• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Memahami Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Film

31 July 2021
Share
Memahami Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Film

Tayangan ini mungkin akan membuat Anda meneteskan air mata dan menyadari kalau setiap orang adalah istimewa dengan segala kekurangan dan kelebihannya.


Apakah Anda ingin mendidik empati pada anak-anak Anda tentang orang dengan kebutuhan khusus atau ingin lebih memahami bagaimana hidup dari ‘kacamata’ mereka? Cobalah menyaksikan 12 film ini inspiratif.

Kisah-kisah yang inspiratif dan bermakna untuk diri Anda sendiri, baik sebagai penikmat film maupun orang tua dari ABK. Berikut ini adalah beberapa pilihan untuk film bagus yang menggambarkan disabilitas secara positif, dari Taare Zameen Par hingga Wonder.

1. Buddies (2012)

Buddies Colegas dalam bahasa Portugis) merupakan kisah tentang tiga orang muda dengan down syndrome yang melarikan diri dari institut tempat mereka dibesarkan demi mewujudkan impian mereka. Stallone (Ariel Goldenberg) adalah penggemar film, ia bermimpi melihat laut suatu.

Aninha (Rita Pokk) ingin menikah dengan seorang musisi, dan Marcio (Breno Viola) ingin terbang agar dapat membantu orang tuanya membangun jembatan ke bulan. Komedi ini menunjukkan kepada penonton bahwa para penderita down syndrome dapat memiliki harapan yang sama tentang kehidupan dan menjalaninya semaksimal mungkin, seperti orang kebanyakan.

2. Please Stand By (2017)

Wendy (Dakota Fanning) melihat segala sesuatunya secara berbeda: gadis periang serta jahil ini sangat mandiri dan memiliki pikiran yang cerdas. Wendy adalah seseorang dengan autisme.

Dari Wendy, Anda dapat belajar, bahwa bagi penyandang autisme, manusia adalah sebuah kode yang sulit dipahami dan dunia adalah tempat yang membingungkan.

Terinspirasi dari pengasuhnya, Wendy melarikan diri dari rumah perawatannya dan melakukan perjalanan ratusan mil untuk mengirimkan naskah 500 halaman miliknya ke kompetisi penulisan skenario, demi membuktikan kemampuannya. Tawa dan haru mewarnai emosi penonton selama mengikuti perjalanan Wendy ini.

3. Marathon (2005)

Film dari Korea Selatan ini diadaptasi dari kisah nyata Bae Hyeong-jin, pelari maraton dengan autisme. Bae menyadari bahwa ia memiliki bakat untuk berlari dan dengan bantuan ibunya, ia pun berpartisipasi dalam sebuah ajang maraton yang besar.

Cerita dalam film ini dibuat dengan sepenuh hati dan sangat realistis. Terlihat dari perlakuan keluarga Bae padanya yang begitu melindunginya.

Berkat naskah, akting, dan produksi yang bagus, secara keseluruhan, kisah mereka terasa begitu hidup dan Anda benar-benar dapat merasakan karakter-karakter dalam film ini

4. JunHa’s Planet (2018)

Junha (11) adalah anak tersulit di sekolah. Autisme menyebabkan ia ‘menyerang’ teman-teman sekelasnya dan bahkan terkadang guru.

Dari karakter Junha yang lembut dan teramati dengan detail di film ini, penonton diajak melihat cara ia berusaha untuk bertahan di sekolah, serta orang-orang di sekitarnya yang berjuang setiap hari dalam menemukan cara untuk hidup ‘bersama’ Junha.

Ada banyak guru yang simpatik dan teman-teman yang peduli di sekitar Junha, tetapi mereka, seperti orang tua Junha, kehabisan akal bagaimana cara menghadapinya.

5. Good Doctor (2013)

Serial K-drama romantis ini mengisahkan kehidupan seorang dokter bernama Park Shi On (Joo Won).

Dr. Park dikenal sebagai sosok dokter muda yang jenius. Ketertarikannya pada dunia pediatri membawa Dr. Park menjalani pelatihan sebagai ahli bedah anak selama 6 bulan yang penuh tantangan, apalagi ia juga harus ‘berhadapan’ dengan kondisi autisme yang dimilikinya.

Mengikuti jalan seorang pria dengan kebutuhan khusus dalam mencapai mimpinya sangatlah menarik sekaligus mengharukan.

Uniknya, drama ini tidak pernah terasa ‘berat’ dan terdapat humor-humor lucu untuk melengkapi ceritanya.

6. Peanut Butter Falcon (2019)

Film yang mengharukan sekaligus menghibur ini disutradarai oleh duo brilian, Tyler Nilson dan Michael Schwartz.

Bercerita tentang Zak (Zack Gottsegen), pemuda dengan down syndrome yang berusaha keras mewujudkan mimpinya untuk mengikuti sekolah gulat profesional milik idolanya, meski terjebak di rumah perawatan, tanpa keluarga.

Ia bertemu Tyler (Shia LaBeouf), seorang nelayan kesepian yang baru saja kehilangan saudaranya dan diusir dari komunitasnya.

Seiring berjalannya cerita, ikatan antara dua aktor utama ini menjadi semakin istimewa. Karakter Zak sungguh inspiratif serta akan mampu ‘menyuntikkan’ semangat ke para penyandang down syndrome dan siapa pun yang menontonnya.

