• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Kisah Sukses Nokha, Brand Apparel Asal Bandung yang Tak Pantang Menyerah Terhadap Kegagalan

08 February 2022

Share

Kisah Sukses Nokha, Brand Apparel Asal Bandung yang Tak Pantang Menyerah Terhadap Kegagalan

Pepatah mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Ibarat dua sisi mata uang, kesuksesan dan kegagalan selalu berjalan berdampingan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana menyikapi kegagalan tersebut agar dapat menjadi cambuk untuk bangkit dari keterpurukan. Sebagai seorang pengusaha, hal tersebut sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Nopi Hadzic.

Bukan bisnis namanya jika tidak mengalami jatuh bangun dan merasakan asam garam kehidupan. Nopi Hadzic, pemilik brand apparel Nokha asal Bandung yang produknya saat ini sudah terkenal dan laris manis di kalangan masyarakat pun pernah merasakan pahitnya kegagalan ketika memulai usaha.

Bandung memang identik sebagai kota yang terkenal akan industri fesyen. Nopi yang kala itu masih duduk di bangku kuliah mencoba mengambil peluang untuk berjualan sepatu sebagai salah satu produk fesyen secara customize. Hitung-hitung, ia bisa mendapatkan uang jajan tambahan pada saat itu.

Kegigihan untuk bangkit dari kegagalan

Awal mulanya, Nopi menemukan seorang penjahit di salah satu mall tua di Bandung. Dari sana, Nopi yang saat itu tidak memiliki latar belakang bisnis dan hanya bermodalkan uang saku akhirnya memutuskan untuk memulai bisnis sepatunya bernama Neng Neng Shoes. Sepatu yang dijual Nopi ini memiliki keunikan tersendiri karena terbuat dari bahan kulit asli.

Pelan-pelan usaha Nopi mulai mengalami kenaikan sampai pada titik dimana Nopi harus menerima kenyataan bahwa pengrajin atau pembuat sepatunya meninggalkan usaha tersebut setelah 3 bulan bekerja dengannya. Tak hanya itu, sejumlah modal serta bahan-bahan milik Nopi pun juga dibawa lari.

Meskipun sempat kecewa dan terpuruk lantaran modal tersebut dikumpulkan dari keuntungan setiap penjualannya, Nopi tidak menyerah begitu saja dengan keadaan. Perlahan, Nopi kembali bangkit dengan mencari pengrajin lain untuk melanjutkan usahanya. Setelah beberapa waktu, ia dipertemukan kembali dengan pengrajin lainnya di sebuah gang di daerah Cibaduyut.

Sayangnya, keadaan tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana. Nopi kembali harus merugi lantaran pengrajin barunya juga membawa kabur sepatu milik pelanggannya. Meski jatuh untuk kedua kalinya, semangat dan kegigihan Nopi mendorongnya untuk dapat terus bangkit dan ikhlas menerima kegagalan.

Dibantu oleh sang Ayah, optimisme Nopi dalam melanjutkan bisnisnya pun membuahkan hasil. Akhirnya lewat sang Ayah, ia dipertemukan kembali dengan seorang pekerja dan mengubah nama brandnya menjadi Nokha shoes pada tahun 2012. Nopi pun memutuskan untuk membuat bengkel sendiri dari garasi miliknya sembari mencari lebih banyak lagi karyawan.

Kegagalan adalah jalan menuju kesuksesan

“Kalau mau sukses ya jangan takut gagal. Kalau ingin membangun usaha, harus siap gagal. Karena kegagalan itu bagian dari kesuksesan”, ujar Nopi. Ia percaya bahwa dibalik setiap kegagalan yang pernah menghampirinya adalah peluang baru untuk mencapai kesuksesan.

Meski sempat mengalami jatuh bangun, Nopi percaya bahwa semua hal yang terjadi mengajarkannya untuk dapat lebih kuat sehingga ia mampu melangkah lebih jauh untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis sejak di bangku kuliah.

Berbekal keyakinan dan kegigihan, saat ini Nokha telah melejit menjadi brand fesyen lokal yang menjual sepatu dengan desain khasnya yang colorful dan memiliki material sintesis. Dari yg awalnya hanya memiliki 2 orang pekerja, saat ini Nopi telah memperkerjakan lebih dari 150 karyawan, dimana hampir 80%nya meliputi ibu rumah tangga dan difabel.

Sebagai seorang pengusaha, Nopi tidak ingin menjalankan bisnis hanya demi keuntungan semata. Ia juga ingin menjadi jembatan rezeki untuk orang lain, sehingga dapat memberikan manfaat dan nilai lebih kepada mereka yang membutuhkan.

Meski pandemi sempat berdampak pada penjualan Nokha – Nopi, yang lagi-lagi tidak ingin menyerah dengan keadaan harus memutar otak agar dapat bertahan. Menurutnya, saat itu yang terpenting bukanlah keuntungan, namun bagaimana caranya agar seluruh karyawan bisa tetap mendapatkan pekerjaan dan tidak ada pengurangan.

Nopi pun memutuskan untuk beralih ke kanal digital. Tokopedia menjadi platform pilihannya untuk bangkit dan meraih pasar yang lebih luas. Dengan mengikuti berbagai kampanye seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB), Jakarta Sneakers Day, Women in Bazaar dan Women in Style, Transaksi Nokha meningkat hingga 3x lipat pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Nokha bahkan pernah memproduksi hingga 800 pesanan sepatu dalam waktu 2 hari. Nokha kini bukan hanya digemari oleh masyarakat di kota Bandung dan sekitarnya, namun sepatunya pun telah sampai ke Aceh & Papua.

“Jangan cepat puas dan harus selalu ikutin perkembangan zaman. Tidak ada salahnya untuk trial dan error”, adalah pesan Nopi kepada seluruh pelaku UMKM yang saat ini sedang berjuang dan mengembangkan usahanya.

Share

Amalia RizqytaAmalia Rizqyta

Related Articles

Mengenal Sosok Kartini Masa Kini: NakaBunda Tim Tokopedia Care
Behind The Scene
Mengenal Sosok Kartini Masa Kini: NakaBunda Tim Tokopedia Care
© 2009-2023, PT Tokopedia