Agar terhindar dari penyakit berbahaya yang menyerang sistem imun ini, lakukan cara pencegahan HIV berikut!
Pencegahan HIV – Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem imun tubuh secara agresif. Virus tersebut menjadi penyebab AIDS atau penyakit yang bernama panjang Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Kehadiran HIV dan kemunculan AIDS ini membuat tubuh penderita semakin lemah sehingga tubuh memiliki risiko yang besar untuk diserang berbagai penyakit lainnya. Virus, bakteri jahat, infeksi, dan sejenisnya dapat dengan mudah menjangkit tubuh penderita HIV AIDS.
Sejumlah hasil medis telah dilakukan, namun tidak ada satu pun yang menghasilkan obat penawar atau penyembuhnya. Hingga saat ini, para ahli medis hanya dapat memberi perawatan untuk mengurangi aktivitas virus di dalam tubuh penderita.
Meskipun demikian, terdapat cara pencegahan HIV AIDS yang dapat dilakukan. Demi mengurangi dampak penyebaran, berbagai organisasi dan institusi tengah gencar melakukan edukasi terkait pencegahan penularan penyakit berbahaya ini.
Tindakan pencegahan HIV AIDS dapat dilakukan sejak dini. Apa saja itu? Simak cara pencegahan penularan HIV AIDS sebagai berikut ini!
Baca Juga: Sejarah HIV/AIDS: Pengertian, Asal-usul dan Perkembangannya
Pencegahan HIV AIDS
1. Ketahui Faktor Penularan dan Risikonya
Penting sekali untuk mengetahui faktor-faktor yang berisiko menimbulkan penyakit ini.
Beberapa faktor yang umumnya menularkan virus HIV adalah faktor biologis ibu yang positif AIDS, faktor sanitasi alat suntik, faktor pemberian ASI ibu dengan AIDS kepada bayi, faktor transfusi darah, dan faktor hubungan seks.
Selain itu, penting juga untuk mengetahui dan memahami risikonya. Hal ini berguna untuk melakukan pencegahan HIV dan menanggapi penyakit ini.
Perlu diketahui juga bahwa informasi yang diterima haruslah kredibel dan jelas, bukan kabar simpang siur maupun kabar burung belaka.
2. Cek Medis Rutin atau TasP
Lakukanlah pengecekan medis secara rutin. Setidaknya lakukan kegiatan ini minimal tiga bulan sekali. Daripada menduga-duga dengan literasi kesehatan yang pas-pasan, mendingan kamu langsung saja ke ahlinya. Dokter akan sangat membantu dalam mengetahui kondisi tubuh terkini
Pengecekan medis rutin ini pun wajib dilakukan bagi orang-rang yang aktif berkegiatan seks, baik itu seks anal, vaginal, maupun oral. Sebabnya, risiko penularan HIV akan meningkat terhadap orang-orang yang melakukan seks secara aktif, apalagi jika orang tersebut memiliki sex partner yang berganti-ganti.
Pada kasus pencegahan HIV, TasP sering dilakukan. TasP (Treatment as Prevention) adalah konsep pemeriksaan medis atau upaya pencegahan yang dilakukan untuk mengurangi risiko kemunculan dan penyebaran HIV AIDS.
Contohnya, melakukan pemeriksaan medis.
3. Jauhi Gaya Hidup ‘Bebas’
Salah satu cara efektif pencegahan penularan HIV AIDS adalah menggunakan dengan menjauhi gaya hidup terlalu ‘bebas’, salah satunya menghindari ‘berhubungan’ di luar nikah. Karena penularan karena faktor ini adalah salah satu yang paling umum terjadi
4. Hindari Penggunaan Suntik Bekas
Memang benar bahwa penyakit AIDS dapat ditularkan melalui kegiatan seks, namun hal ini bukanlah satu-satunya penyebab penularan HIV. Transmisi darah dan kegiatan medis sejenis memiliki risiko yang sama.
Jangan mau menerima suntik bekas saat pemeriksaan medis. Kamu harus melakukan pengecekan atau melihat keaslian suntik yang digunakan.
Terlebih lagi, tingkat penularan HIV melalui jarum suntik, khususnya pada kalangan pengguna narkoba, terbilang tinggi. Risikonya sekitar 20% hingga 40% lebih tinggi pada kasus penggunaan jarum suntik bersama.
Maka dari itu, hindarilah penggunaan suntik bekas. Termasuk apabila kamu ingin menato tubuh. Karena pembuatan tato dengan alat suntik pun berisiko serupa. Dan, yang paling penting adalah jauhi penggunaan obat-obatan terlarang!
5. Lakukan PrEP/PEP
PrEP atau pre-expsure prophylaxis adalah upaya pencegahan yang dilakukan dengan cara pengonsumsian obat-obatan antiretroviral yang dapat mengurangi risiko seseorang terkena HIV secara signifikan.
Jika kamu yakin dirimu terkena virus HIV, baik itu melalui aktivitas seks tanpa pengaman (kondom) maupun aktivitas berisiko lainnya, kamu dapat melakukan medikasi yang mampu mengurangi risiko infeksi secara drastis. Medikasi tersebut dikenal sebagai PEP atau post-ecposure prophylaxis.
Kedua medikasi ini (PrEP/PEP) harus dilakukan dengan dokter.
Baca Juga: 5 Faktor Utama Penyebab Penularan HIV/AIDS yang Paling Umum
Selain beberapa cara yang dianjurkan tersebut, kamu tetap harus menjaga kesehatan tubuhmu. Terapkan pola hidup yang sehat, diet yang tepat, serta aktivitas olahraga teratur.
Konsumsi juga produk-produk kesehatan favorit untuk meningkatkan kondisi fit tubuhmu!
Penulis: Ichsan Andi Lubis