Proses terjadinya hujan bermula dari tahap evaporasi dan berakhir pada presipitasi. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai proses hujan dan jenis-jenis hujan lengkap dengan gambar!
Hujan merupakan sumber air bersih utama pada sebagian besar wilayah di dunia. Air yang dihasilkan oleh hujan akan membantu berbagai ekosistem, termasuk membantu irigasi bahkan pembangkit listrik tenaga air.
Fenomena hujan merupakan bagian dari proses terbentuknya air. Ketika air tersebut jatuh ke bumi, saat itulah disebut sebagai hujan. Namun, tidak semua air yang jatuh tersebut dapat mencapai permukaan bumi.
Beberapa di antaranya akan menguap sebelum jatuh pada permukaan bumi. Kondisi ini sering terjadi pada daerah yang panas dan kering seperti padang gurun.
Yuk, beli alat tulis dan perlengkapan seni di Parade Stationery & Art alias PASAR Tokopedia! Jangan lewatkan diskon spesial hingga 90% dan berbagai promo menarik lainnya.
Proses Terjadinya Hujan
Sumber Gambar: Pexels
Untuk mengetahui proses terjadinya hujan secara lengkap, simak di bawah ini!
1. Tahap Evaporasi
Sumber Gambar: national georgraphic
Apakah kamu pernah menumpahkan segelas air secara tidak sengaja di jalan raya atau di lantai rumahmu? Jika kamu perhatikan, dalam beberapa jam airnya akan hilang! Hal ini dapat terjadi karena air tersebut telah mengalami proses penguapan.
Proses penguapan dapat menjadi lebih cepat bila terjadi dihari yang panas, karena didukung oleh sinar matahari yang terik, semakin panas suhu ruangan tersebut maka air akan semakin cepat menguap.
Baca Juga: Daur Hidup Kecoa, dari Telur Hingga Kecoa Dewasa
2. Tahap Kondensasi
Sumber Gambar: Lordgrey
Proses terjadinya hujan yang selanjutnya adalah kondensasi. Uap akan naik ke atas karena terkena panas dari matahari. Setelah uap air ini naik cukup tinggi maka ia akan mengembun dan menjadi tetesan air. Proses inilah yang disebut dengan kondensasi saat air menjadi gas dan kembali menjadi cairan.
Singkatnya, mungkin kamu pernah melihat segelas air dingin yang berada di atas meja, uap air yang berada di gelas tersebut akan mengembun menjadi tetesan air. Hal yang sama juga terjadi saat uap air naik ke langit dan menjadi cairan.
Perlu diketahui, bahwa tidak semua air yang mengembun akan membentuk awan, sebab sebagian mengembun di dekat tanah dan sebagian naik menjadi kabut, dan sebagian lagi akan naik ke langit membentuk awan.
3. Tahap Presipitasi
Sumber Gambar: Study Mumbai
Pada tahap ini, bila tetesan air menjadi cukup berat maka mereka akan segera jatuh ke bumi menjadi air hujan! Tahap ini juga disebut presipitasi karena ada beberapa macam bentuk saat tetesan air ini turun, seperti hujan air, salju dan hujan es.
Hujan yang turun akan membawa air kembali ke bumi dan siklusnya akan terus berulang. Matahari menyinari bumi dan air akan menguap lalu turun kembali sebagai hujan.
Baca Juga: Urutan Planet dalam Tata Surya, Terdekat Hingga Terjauh dari Matahari
Jenis-jenis Hujan dan Penjelasannya
Sumber Gambar: Pexels
Setelah mengetahui proses terjadinya hujan, terdapat pulabeberapa jenis hujan yang jatuh ke bumi. Yuk, simak jenis-jenis hujan dan penjelasannya!
1. Hujan Konvektif
Hujan ini merupakan proses yang terjadi akibat perbedaan panas di lapisan udara dan permukaan tanah. Semakin tinggi naik ke atmosfer maka udara panas tadi menjadi dingin, akhirnya uap air yang mengembun mulai membentuk menjadi awan cumulonimbus lalu turun menjadi hujan.
Jenis hujan ini terjadi tidak pada seluruh wilayah, namun hanya pada cakupan wilayah yang kecil, sehingga sering kali kamu bisa melihat pada daerah tertentu hujan turun dengan deras namun sekitarnya tidak hujan.
2. Hujan Orografi atau Relief
Jenis hujan satu ini umumnya terjadi pada perbukitan atau pegunungan sebab proses terjadinya karena angin yang datang mendorong udara mengarah pada bukit maupun pegunungan.
Tidak lama setelahnya, udara yang mencapai bukit mulai menjadi lebih dingin dan ketika mencapai kelembaban, ia mulai mengembun menjadi awan lalu turun ke bawah menjadi tetesan hujan pada permukaan bumi.
3. Hujan Frontal
Hujan ini dapat terjadi saat pertemuan udara dingin dan hangat. Seperti ketika kamu mendaki bukit, semakin tinggi kamu naik, maka semakin dingin pula suasana yang terasa di atas. Hal ini berlaku juga pada hujan tersebut ketika udara panas naik menuju atmosfer lalu menabrak udara dingin diatas.
Udara yang mulai dingin tersebut akan menjadi awan stratus lalu turun ke permukaan bumi sebagai hujan. Hujan jenis ini juga terkadang disertai dengan badai petir dan kilat. Hujan jenis ini juga dapat terjadi hingga beberapa jam.
4. Hujan Muson
Hujan satu ini diakibatkan oleh angin muson atau yang dikenal sebagai angin yang menyebabkan musim hujan dan kemarau. Angin ini juga berhembus dari benua asia ke australia seiring dengan perubahan musim.
Ketika angin ini melewati berbagai samudra maka akan ada banyak uap air yang berakibat terjadinya hujan. Sering kali hujan ini turun di India, asia tenggara, dan beberapa kawasan lainnya..
Baca Juga: Contoh, Ciri, Gambar dan Penjelasan Mengenai Hewan Herbivora
Nah, itu dia proses turunnya hujan dan jenis-jenis hujan yang perlu kamu ketahui. Mungkin sekarang kamu juga bisa mulai memperhatikan bentuk awan agar bisa menebak hujan apa yang akan turun.
Untuk menambah pengetahuan, kamu juga bisa membaca ensiklopedia dan buku pelajaran yang bisa kamu temukan secara lengkap hanya di Tokopedia.
Baca Juga: 75 Kata-kata Mutiara tentang Hujan, Menyentuh dan Aesthetic!
Yuk, temukan koleksi buku terlaris dan dapatkan flash shale hingga 90% di Bookarnaval Tokopedia!
Penulis: Claudia Angelista