7. Down Swan (2019)

Film ini bercerita tentang pasangan suami istri muda, Mitha (Putri Ayudya) dan Bisma (Ariyo Wahab) yang menantikan kehadiran seorang anak, yang Mitha harapkan menjadi seorang balerina, seperti hobinya selama ini.

Kebahagiaan mereka dalam menanti buah hatinya berganti kesedihan ketika dokter mendiagnosa bahwa anak mereka menderita down syndrome. Duka tersebut terus mereka rasakan hingga Nadia (Arina Dhisya), putri pertama mereka lahir.

Seiring pertumbuhannya, Nadia mulai tertarik dengan balet. Secercah harapan tumbuh di hati Mitha.

Ia tergerak untuk lebih dekat dengan Nadia, bahkan untuk mengajari putrinya menari balet. Kegigihan Nadia untuk menjadi balerina sungguh inspiratif dan menghangatkan hati.

8.The Story of Luke (2012)

Seumur hidupnya, Luke (Lou Taylor Pucci), pemuda dengan autisme hidup nyaman dilindungi kakek dan neneknya. Hidupnya berubah total ketika sang nenek wafat. Luke terpaksa harus menyesuaikan diri dengan kehidupan di dunia luar nan keras. Sebelum masuk ke panti jompo, kakeknya berpesan, “Dapatkan pekerjaan.

Temukan seorang gadis. Jalani hidupmu sendiri. Jadilah seorang pria!” Untuk pertama kali dalam hidupnya, Luke memiliki misi untuk mewujudkan pesan sang kakek, dan ia enggan menerima kata ‘Tidak’ dari apa pun itu. Kekuatan terbesar film ini adalah menolak menjadikan Luke sebagai objek simpati.

9. Wonder (2017)

Diadaptasi dari novel berjudul sama karangan R.J. Palacio, film ini menceritakan kisah yang sangat menginspirasi dan mengharukan dari seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, bernama August Pullman (Jacob Tremblay).

Auggie, panggilan akrabnya, dilahirkan dengan kelainan genetik yang mengharuskannya menjalani puluhan operasi dan sekian banyak perawatan medis sejak lahir sehingga memiliki wajah yang unik.

Karena keluarga dan teman-teman sekolahnya semuanya berusaha keras menyayangi dan menerima dirinya, Auggie mengalami perjalanan luar biasa yang begitu ajaib.

10. Taare Zameen Par

Sosok orang tua di film ini mungkin sering Anda temui di kehidupan sekitar, yaitu menganggap anak yang tidak cerdas di sekolah sebagai anak nakal dan pemalas, tanpa berusaha memahami penyebab dari sikap anak itu.

Seperti kisah Ishaan Awasthi (Darsheel Safary), anak laki-laki berusia 8 tahun yang ternyata menderita disleksia. Kondisi yang tak disadari oleh orang tuanya.

Beruntung Ishan bertemu dengan guru seni baru di sekolahnya (Aamir Khan) yang peduli dan berusaha membantu Ishan menghadapi keluarga serta kondisinya tersebut. Bahkan, menemukan bakat tersembunyi Ishan.

Melihat kisah ini dari sudut anak yang tak berdaya akan dapat menguras air mata Anda dan menjadi sadar, bahwa setiap anak adalah unik dan istimewa.

11. Dancing in the Rain (2018)

Kisah persahabatan ini menceritakan tentang Banyu (Gilang Olivier saat kecil, Dimas Anggara saat dewasa), seorang bocah lelaki yang didiagnosis dengan beberapa bentuk autisme dan diasuh oleh neneknya yang sangat menyayanginya.

Yang biasa dipanggil dengan sebutan Eyang Uti (Christine Hakim). Radin yang baik hati (Joshua Rundengan saat kecil, Deva Mahenra saat dewasa) dan Kinara (Greesella Adhalia saat kecil, Bunga Zainal saat dewasa), dua sahabat Banyu selalu menjaganya sejak masa kanak-kanak hingga dewasa.

Penonton akan diajak merasakan bagaimana ketabahan Eyang Uti dalam merawat Banyu, cinta Radin dan Kinara sebagai sahabat setia tanpa membedakan keadaan Banyu, dan bagaimana Banyu berjuang untuk hidup dalam keterbatasannya serta membalas kasih sayang orang-orang terdekatnya dengan caranya sendiri.

12. The Miracle Worker (1962)

Biografi klasik ini berfokus pada perjuangan Anne Sullivan untuk mengajarkan cara berkomunikasi pada Helen Keller yang buta dan tuli.

Cerita ini tak hanya menjadi penggambaran yang kuat tentang kehidupan penyandang disabilitas, tetapi juga penting secara historis.

Helen Keller adalah seorang aktivis seumur hidup yang mengubah cara masyarakat memahami disabilitas, membuktikan dengan kerja kerasnya, bahwa para penyandang disabilitas dapat hidup bahagia, kaya dan mandiri.


Itu dia, Toppers beberapa film yang bisa jadi referensi kamu untuk memahami anak berkebutuhan khusus melalui film.

banner tokopedia parents
Cek Tokopedia Parents dan dapatkan semua solusi untuk kebutuhan keluarga-mu
Share
TokopediaTokopedia

Related Articles

10 Ide Kado Natal dan Akhir Tahun yang Paling Disenangi Si Kecil
Kids and Parenting
10 Ide Kado Natal dan Akhir Tahun yang Paling Disenangi Si Kecil
© 2009-2023, PT Tokopedia