• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Tips untuk Menyisihkan Dana Darurat untuk Kebutuhan Mendadak

01 October 2021
Share
Tips untuk Menyisihkan Dana Darurat untuk Kebutuhan Mendadak

Ingin menyimpan uang untuk berbagai kebutuhan yang mendadak? Simak tips menyisihkan dana darurat dalam rencana keuanganmu.


Dana darurat adalah akun yang diperuntukkan bagi pengeluaran untuk situasi darurat yang tidak dapat diprediksi kapan diperlukannya. Dana ini dimaksudkan untuk digunakan hanya pada skenario terburuk.

Misalnya, ketika kamu dan keluarga tiba-tiba perlu ke UGD (unit gawat darurat) di rumah sakit, perbaikan atau renovasi rumah, perbaikan mobil sehabis kecelakaan, dan bila kamu mendadak mengalami PHK (pemutusan hubungan kerja). 

Dana darurat biasanya disimpan di rekening tabungan atau pasar uang, meskipun juga dapat disimpan dalam rekening giro. Sangat penting bahwa dana ini setidaknya disimpan dalam akun yang mudah dicairkan, sehingga dapat diakses dengan cepat.

Mungkin kamu butuh waktu untuk membangun dana darurat, apalagi bila saat ini belum memilikinya sama sekali. Tetapi, tidak perlu merasa stres atau berlebihan. Ini semua hanya soal perencanaan uang, dan empat langkah untuk memulai dana darurat ini dapat memandu kamu untuk memulainya.

Tips Menyisihkan Dana Darurat

1. Mulai dari Langkah Kecil

Menurut Kerri Moriarty, pimpinan pengembangan perusahaan untuk Cinch Financial, sebuah startup perangkat lunak keuangan yang berbasis di Boston, AS, setiap pakar keuangan menetapkan angka sebagai patokan untuk dana darurat. 

Biasanya, angka ini berkisar antara biaya pengeluaran keluarga selama 3 hingga 12 bulan. Kerri mengatakan, bagi kebanyakan orang, itu hanyalah impian yang sulit untuk diwujudkan. Terutama, ketika penghasilan kamu habis untuk berbagai cicilan, tagihan, dan keperluan rumah tangga lainnya.

Itulah mengapa, menyisihkan dana darurat untuk hidup selama enam bulan atau lebih bisa terasa menakutkan. Karena itu, sangat penting untuk kamu mencari tahu bagaimana memulai dana darurat dengan tujuan-tujuan kecil dan secara bertahap mencapai tujuan jangka panjang kamu. 

Kerri menyarankan, kurangi frustrasi dan risiko hilangnya motivasi kamu untuk menyimpan dana darurat dengan menetapkan target pencapaian yang harus kamu selesaikan. 

Misalnya, diawali dengan mengumpulkan 500 ribu rupiah setiap bulan, lalu meningkat menjadi 1 juta rupiah, kemudian 1,5 juta rupiah, dan seterusnya sampai kamu berhasil menyimpan dana darurat untuk keperluan hidup selama tiga bulan atau enam bulan.

2. Pilih Tempat untuk Menyimpannya

Ketika kamu memulai dana darurat, tujuannya adalah untuk memiliki akses cepat dan mudah ke uang kamu jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Untuk mencapai hal ini, pertimbangkan untuk menyimpannya dalam rekening tabungan berbunga tinggi sehingga kamu dapat mengaksesnya kapan saja.

Setelah itu, kamu bisa memasukkan dana tambahan ke likuiditas tinggi, seperti rekening pasar uang atau deposito bersertifikat. Ketika mempertimbangkan bagaimana memulai dana darurat, pikirkan dua kali sebelum berinvestasi dalam sekuritas, karena akan butuh waktu berhari-hari untuk mencairkan uang kamu tersebut.

Menurut Kerri, kamu tidak hanya harus menyimpan dana darurat di rekening terpisah dari pemeriksaan dan tabungan rutin kamu, tetapi bahkan lebih baik menyimpannya di bank yang berbeda sama sekali. Dengan menyimpannya di bank terpisah, maka akan mengurangi godaan untuk mengambilnya ketika kamu memeriksa saldo rekening kamu di ATM.

3. Segera Sisihkan di Awal Bulan

Ketika kamu mendapatkan gaji dari perusahaan, segeralah menyisihkan uang kamu ke tabungan dana darurat kamu. kamu dapat mengatur setoran otomatis pada hari gajian sebagai bagian dari langkah-langkah untuk memulai dana darurat. 

Tapi jangan berhenti di situ. Setelah kamu memulai dana darurat, temukan cara kreatif lain agar dapat segera mengumpulkan dana darurat sesuai target dengan lebih cepat. 

Menurut Brooke Petersen, konsultan keuangan di Conrad Siegel, sebuah perusahaan penasihat investasi di Harrisburg, Pennsylvania, AS, ketika kamu memulai dana darurat, ini bisa jadi menantang, tetapi setiap ada penghasilan tambahan akan membantu. 

Misalnya, honor dari pekerjaan sampingan kamu, hasil uang lembur, bonus dari kantor, atau usaha kecil-kecilan kamu. Selain itu, kamu dapat pula menghemat pengeluaran sehari-hari kamu dengan membawa makan siang dari rumah dan membuat kopi sendiri agar dapat mengurangi pengeluaran membeli kopi di kedai kopi.

4. Terus Lanjutkan, Meski Sudah Mencapai Target

Penting untuk diingat bahwa hanya karena kamu mungkin telah mencapai target dana darurat jangka panjang kamu, sebaiknya tidak boleh berhenti di situ. Keadaan kamu bisa berubah sewaktu-waktu, misalnya setelah menikah, kelahiran anak kedua, membeli rumah, dan hal-hal baru lainnya yang mungkin membutuhkan dana darurat. 

Ketika ini terjadi, kamu harus memperhitungkannya kembali. Dana darurat untuk hidup selama enam bulan yang telah kamu simpan, mungkin tidak lagi bisa melindungi kamu. 

Agar lebih bersemangat mengumpulkan dana darurat, kamu dapat memperlakukannya seperti jenis polis asuransi untuk kamu dan keluarga. kamu memiliki asuransi kesehatan jika mendadak sakit, asuransi mobil sehingga kamu terlindung dalam kecelakaan dan dana darurat jika sesuatu yang tidak direncanakan atau hal-hal yang tak terduga terjadi.

Baca Juga: Orthokeratology, Mengatasi Mata Minus Anak Tanpa Operasi

Itu dia Toppers tips untuk menyisihkan dana darurat untuk berbagai keperluanmu. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, sehingga kamu membutuhkan dana darurat untuk segala kebutuhan yang mendadak tersebut.

Share
TokopediaTokopedia

Related Articles

11 Obat Diare Anak untuk Usia 1 hingga 5 Tahun
Kids and Parenting
11 Obat Diare Anak untuk Usia 1 hingga 5 Tahun
© 2009-2023, PT Tokopedia