• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Saat Anak Bertanya, Apa Itu New Normal?

01 October 2021
Share
Saat Anak Bertanya, Apa Itu New Normal?

Anda dapat membantu si kecil menyesuaikan diri dengan kehidupan di era ‘new normal’ melalui cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak, yaitu lewat buku cerita.


Menurut para pakar parenting, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik melalui rutinitas yang teratur. Namun, kebiasaan dan aktivitas sehari-hari mereka yang biasa dijalankan sebelumnya saat ini telah berubah total karena pandemi corona. Anak-anak berjuang menerima kenyataan bahwa mereka harus menjalani keseharian yang baru. Penduduk dunia menyebutnya fase new normal. 

Kini, sejumlah negara, termasuk Indonesia sedang memasuki masa tatanan kehidupan baru ini. Sejumlah tempat perbelanjaan, seperti mal, dan tempat keramaian lainnya mulai dibuka, dengan syarat, wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Namun, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menghimbau orang tua untuk tidak membawa anak-anak ke tempat umum, seperti taman, pusat rekreasi, pusat perbelanjaan, atau berkumpul membentuk kerumunan di tempat bermain dan sebagainya.

Bila anak memang terpaksa harus keluar rumah, seperti saat imunisasi ke rumah sakit, protokol kesehatan harus tetap dijalani. Mulai dari kebiasaan memakai masker, selalu membawa hand sanitizer, mencuci tangan dengan air dan sabun, hingga tidak menyentuh area wajah. Mungkin Anda salah satu orang tua yang bingung bagaimana mempersiapkan anak-anak menghadapi new normal dan menjelaskannya pada mereka. Kabar baiknya, Ace Stryker dan istrinya, Lacy, orang tua dari 4 anak yang berdomisili di Sacramento, Amerika Serikat, membuat buku yang dapat mengusir kebingungan Anda.

Buku berjudul ‘Has anyone Seen Normal? – A Coronavirus Tale’ ini ditulis serta digambar oleh Lacy dan Ace Stryker. Isinya sangat sesuai dengan apa yang sedang terjadi di dunia saat ini. “Jelas, ada korban yang benar-benar menderita secara fisik dari virus atau secara finansial. Tetapi ada banyak orang lain, terutama yang seperti kita, (orang tua) dengan anak-anak, yang tantangannya harus bisa ‘mengontrol’ kekacauan dan mendefinisikan new normal tanpa membuat mereka ikut panik. Semoga buku ini sedikit membantu. Dan, jika para pembaca mengindahkan undangan kami untuk menyumbang ke badan amal yang terlibat dalam menangani Covid-19 dan upaya bantuan lainnya, akan jauh lebih baik!” jelas Ace yang berprofesi sebagai solution architect ini.

Di buku tersebut, gadis kecil yang menjadi karakter utama pada buku menyadari bahwa, hidup masih bisa terasa ‘normal’, walaupun terlihat berbeda. Setiap orang masih bisa melakukan hal-hal yang ia sukai sebelumnya, dengan sedikit imajinasi dan sudut pandang yang berbeda.

Mencari si ‘Normal’

Cerita dibuka dengan adegan sang gadis kecil menanyakan ke mana perginya si ‘Normal’? Ia menyadari bahwa ‘Normal’ telah menghilang beberapa hari. Yang ia ingat, si ‘Normal’ masih ada di hari Kamis terakhir saat ia sedang les piano, dan kemudian menghilang di hari Sabtu, pada waktu ia memanggang kue. Ia sudah mencari di bawah tempat tidur, namun tak menemukannya, dan merasa rindu dengan kehadiran ‘normal’. “Do you know when Normal is coming back?” ucapnya dengan cemas.

Dunia kedatangan si ‘Chaos’

Di saat yang bersamaan, enam hari yang lalu ketika gadis kecil itu masih merasakan kehadiran Normal, ia ingat bahwa itu saat yang bersamaan seseorang datang ke kotanya. Namanya Chaos, dan segalanya berubah sejak kedatangannya. Orang-orang mulai sakit dan hal pertama yang Chaos lakukan adalah menutup kelas menari, kursus piano, dan menghentikan kegiatan liburan.

‘Chaos’ menutup semuanya

Tak hanya itu, Chaos juga mengusir semua orang dari sekolah dan menutupnya. Begitu pula kebun binatang, perpustakaan, dan taman bermain. Banyak hal baik yang hilang, seperti teman-teman, pesta, dan sampai tisu toilet. Bahkan, si gadis kecil sampai dilarang untuk bermain dengan teman-temannya untuk sementara. Semua orang harus terus berada di rumah. Gadis kecil itu semakin merasa kehilangan si Normal.

Semua orang memakai masker

Gadis kecil bertanya-tanya, apakah Chaos menakuti Normal hingga ia pergi meninggalkannya dan membuat semua orang harus memakai masker setiap hari? Ayah dan ibunya pun terus berkata kalau keadaan tidak akan selalu seperti ini. Tapi gadis kecil tak yakin, bagaimana kalau Chaos terus tinggal di sini? Apakah Chaos akan menakuti orang-orang hingga semuanya pergi?

Melakukan hal yang sama dengan cara berbeda

Meski masih mencari Normal, sang gadis kecil mulai menyadari sesuatu yang penting, mungkinkah ia tetap dapat melakukan hal-hal yang ia lakukan sebelum Normal pergi, tapi dengan cara berbeda? Akankah rasanya sama seperti waktu Normal masih ada di sini? Chaos meminta si gadis kecil untuk menjauh dari orang-orang, tapi ia berpikir, mungkin ia bisa meninggalkan sepiring kue di ambang pintunya Patti dan Dave. Normal dan gadis kecil suka menggambar hal-hal konyol, jadi mungkin ia bisa mulai menggambar lagi. Tapi sekarang, ia hanya bisa menggambar mobil-mobil dari balik jendela rumahnya. Dan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang sekitarnya, sang gadis kecil pun membuka jendelanya. Dentingan pianonya mengalunkan lagu yang sangat ceria. Lalu, apalagi yang dilakukan si gadis kecil untuk terus melakukan aktivitasnya seperti sebelum ada pandemi? Silakan menyimak kelanjutannya dengan mengunduh buku.

BACA JUGA: 12 Merk Handuk Bayi yang Bagus, Lembut dan Menyerap Air

Si gadis kecil dapat menginspirasi Anda dan anak-anak Anda untuk menjalani masa new normal ini dengan lebih menyenangkan. Pilihan kata di buku berbahasa Inggris tersebut pun mudah untuk dipahami anak-anak. Dan yang terpenting, buku ini membantu anak-anak dan orang dewasa melihat sisi baik dari pandemi ini dan menerima segala perubahan yang terjadi.

Share
TokopediaTokopedia

Related Articles

10 Dongeng Anak Penuh Pesan Kebaikan untuk Antar si Kecil Tidur
Kids and Parenting
10 Dongeng Anak Penuh Pesan Kebaikan untuk Antar si Kecil Tidur
© 2009-2023, PT Tokopedia