Tradisi Peringatan Maulid Nabi – Pada awal bulan Desember ini, masyarakat muslim akan merayakan Maulid Nabi. Kata ‘maulid’ berasal dari bahasa Arab ‘milad’ yang berarti ‘hari lahir’. Dalam tanggalan Hijriyah (tanggalan umat muslim), hari lahir Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 12 Rabi’ul Awal. Di Indonesia, momen ini diperingati dengan beragam perayaan sesuai tradisi daerah masing-masing. Yuk, simak beberapa tradisi unik perayaan maulid nabi di Indonesia!
Baca juga: 6 Tradisi Tahun Baru Islam yang Cuma Ada di Indonesia
Tradisi Maulid Nabi di Indonesia
Yogyakarta
Sumber gambar: Republika
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Surakarta punya perayaan maulid nabi yang disebut Gerebeg Maulud. Gerebeg Maulud adalah puncak dari rangkaian kegiatan Sekatenan (dari bahasa Arab syahadatain, yang berarti dua kalimat syahadat). Sekaten diselenggarakan selama 20 hari berturut-turut, dengan Gerebeg Maulud sebagai penutupnya. Pada saat Gerebeg Maulud, Sultan dan para prajuritnya akan berjalan dari keraton ke Masjid Gedhe Agung Yogyakarta diiringi arak-arakan Gunungan. Setelah sampai di masjid, diadakan upacara persembahan dan doa-doa ke hadirat Allah. Di akhir upacara, gunungan yang diarak tadi akan dibagikan pada rakyat dengan cara berebut atau ngalap berkah.
Sulawesi Selatan
Sumber gambar: Republika
Serupa dengan Gerebeg Maulud di Yogya, warga Cikoang, Sulawesi Selatan, punya tradisi yang dinamakan Maudu Lampoa. Tradisi perayaan maulid nabi ini diadakan selama 40 hari penuh. Di awal perayaan (bulan Safar), warga mengadakan acara mandi bersama yang dipimpin para tetua atau sesepuh desa. Tepat pada tanggal 12 Rabi’ul Awal, seluruh warga Cikoang berjalan membentuk iring-iringan sambil membawa arak-arakan (julung-julung). Julung-julung ini diisi telur hias, ayam, beras setengah matang, beras ketan, mukena, kain khas Sulawesi, lalu dihias dengan bendera warna-warni. Di akhir gelaran, warga akan ramai-ramai berebut isi dari julung-julung tersebut.
Madura
Sumber gambar: Wikimedia
Di Madura, pesta perayaan Maulid Nabi (Muludhen) dilakukan sejak H-30 sebelum tanggal 12 Rabi’ul Awal. Setiap hari, warga akan mengadakan tausiyah di rumah-rumah secara bergiliran. Tausiyah juga dilakukan di Masjid Agung tepat tanggal 12 Rabi’ul Awal. Yang unik, para wanita ramai-ramai datang ke masjid membawa banyak tampah berisi tumpeng yang dilengkapi sayur-sayuran, buah, uang, juga makanan instan. Selesai mendengarkan tausiyah, doa bersama dilakukan mengelilingi tampah-tampah berisi makanan tersebut. Isi tampah kemudian dibagikan ke seluruh warga.
Jawa Barat
Sumber gambar: Hari Pemuda
Di dua daerah di Jawa Barat, yakni Cirebon dan Garut, maulid nabi erat kaitannya dengan pusaka peninggalan para wali. Di Cirebon, warga mengarak pusaka-pusaka, sesajen makanan, serta tujuh piring besar dalam ritual yang disebut Panjang Jimat. Panjang Jimat dibuka dengan arak-arakan yang dibawa ke Keraton. Setelahnya, sesajen yang ada dalam arakan dibungkus dan dibagikan pada warga. Sementara itu, di Garut, warga membersihkan pusaka peninggalan Sunan Rahmat Suci dengan air bunga. Sunan Rahmat Suci adalah tokoh yang berjasa menyebarkan agama Islam di daerah Garut. Acara ini dinamakan upacara Ngalungsur Pusaka.
Padang
Sumber gambar: Liputan 6
Hari ulang tahun Nabi Muhammad SAW di Padang Pariaman diperingati dengan tradisi Bungo Lado. Bungo Lado adalah pohon-pohon hias yang rantingnya ditempel berbagai uang kertas. Setelah dikumpulkan dari banyak warga, pohon-pohon uang ini kemudian diberikan ke masjid/mushalla sekitar. Uang tersebut nantinya digunakan untuk memperbaiki atau membangun tempat ibadah baru. Sumbangan uang Bungo Lado adalah wujud rasa terima kasih warga terhadap rezeki yang telah diberikan Allah SWT.
Banyuwangi
Sumber gambar: Banyuwangi Club
Di Banyuwangi dan Bali, hari kelahiran nabi dirayakan dengan acara Pawai Endog (telur). Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun, sejak Islam diperkenalkan ke Banyuwangi oleh Sunan Giri. Pada Pawai Endog, ribuan telur rebus dihias, ditusuk menggunakan kayu, lalu ditancapkan ke batang pohon pisang. Selain telur, batang pohon pisang juga dihias dengan beragam dekorasi kertas. Setelah diarak, telur-telur rebus tersebut akan diperebutkan para warga. Pawai Endog ini dinilai sebagai cara warga mengekspresikan rasa cinta dan syukur mereka terhadap nabi Muhammad SAW.
Aceh
Sumber gambar: Okezone
Warga Panton Ree, Aceh Barat punya tradisi yang cukup unik untuk merayakan maulid nabi. Mereka melakukannya dengan berdzikir. Bedanya, bila dzikir biasa dilakukan sambil duduk, dzikir dalam perayaan ulang tahun nabi dilakukan sambil berdiri dan melompat. Menurut mereka, dzikir dengan cara ini merupakan bentuk kegembiraan akan kelahiran nabi Muhammad. Unik tapi capek juga, ya? Acara dzikir ini kemudian ditutup dengan idang meulapeh, atau makan-makan berbagai hidangan yang jumlahnya melimpah bersama-sama.
Baca juga: 6 Tradisi Tahun Baru Islam yang Cuma Ada di Indonesia
Itu dia tujuh tradisi unik perayaan maulid nabi dari berbagai daerah. Meski berbeda-beda, dapat disimpulkan bahwa perayaan ulang tahun nabi Muhammad di Indonesia umumnya dilakukan dengan acara makan bersama. Makan bersama dianggap sebagai perwujudan syukur atas rezeki yang dimiliki, juga atas kehadiran nabi di dunia. Kalau di daerahmu, acara apa yang biasa diadakan ketika maulid nabi, Toppers?