Kenali jenis bahasa Tubuh bayi berikut ini. Dengan mengenali sinyal-sinyal yang diberikan oleh si bayi, kamu pun dapat memberikan respon yang tepat.
Bayi seringkali menangis dan sebagai orang tua, sepertinya tangisan bayi hanyalah satu-satunya hal yang terdengar setiap harinya. Namun, jika diperhatikan lebih lanjut ternyata bayi juga memberikan sinyal-sinyal komunikasi kepada orang tua melalui bahasa tubuh serta suara tangisan mereka.
Mendengar suara tangisan bayi yang tak kunjung reda terkadang memang membuat frustasi. Namun, dengan mengenali
sinyal-sinyal berikut dapat membantu kamu untuk memberikan respon yang tepat.
1. “Aku Lapar”
Sebelum menangis, bayi sebenarnya sudah memberikan kode bahwa ia siap untuk makan. Di bawah usia 6 bulan, bayi yang lapar akan bangun dari tidurnya dan menggeliat. Selain itu ia juga akan memainkan lidah serta membuka mulutnya sambil menoleh untuk mencari sumber susu.
Ia juga tak jarang mulai menghisap tangan atau pakaiannya. Jika kamu mengabaikan semua sinyal di atas, barulah ia akan menangis.
Tangisannya pun cenderung berbunyi karena posisi lidah yang telah siap untuk mengisap. Di atas 6 bulan, bayi akan melihat makanan dengan antusias dan mencondongkan tubuhnya ke arah makanan, menunjukkan tanda bahwa ia lapar.
Setelah menyusu, bayi juga akan menunjukkan bahwa ia sudah kenyang. Di bawah usia 6 bulan bayi yang sudah kenyang akan menyedot ASI dengan lebih lambat, atau bahkan berhenti sama sekali, kemudian melepaskan hisapannya.
Selain itu, ia akan memalingkan kepalanya dan bisa juga mendorong botol atau payudara ibu. Setelah mulai mengonsumsi MPASI, bayi dapat mengatupkan mulutnya untuk memberitahu kamu bahwa ia telah cukup makan. Seringkali ia juga mendorong sendok, melempar, bahkan memuntahkan makanan.
2. “Aku Mengantuk”
Bayi akan seketika diam dan tidak tertarik pada mainannya saat lelah. Ia juga akan menguap, melengkungkan punggungnya, serta mengucek matanya. Tangannya terkepal bulat dan seringkali rewel. Jika kamu melewatkan sinyal-sinyal di atas, bayi akan menjadi tidak nyaman dan lebih sulit untuk ditenangkan.
Bayi yang kurang tidur di siang hari juga akan sulit tidur pada malam hari karena terlalu lelah. Jadi, ketika kamu melihat bahwa ia menunjukkan tanda mengantuk, segeralah membantunya untuk tidur.
3. “Bermainlah Denganku”
>Di bulan-bulan awal, bayi lebih banyak tidur daripada terjaga. Namun semakin besar usianya, ia dapat bermain lebih lama dan sinyalnya akan menjadi lebih jelas. Mata sang buah hati akan tampak berbinar memandangimu.
Gerakan tangan dan kakinya akan menjadi lebih lembut sembari ia menjangkau ke arahmu. Jika kamu menanggapinya, sang anak akan langsung tersenyum atau berceloteh untuk menarik perhatian kamu, menandakan ia siap untuk bermain.
4. “Aku lelah”
Bayi dapat merasa lelah setelah bermain atau distimulasi dalam waktu yang cukup lama. Untuk memberitahu kamu, ia akan membuang muka untuk menghindari kontak mata. Ia juga akan menggeliat, menendang, dan mulai melengkungkan punggungnya.
Jika kamu melihat ke wajahnya, ia juga akan cenderung mengerutkan alisnya sebagai pertanda bahwa ia tak nyaman. Segera tenangkan bayi dengan menggendongnya lembut atau menaruhnya di tempat tidur untuk beristirahat.
5. “Aku Merasa Tidak Nyaman”
Hampir sama seperti saat bayi lelah, ketika merasa tidak nyaman, si kecil juga akan akan mengernyitkan alis dan mukanya berubah merah. Selain itu, ia akan mengoceh dan menggerakan seluruh tubuhnya untuk menarik perhatian kamu.
Inilah saat yang tepat untuk memeriksa hal yang membuat bayi merasa tidak nyaman. Ia bisa saja kepanasan, kedinginan, tak nyaman dengan popok atau pakaiannya.
Baca Juga: Apakah Hubungannya Pola Makan dengan Imunitas?
Itu dia Toppers jenis-jenis bahasa tubuh bayi untuk memahami sinyal-sinyal berikut dapat membantu kamu untuk memberikan respon yang tepat agar bayi nyaman.