Kasus HIV/AIDS kian meningkat seiring berjalannya waktu. Simak 5 faktor utama penyebab HIV/AIDS yang harus kamu hindari yuk!
Pembahasan tentang bermacam penyakit yang dapat membahayakan jiwa terkadang membuat masyarakat dihantui rasa was-was, termasuk kabar-kabar terkait penyakit HIV/AIDS.
Desas-desus tentang HIV/AIDS simpang-siur keberadaannya di masyarakat. Pasalnya, masyarakat minim akan informasi yang kredibel dan literasi kesehatan seputar HIV/AIDS.
Ditambah lagi, kabar burung bahwa penyakit ini mudah disebarkan dan ditularkan memperkeruh suasana yang ada. Masyarakat pun semakin ketakutan, apalagi belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS.
Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan virus yang menyebabkan risiko penyakit seks menular Acquired Immune Deficiency Syndrome. Sementara itu, Acquired Immune Deficiency Syndrome merujuk pada singkatan nama penyakit AIDS. Jadi, HIV merupakan virusnya, sedangkan AIDS merupakan nama penyakitnya.
Baca juga: Bahaya dan Dampah yang Ditimbulkan oleh HIV/AIDS
Faktor Penyebab atau Cara Penularan HIV
Sumber gambar: Canva
Ketika mendengar nama penyakitnya, barangkali Toppers dapat menebak faktor yang membuat masyarakat takut akan penyakit ini. Ya, pelibatan kata perihal imun. Virus HIV bekerja secara agresif dan menyerang imun.
ODHA atau (Orang dengan HIV/AIDS), yakni sebutan untuk orang terkena HIV/AIDS, akan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh secara drastis. Dampaknya, tubuh penderita penyakit HIV/AIDS mudah diserang bermacam virus, penyakit, bakteri jahat, dan infeksi lainnya.
Di samping itu, HIV/AIDS ini termasuk sebagai penyakit seks karena cara penularan HIV/AIDS yang paling umum adalah hubungan seksual. Akan tetapi, ada juga cara penularan lainnya yang perlu Toppers ketahui.
Dengan mengetahui media-media penularan HIV/AIDS, Toppers tahu hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi dan menyikapi penyakit ini.
Lantas, penyebab penularan HIV melalui apa saja? Yuk, ketahui cara penularan HIV sebagai berikut ini!
1. Faktor Biologis Ibu Positif HIV
Sumber Gambar: Canva
Apakah seorang ibu yang positif terjangkit HIV dapat menularkan virus HIV pada janin? Berdasarkan hasil medis, jawabannya adalah mungkin.
Maksudnya, risiko penularan ada, namun bukan berarti selalu tertular. Bisa saja janinnya tidak tertular sebab kondisi tertentu. Cara penularan HIV pada ibu dan janin ini terjadi melalui tali plasenta.
Selain melalui tali plasenta, penyebab HIV pada bayi pun dapat terjadi ketika masa persalinan. Secara tidak sengaja maupun sengaja, darah atau cairan tertentu yang dimiliki ibu positif HIV dapat masuk ke dalam tubuh bayi.
2. Faktor Sanitasi Alat Suntik
Sumber Gambar: Canva
Alat suntik pun dapat menjadi penyebab HIV menular. Pasalnya, cairan tubuh dapat tersisa di dalam jarum suntik. Makanya, sanitasi jarum suntik perlu diperhatikan.
Bahkan, kegiatan medis maupun sejenis yang membutuhkan alat ini harus menggunakan jarum suntik yang baru, bukan bekas.
Umumnya, cara penularan HIV ini terjadi pada pengguna-pengguna narkoba. Mereka berbagi alat suntik untuk digunakan bersama.
Ketika jarum tersebut dipakai oleh pemakai narkoba ODHA, pengguna narkoba lainnya akan menggunakan jarum yang sama. Itulah yang menjadi penyebab HIV tersebar.
Selain jarum suntik, jarum lainnya juga memiliki risiko yang sama, misalnya jarum peralatan tato-menato. Tidak hanya itu, orang yang melakukan penyalahgunaan narkoba melalui jarum suntik juga memiliki risiko tinggi untuk terkena HIV.
3. Faktor Pemberian ASI
Sumber Gambar: Canva
Penularan HIV juga dapat terjadi lewat pemberian Air Susu Ibu (ASI). Sama halnya dengan faktor penularan HIV secara biologis antara ibu-anak melalui tali plasenta, faktor pemberian ASI ini berlaku sama karena adanya pemberian cairan.
Terlebih lagi, penularan HIV lewat ASI memiliki risiko yang lebih tinggi, yakni dapat mencapai 5 hingga 20 persen.
Selain itu, kondisi tertentu pun dapat terjadi. Contohnya, kondisi kesehatan bayi sedang turun, imun bayi sedang melemah, luka di sekitar putih payudara ibu, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian medis, risiko penularan HIV lewat ASI terjadi dengan perbandingan 3:100 per tahunnya. Dengan kata lain, setiap tahunnya, 3 dari 100 anak memiliki risiko terkena HIV lewat ASI. Dapat disimpulkan penularan HIV melalui ASI ini tidak sebesar faktor-faktor risiko lainnya.
4. Faktor Transfusi Darah
Sumber Gambar: Freepik
Di dalam kegiatan medis, penularan HIV dapat terjadi juga melalui transfusi darah. Hal ini disebabkan adanya pertukaran, pencampuran, atau proses lainnya yang melibatkan kontak cairan darah ODHA.
Beberapa di antaranya adalah donor darah yang dilakukan oleh pendonor positif HIV atau tranfusi darah yang tercemar virus HIV.
Cairan tubuh seperti darah, ASI, sperma, dan cairan vagina memang memiliki risiko yang besar sebagai media penularan HIV.
5. Faktor Hubungan Seks
Sumber Gambar: Canva
Sesuai ragam jenis penyakitnya, yakni penyakit penularan seks, AIDS mudah ditularkan melalui hubungan seksual.
Adanya kontak terhadap sperma dan cairan vagina akan meningkatkan risiko penularan virus HIV. Juga, kegiatan seks oral pun termasuk pada kasus ini.
Memang, masalah semacam ini dapat diatasi dengan alat kontrasepsi, tetapi risiko lainnya masih ada. Salah satunya, yaitu luka pada area kelamin.
Baca Juga: Terapkan Pola Hidup Sehat dan Bersih, Nikmati 10 Manfaatnya!
Setelah mengetahui berbagai faktor penyebab HIV menular, ada baiknya Toppers bijak dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Selain waspada diri, Toppers juga harus melakukan olahraga secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat. Penuhi kebutuhan obat-obatan dengan Tokopedia Sehat! Kamu juga bisa membeli kebutuhan vitamin harianmu di Zona Sehat dan nikmati Flash Sale setiap hari s.d 90%.