Download Tokopedia App
Tentang TokopediaMitra TokopediaMulai Berjualan PromoTokopedia Care
tokopedia-logo
Kategori
Atur jumlah dan catatan

Stok Total: Sisa 8

harga sebelum diskonRp88.000

Subtotal

Rp72.600

Rara Anggraeni : Asmaradahana Panjalu - Janggala - Damar Shasangka

Terjual 2

bintang 5 (2 rating)

Rp72.600
diskon 18%
Harga sebelum diskon Rp88.000
  • Kondisi: Baru
  • Min. Pemesanan: 1 Buah
  • Etalase: Novel - Sastra - Puisi
Rara Anggraeni : Asmaradahana Panjalu - Janggala - Damar Shasangka

Penulis : Damar Shasangka
Penyunting : Damaika Saktiani
Penerbit : Narasi
ISBN : 979-168-491-0
Harga : Rp 88.000

Berat : 650 Gram
Dimensi : 14.5x21 cm
Halaman : 488 hlm
Cover : Soft Cover


Semenjak ditaklukkannya Janggala oleh pasukan Daha dibawah kepemimpinan Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya pada Saka Warsa 1057, pembersihan besar-besaran pun terjadi. Seluruh anak keturunan dari Mapanji Garasakan yang selama ini menguasai Janggala disingkirkan sepenuh-penuhnya. Daha berkuasa atas tanah Jawa. Bahkan kekuasaannya melebar hingga mencapai Jambi dan Sêlat Hujung Mêdini. Pada masa itu teriakan ‘Panjalu Jayanti’ berkumandang gegap gempita. Namun, kemenangan tersebut bukanlah jaminan bagi Daha menjadi aman. Pertikaian berdarah-darah masih saja terus terjadi. Bahkan menantu Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya, Mapanji Astradharma tewas karenanya.
Karena ketidaknyamanan yang menghinggapi bathin Dyah Ayu Pramesthi, setelah kematian suaminya, Mapanji Astradharma, maka hak atas tanta Daha yang seharusnya jatuh kepadanya ditinggalkan. Dirinya memilih untuk mengasingkan diri ke puncak Gunung Kapucangan, mendirikan pashraman dan menjadi seorang pertapa wanita dengan mengambil gelar Ajar Dewi Kili Suci Anom. Tahta Daha lantas dilimpahkan kepada adik kandungnya, Mapanji Aryesywara atau Mapanji Lêmbu Amêrdadu. Kelak jika Mapanji Lêmbu Amêrdadu telah lengser dari tahta, maka yang berhak menggantikannya adalah putri sulungnya, Dyah Ayu Sasi Kirana. Kini Mapanji Aryesywara diangkat sebagai Sang Rake Hino Daha, putra mahkota yang kelak akan menggantikan Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya ketika lengser keprabhon.
Wilayah Janggala sendiri dipasrahkan kepada Prabhu Sarwesywara atau Prabhu Lêmbu Amiluhur, putra ke tiga Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya. Diam-diam penguasa baru Janggala ini mengingini tahta Daha kelak diduduki oleh putra sulungnya, Rahadyan Kuda Rawisrêngga. Dikirimkannya utusan yang dipimpin oleh Rakryan Kanuruhan
Logo Buku Beta
• Online

4.9 (54,4 rb)

± 8 jam pesanan diproses

Ada masalah dengan produk ini?

ULASAN PEMBELI

5.0/ 5.0

100% pembeli merasa puas

2 rating • 1 ulasan

5(2)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%

Foto & Video Pembeli

Ulasan Pilihan

Menampilkan 1 dari 1 ulasan

Lebih dari 1 tahun lalu

foto profil
J

Terima kasih buku sdh sampai dgn aman terkendali....

Lihat Semua Ulasan

Lainnya di toko ini

Lihat Semua
Rp95.000
10%
starstarstarstarstar(1)

Pilihan lainnya untukmu

Lihat Semua