Biang keringat bayi ditandai dengan bintik merah kecil pada kulit terutama saat cuaca panas. Ini dia cara mudah mengatasi biang keringat pada bayi.
Biang keringat atau miliaria merupakan ruam dengan bintik-bintik kemerahan yang seringkali dialami oleh bayi dan anak-anak.
Kondisi ini terjadi karena kelenjar keringat mereka yang belum sepenuhnya berkembang. Jika ruangan panas dan lembab, kelenjar tersebut dapat tersumbat dengan mudah dan menimbulkan bintik-bintik merah.
Cuaca panas di Indonesia tentunya dapat memperburuk kondisi biang keringat. Untungnya, ada beberapa cara mudah untuk mengatasi dan mencegah timbulnya ruam pada bayi dan anak.
Yuk cari tahu jenis-jenis biang keringat dan langkah efektif untuk menghilangkan biang keringat pada kulit anak berikut ini!
3 Jenis Biang Keringat Bayi
- Kristalina: Biang keringat ini merupakan jenis paling ringan. Biasanya, lenting berair ini dapat pecah sendiri dan tidak menimbulkan bekas pada kulit bayi.
- Rubra: Biang keringat jenis ini biasanya berwarna merah karena menunjukkan adanya peradangan. Ini jenis biang keringat dengan level menengah.
- Profunda: Ini jenis biang keringat paling berat. Tidak berwarna merah, biang keringat ini justru berwarna putih dan teksturnya keras jika diraba.
Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
1. Tempatkan Bayi di Ruangan Sejuk
Untuk pertolongan pertama dalam menangani biang keringat pada bayi, segera tempatkan si kecil di ruangan yang sejuk. Ruangan yang panas dapat memicu keringat dan menghambat kelenjar keringat.
Perhatikan juga tanda-tanda lain seperti pipi bayi yang mulai memerah. Hal ini mungkin menandai bahwa si kecil mulai terasa panas. Salah satu cara mencegah biang keringat pada bayi adalah dengan sering mengecek suhu tubuh si kecil, terutama saat di luar rumah dengan thermometer.
2. Hindari Paparan Sinar Matahari Terlalu Lama
Tidak ada salahnya membiarkan anak di bawah sinar matahari. Namun, pastikan jangan terlalu lama juga ya.
Tambahkan sela-sela waktu teduh saat berada di luar. Bayi umumnya merasakan panas jauh lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Kulit mereka yang cenderung sensitif juga mudah terkena sunburn. Terlalu lama di bawah terik matahari juga bisa memicu penyakit granuloma annulare.
Gunakan sunscreen khusus untuk anak untuk mencegah biang keringat dan sekaligus proteksi dari sinar UV. Agar lebih aman, pilih mineral-based sunblock khusus untuk kulit sensitif.
baca juga: lindungi bayi dari nyamuk dengan 10 kelambu terbaik dan aman
3. Mandikan dengan Air Dingin
Bintik merah akibat biang keringat dapat diatasi dengan memandikan si kecil menggunakan air dingin. Pastikan suhu air tetap nyaman untuk bayi.
Untuk bintik-bintik besar, mandikan bayi dengan air dingin tanpa sabun selama 10 menit dan biarkan kering di udara. Lakukan proses ini minimum 3 kali sehari.
Untuk biang keringat kecil-kecil, cukup celupkan handuk bersih dengan air dingin dan letakkan di area kulit bintik pada bayi. Taruh selama 5 hingga 10 menit dan biarkan kering di udara.
4. Pastikan Kulit Bayi Kering
Setelah memandikan bayi, pastikan kulit benar-benar kering sebelum mengenakan diaper atau popok. Perhatikan bagian lipatan kulit seperti leher, tangan, dan kaki yang seringkali terlupakan.
Jangan lupa menggunakan popok terbuat dari katun yang berkualitas agar keringat bisa diserap dan menghindari ruam pada kulit.
5. Hindari Pakaian Ketat Pada Bayi
Pakaian ketat dapat memicu biang keringat pada kulit bayi. Selain itu, pakaian ketat lebih mudah tergesek pada kulit dan menimbulkan iritasi pada biang keringat bayi.
Pastikan si kecil mengenakan pakaian yang ringan dan longgar yang lembut dan membuat kulit lebih mudah bernapas. Kamu juga bisa melepaskan baju bayi untuk sementara agar membantu menurunkan suhu tubuh.
6. Perhatikan Penggunaan Lotion dan Krim
Baby lotion sering digunakan untuk melembabkan kulit bayi yang kering dan gatal. Tapi banyak lotion yang dapat memperburuk situasi biang keringat dan menyumbat kelenjar keringat.
Sebaiknya, hanya menggunakan lotion dengan bahan calamine untuk mengatasi ruam yang gatal. Salah satu merk populer adalah Caladine.
7. Jangan Sembarangan Memilih Obat Biang Keringat
Selain metode diatas, kamu bisa mengoleskan obat biang keringat dengan komposisi 1% krim hidrokortison. Oleskan krim ini pada bagian kulit yang gatal sebanyak 3 kali sehari. Jangan menggunakan salep hidrokortison.
Pahami perbedaan krim dan salep sebelum penggunaan pada bayi. Salep dan minyak dapat menghambat pori dan kelenjar keringat sehingga membuat kondisi semakin parah.
8. Berikan Asupan Cairan yang Cukup
Ruam pada bayi bisa menimbulkan masalah dehidrasi. Ada kemungkinan banyak cairan yang terperangkap di dalam pori-pori kulit. Selain itu, tubuh si kecil sedang berusaha keras melawan kondisi biang keringat.
Karena itu, tetaplah rutin memberikan ASI atau susu formula pada bayi. Jangan lupa juga berikan air putih yang cukup pada anak berusia 6 bulan ke atas.
baca juga: ketahui takarana susu formula yang tepat untuk bayi sesuai dengan usianya
Kapan Perlu Membawa Si Kecil ke Dokter?
Biang keringat umumnya tidak menimbulkan komplikasi yang serius. Namun dalam beberapa kasus, biang keringat bisa memicu infeksi bakteri. Segera bawa ke dokter jika kondisi berikut ditemukan pada anak:
- Benjolan merah umumnya berisikan cairan kuning atau hijau.
- Biang keringat yang tidak hilang setelah lebih dari 3 (tiga) hari.
- Biang keringat yang disertai dengan demam atau hilangnya nafsu makan.
Inilah langkah untuk mengatasi biang keringat pada bayi dan anak. Tidak jarang si kecil menggaruk bagian kulit yang gatal. Untuk mencegah luka dan infeksi, gunakan sarung tangan pada si kecil atau rutin potong kuku si kecil dengan gunting kuku bayi.
Tahukah kamu, Tokopedia menyediakan berbagai perlengkapan bayi dan anak lengkap dan berkualitas dengan harga terjangkau? Yuk, cek Tokopedia sekarang!
Penulis: Benedicta Clarissa