Dukun Carok dan Tongkat Kayu

Cerpen sebagai genre sastra memiliki ruang yang luas sehingga sangat representatif untuk dijadikan ladang mediasi yang menghubungkan ide substansial penulisnya dengan pembacanya. Dalam hal ini, cerpen tidak melulu berposisi sebagai bangunan estetik cerita yang hendak menyentuh perasaan pembaca. Sebuah cerpen berupaya menyemai gagasan kebudayaan, dalam bentuk pelestarian, inovasi, akulturasi atau kritik-ini adalah salah satu yang paling penting dalam misi saya menulis cerpen. Cerita-cerita yang saya tulis dieksplorasi dari fakta lapangan, dari sebuah dinamika budaya dan tradisi masyarakat di sekitar lingkungan saya hidup dan berinteraksi. Narasi dan diskusi para tokoh yang berkelindan dalam cerpen di kumcer ini, secara inklusif saya setir untuk mengupas titik-titik eksistensial sebuah kebudayaan. Dengan kata lain, saya mencoba menginventarisir nilai-nilai kebudayaan di dalam cerpen-cerpen saya sebagai upaya merawat dan-bila mungkin-diniatkan untuk bisa dipelajari secara tekstual oleh siapa pun yang ingin mengetahui budaya Madura. A. Warits Rovi Dukun Carok dan Tongkat Kayu karya : A Warits Rovi harga : Rp50.000,- diskon : 25% sampai 15 September tebal : 168 hlmn