Sejak diluncurkan pada tahun 2020 lalu, Tokopedia Academy serius dalam memperlihatkan komitmen untuk mengembangkan talenta digital Indonesia. Setidaknya hingga saat ini, terdapat 14 program aktif Tokopedia Academy yang terdiri dari Talks, Workshops, dan Conference yang telah menjangkau ratusan ribu penggiat teknologi di seluruh Indonesia.
Selain lewat berbagai program yang dilakukan, Tokopedia Academy juga berusaha memperluas jangkauan lewat platform belajar Tokopedia Academy yang bisa diakses melalui website maupun aplikasi. Website Tokopedia Academy saja saat ini telah dikunjungi oleh lebih dari 350 ribu orang yang menikmati lebih dari 200 materi belajar berupa artikel, riset, video, dan lain sebagainya. Angka tersebut bukanlah angka biasanya, melainkan juga sebagai penanda meningkatnya minat untuk belajar teknologi, khususnya dalam hal Engineering, Product, Product Design, dan Data.
“Walaupun di tengah pandemi, minat belajar orang-orang justru tidak surut. Pada START 2021 misalnya, kita berhasil menarik pendaftar enam kali lebih banyak dibandingkan START 2020 yang dilakukan secara online,” jelas Rossy Triana Iskandar, perwakilan Tokopedia Academy.
Regenerasi talenta digital Indonesia
Kunci dari keberlangsungan sebuah industri adalah adanya regenerasi yang baik. Hal ini pula yang menjadi fokus Tokopedia Academy. Lewat berbagai kegiatan, Tokopedia Academy selalu melibatkan para ahli di bidang teknologi untuk membagikan ilmu mereka kepada calon penerus, yakni pelajar, mahasiswa, maupun para praktisi baru di bidang ini.
Walaupun baru berjalan dua tahun terakhir, Tokopedia Academy ternyata sudah melahirkan regenerasi di dunia teknologi. Salah satu contoh nyata dari regenerasi ini adalah Faldi Sulistiawan, Data Scientist Tokopedia yang baru berusia 22 tahun. Jika di tahun 2020 lalu, Faldi hadir ke START 2020 sebagai seorang mahasiswa, di tahun ini, Faldi hadir di START 2021 sebagai seorang pembicara.
“Tahun lalu, saya kagum sekali dengan pembahasan yang dibawakan oleh tim Data Tokopedia. START 2020 membuka mata saya tentang betapa luasnya pemanfaatan data dan potensi dari Data Science. Nggak nyangka banget di tahun ini ternyata malah bisa menyampaikan materi bersama sosok Data Scientist yang saya tonton tahun lalu,” cerita Faldi.
Tahun lalu, Faldi yang masih berstatus sebagai seorang mahasiswa Ilmu Komputer sekaligus penerima Tokopedia Scholarship datang ke Main Hall Kota Kasablanka untuk mencari tahu inovasi-inovasi apa saja yang sudah diciptakan oleh para Nakama di Tokopedia, khususnya dalam bidang data. Tak disangka, perhatiannya jatuh kepada sesi “Sell with Your Camera” yang dibuat oleh Sharmili Roy (Principal Data Scientist Tokopedia) dan Paul Condylis (Head of Data Science, Tokopedia).
Berawal dari ketertarikan akan dunia Data Science, Faldi akhirnya memberanikan diri untuk mendaftar sebagai bagian dari Tim Data Science di Tokopedia. Setelah melewati serangkaian tes, Faldi akhirnya diterima bergabung di Tokopedia. Tanpa disangka-sangka, ia juga langsung dipercaya untuk mengelola project besar, yakni pemanfaatan kamera dan foto untuk berbelanja yang sempat dipresentasikan pada sesi “Sell with Your Camera” yang ia tonton pada START 2020 lalu.
“Regenerasi yang terjadi tidak hanya pada program START saja. Banyak pula peserta program Devcamp dan Product Design Academy yang akhirnya kini bergabung sebagai Nakama Tokopedia,” jelas Rossy.
Mereka yang tadinya berperan sebagai murid yang belajar dari para Nakama Tokopedia, kini telah bermetamorfosis sebagai praktisi teknologi yang ikut membagikan pengalaman dan ilmu mereka setiap ada kesempatan.
Berkolaborasi Lewat Gerakan 9in9
Regenerasi yang diciptakan oleh Tokopedia Academy tidak terlepas dari keinginan Tokopedia Academy untuk mencetak banyak talenta digital bangsa yang nantinya dapat berkontribusi dalam mengembangkan industri teknologi Indonesia.
Apalagi, pada tahun 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa pada 2030 Indonesia membutuhkan digital talent 113 juta orang, tetapi yang bisa kita hasilkan hingga 2030 diproyeksikan hanya sekitar 104 juta orang. Artinya, pada tahun 2030, Indonesia akan kekurangan 9 juta talenta digital.
Melihat kebutuhan talenta digital yang begitu besar di masa depan, Tokopedia Academy sadar bahwa diperlukan kolaborasi semua pihak agar kebutuhan ini bisa terpenuhi. Maka, pada START 2021, Tokopedia Academy mengajak semua orang, khususnya perusahaan dan praktisi teknologi untuk bergabung dalam gerakan 9in9.
Gerakan 9in9 adalah sebuah gerakan untuk sama-sama membantu mengembangkan talenta digital bangsa sehingga dapat menutup kekurangan pada tahun 2030. Sebagai langkah pertama, gerakan yang diinisiasi oleh Tokopedia ini mengajak semua orang untuk berkontribusi melalui Tokopedia Academy.
“Kepada para mitra belajar dan mitra komunitas, mari kita bahas kemungkinan kerja sama untuk memberikan akses belajar yang relevan dengan perkembangan industri serta akses ke fasilitas penunjang yang dibutuhkan oleh para praktisi di bidang teknologi. Sementara itu, bagi teman-teman di industri, saya ingin mengundang Anda untuk berkontribusi balik kepada masyarakat dengan membagikan ilmu yang Anda miliki. Bersama-sama, kita bisa membantu mendemokratisasi pengetahuan melalui teknologi di Indonesia!” ajak Herman Widjaja, CTO Tokopedia dalam surat yang ia kirim kepada seluruh peserta START 2021.
Kedepannya, Tokopedia Academy akan fokus menyebarkan pengetahuan kepada lebih banyak orang di Indonesia. Dengan begitu, kedepannya akan lebih banyak lagi talenta digital baru yang muncul dan berkontribusi untuk mengembangkan Indonesia.
——
Pelajari lebih lanjut mengenai Tokopedia Academy dengan mengunjungi website academy.tokopedia.com atau ikuti via instagram: Tokopedia Academy.