• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Temukan Rahasia di Balik Rekomendasi Pengguna Tokopedia!

08 September 2021
Share
Temukan Rahasia di Balik Rekomendasi Pengguna Tokopedia!

Ketika berbelanja atau mencari-cari barang di Tokopedia, kita sering kali melihat satu bagian rekomendasi Tokopedia. Rekomendasi ini membantu kita dalam menemukan produk-produk yang sedang kita minati dengan mudah dan cepat.

Kelihatannya sih simpel ya, tapi tahukah kamu kalau bagian rekomendasi produk ini ternyata cukup kompleks dan membutuhkan infrastruktur data seperti Customer Data Platform (CDP)? Inilah yang coba dijelaskan oleh Ivana Octavia, Data Engineer Lead Tokopedia, dan Kent Stanley, Data Engineer Lead Tokopedia.

Pada START Summit Extension (SSE) pada bulan Agustus, Ivana dan Kent menjelaskan bagaimana cara Tokopedia mempersiapkan dan mengimplementasikan CDP yang terintegrasi untuk memberikan personalisasi bagi lebih dari 100 juta pengguna.

Terapkan Focus on Consumer

Kebutuhan untuk membangun CDP lahir dari keinginan Tokopedia untuk memberikan pengalaman yang terbaik untuk para pengguna. Tokopedia sadar bahwa setiap pengguna memiliki preferensi dan keinginan yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan personalisasi yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna tersebut dalam mengakses Tokopedia.

Salah satu yang terpikirkan adalah membuat rekomendasi produk sesuai dengan data preferensi pengguna tersebut di Tokopedia. Rekomendasi produk dipilih karena bisa mempersingkat waktu pengguna dalam menemukan barang yang mereka butuhkan.

“Jadi pengguna mendapatkan produk yang memang mereka butuhkan, jadi hanya tinggal scroll saja, menghemat waktu dan tidak repot karena tidak harus mencari-cari,” kata Ivana.

Ide ini menjadi tantangan tersendiri mengingat dulu, infrastruktur data untuk personalisasi dikelola oleh masing-masing team (silo), sehingga berimbas pada redundansi development time & cost. Ada pula tantangan berupa definisi data yang tidak konsisten. Contoh inkonsistensi ini misalnya terkait data lokasi pelanggan. Sebuah tribe di Tokopedia mungkin mendefinisikan data lokasi pelanggan berdasarkan alamat default yang didaftarkan. Sementara itu, tribe lain bisa saja memiliki definisi berbeda yakni alamat terakhir yang digunakan untuk mengirimkan barang. Nah, untuk menghindari ini, dibuatlah Customer Data Platform (CDP).

Membangun Infrastruktur Mumpuni

CDP adalah suatu sistem/framework yang mencakup semua atribut yang berkaitan dengan pengguna. Atribut-atribut ini dikembangkan oleh tim Data Engineering yang selanjutnya dapat digunakan / diakses oleh tribe untuk kebutuhan personalisasi.

“Dalam mengembangkan atribut CDP, tim Data Engineering bekerja sama dengan tim Technology, Product, dan Analyst untuk menghasilkan atribut yang sesuai dengan kebutuhan. Karena datanya sudah terpusat, tribe tidak perlu membuat infrastruktur customer data sendiri, tinggal terhubung saja ke CDP,” jelas Ivana.

Berkat keberadaan CDP, Tokopedia kini bisa mengurangi pengembangan berulang (redundant development), mempercepat pengembangan, serta menyediakan definisi data yang konsisten.

Mengingat dampaknya yang sangat menguntungkan, proses membangun CDP ternyata cukup kompleks. Pertama-tama, Data Engineer harus mengenali setiap contoh kasus, mendefinisikannya, dan membuat daftar atribut yang berhubungan. Setelah semua atribut jelas, barulah tim bisa lanjut membangun infrastruktur. 

Menurut Kent, ada tiga tahapan yang harus dilakukan. Pertama adalah Ingestion, yakni proses mengumpulkan dan memasukkan semua riwayat aktivitas pengguna di aplikasi Tokopedia serta aktivitas backend yang terjadi. Kedua adalah Processing Layer yakni proses membersihkan atau melakukan agregat data dalam struktur data CDP. Ketiga adalah Serving Layer yang membantu sistem aplikasi tokopedia untuk mengakses data dalam output yang besar. 

Ciptakan personalisasi bagi pengguna dan kemudahan tim 

Keberadaan CDP memberikan banyak kemudahan baik bagi tim internal Tokopedia maupun pengguna Tokopedia secara umum. Pertama, CDP memudahkan pengguna untuk mendapatkan pengalaman personalisasi, tidak hanya pada laman rekomendasi. 

“Ketika pengguna sedang mencari barang misalnya, Tokopedia akan menampilkan quick filter yang telah dipersonalisasi berdasarkan alamat yang telah didaftarkan oleh pengguna. Jadi, pengguna bisa langsung filter lokasi sesuai dengan alamat yang dipilih,” kata Stanley.

Kedua, CDP membantu Marketing Analytics. CDP yang telah terintegrasi dengan campaign tools memungkinkan Tokopedia untuk melakukan segmentasi pengguna. Dengan begitu, Tim Marketing bisa mengirimkan komunikasi ke pengguna yang tepat dengan memilih pengguna berdasarkan atribut yang diinginkan. 

“Misalnya mau melakukan promosi produk-produk Mom and Baby, Tim Marketing tinggal menarik data pengguna berdasarkan atribut tertentu misalnya gender, usia, lokasi, dan lain sebagainya,” cerita Stanley.

Ketiga, CDP memungkinkan Self Service Analytics. Kini, tim-tim yang ada di Tokopedia, khususnya Tim Produk dan Bisnis, bisa lebih mudah mengeksplor demografi konsumen. Sekarang mereka bisa menganalisis secara mandiri dan lebih cepat, karena dapat mengakses data sendiri.

Semua kemudahan yang dihasilkan CDP tentunya tidak terlepas dari kerja keras semua tim yang terlibat. Ternyata, di balik personalisasi pada platform Tokopedia, ada teknologi dan penggunaan data dalam jumlah besar di dalamnya!

Ingin tahu penjelasan lengkap mengenai CDP? Saksikan tayangan START Summit Extension Agustus di website Tokopedia Academy!

_____

Media Partner START Summit Extension (Edisi Agustus 2021)

Tribunnews.com, KataData, Inspigo

Uzone.id, InfoKomputer, Tek.id, Gizmologi.id,

Nextren.com, Technologue, Medcom.id, 

Teknologi.id

Share
Bianca AdriennawatiBianca Adriennawati

Related Articles

Mengenal Sosok Kartini Masa Kini: NakaBunda Tim Tokopedia Care
Behind The Scene
Mengenal Sosok Kartini Masa Kini: NakaBunda Tim Tokopedia Care
© 2009-2023, PT Tokopedia