atas mobil, kamu bisa memintanya untuk memanjat masuk dan duduk di carseat Buatlah ini sebagai permainan memanjat tangga, tentunya diikuti oleh kamu di belakang anak sehingga tetap aman. Hal ini juga dapat diterapkan pada tugas-tugas rumah tangga yang perlu kamu kerjakan.
Misalnya, saat memasukkan baju kotor ke mesin cuci, mengeluarkan baju dari mesin cuci untuk dijemur, dan sebagainya, kamu bisa membuat kegiatan tersebut menjadi sebuah permainan yang seru bagi anak. Tentunya hal ini juga bisa menghibur kamu dan meringankan (sedikit) tugas kamu.
2. Jangan Memainkan Permainan yang Menguras Energi
Sebaiknya, ajak anak melakukan kegiatan yang tenang dan sedikit mengeluarkan energi, bahkan bisa membuat kamu beristirahat sejenak. Puzzle, board games, mewarnai, tea party bersama para boneka, menyusun balok, dan permainan lainnya yang tak membutuhkan banyak energi disarankan oleh tim editorial whattoexpect.com (di bawah asuhan Heidi Murkoff, penulis buku What to Expect When You’re Expecting).
Permainan semacam ini juga bisa dilakukan sambil kamu berbaring di tempat tidur, duduk manis di sofa atau karpet, yang tentunya dapat membuat kamu lebih nyaman dan rilaks. Boleh juga kamu mengajak kakak menonton film atau membacakan buku cerita yang berhubungan dengan persiapan menjadi kakak, sambil berbaring berdua di kasur dan meminum susu cokelat hangat. Gunakan saat-saat ini sebagai bonding time yang berkualitas bagi kamu dan si sulung, sebelum kelahiran anak kedua.
3. Boleh Bermain Peran
Usia balita merupakan fase di mana anak senang memerankan sesuatu di luar dirinya. Seperti, menjadi superhero atau berpura-pura memerankan sebuah profesi. Jika anak mengajak kamu bermain di saat kamu sedang lelah, kamu bisa meminta anak untuk berpura-pura menjadi seorang dokter atau perawat, sementara kamu menjadi pasiennya. kamu dapat tetap bermain dengan anak sambil beristirahat sejenak, meredakan nyeri punggung yang kamu alami atau sekadar menghemat energi.
Permainan ini disarankan oleh Dr. Larissa J. Hirsch, MD, seorang dokter spesialis anak di New York, Amerika Serikat. Menurutnya, bermain peran juga dapat menjadi cara untuk memberitahukan pada anak apa yang sedang terjadi pada keluarga, bahwa anggota keluarganya akan bertambah dan dia akan menjadi seorang kakak. kamu boleh juga berperan menjadi seorang kakak, sementara anak menjadi sang adik. Atau sebaliknya. Lalu, contohkan bagaimana menjadi kakak yang baik dan apa yang akan dilakukan si adik.
4. Jangan Menggendong Si Kakak, Kecuali Menggunakan Cara ini
Lara Simondi, certified nurse midwife di Boston, Amerika, mengatakan, ibu hamil boleh saja menggendong anak balitanya, namun harus mengetahui triknya. Menurut Lara, ketika kamu mengangkatnya, angkat dengan kaki kamu sebagai tumpuan, sehingga kamu tidak perlu susah payah dalam proses itu. kamu mungkin akan merasa paling nyaman menggunakan pinggul kamu sebagai tempat tumpuan anak selama digendong, di bawah perut kamu. Memang tidak ada batasan berapa kilo beban yang boleh diangkat ibu hamil.
Tapi, bila muncul rasa sakit, kamu harus berhenti melakukannya. Pasalnya, ini pertkamu bahwa kamu memaksakan diri dan telah melewati batas kemampuan kamu sendiri, sehingga dapat membahayakan. Jika perut kamu sudah semakin membesar, ada baiknya untuk tidak lagi menggendong si sulung. Beri penjelasan pada si calon kakak, bahwa ada adiknya di perut kamu sehingga perut kamu harus dilindungi dengan baik.
5. Boleh Pilih Kegiatan Yang Mempererat Hubungan Kakak-Adik
Kegiatan ini direkomendasikan oleh Dr. Larissa J. Hirsch, MD. Entah itu dengan memberi ‘nick name’ yang unik untuk si adik, atau memilih panggilan ‘kakak’ untuk si sulung. Tanyakan padanya, anak mau dipanggil siapa oleh adiknya, apakah Kakak, Mbak, Abang, Mas, dan sebagainya.
Boleh juga menempelkan stiker lucu di atas perut kamu yang sudah membesar, meminta si sulung meletakkan telinganya di perut kamu dan tanyakan suara apa yang ia dengar, atau apa saja kegiatan menyenangkan yang bisa mendukung kenyamanan kamu pula. Jangan lupa untuk tetap memerhatikan dan memenuhi kebutuhan kamu. Sesekali manjakan diri kamu, sekalipun itu hanya sesederhana memotong rambut di salon atau mendengarkan musik kesukaan kamu. Berdiskusilah pada pasangan, jika kamu memerlukan bantuan untuk mengasuh si sulung.
BACA JUGA: 10 REKOMENDASI PENSIL WARNA TERBAIK UNTUK ANAK, BAGUS DAN AMAN!
Setelah membaca beberapa panduan untuk bermain dengan balita selagi hamil, dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang paling direkomendasikan adalah bermain sambil membangun kedekatan untuk mempersiapkan sang kakak menyambut adik. Permainan apapun yang Toppers pilih, selalu utamakan keselamatan dan kebahagiaan ibu dan buah hati ya, Toppers.