Download Tokopedia App
Tentang TokopediaMitra TokopediaMulai Berjualan PromoTokopedia Care
tokopedia-logo
Kategori
Atur jumlah dan catatan

Stok Total: Sisa 9

Subtotal

Rp88.000

Buku Rara Anggraeni - Asmaradahana Panjalu-Janggala

Terjual 1

bintang 5 (1 rating)

Rp88.000
  • Kondisi: Baru
  • Min. Pemesanan: 1 Buah
  • Etalase: Buku Sejarah
RARA ANGGRAENI
Asmaradahana Panjalu-Janggala

Judul Buku: Rara Anggraeni
Penulis: Damar Shashangka
Penerbit: Narasi, 2016
Dimensi: 14,5 x 21 cm| Soft Cover
Tebal: 488 hlm | Bookpaper

Kerajaan Medang telah dibagi menjadi dua wilayah pada pemerintahan Syri Naranatha Prabu Erlanggya. Panjalu yang beribukotakan Daha dan Janggala yang beribukota di Kahuripan. Baru sekian tahun rakyat Daha dan Janggala hidup dalam ketenangan, Jenggala mengalami pergolakan. Hasrat perang perebutan kekuasaan antara putra-putra Prabu Erlanggya, Syri Garaskan dan Lanjung Hys, seolah menjadi warisan sekaligus kutukan bagi penguasa setelahnya.

Di bawah penaklukan Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya pada tahun Saka 1057, Janggala dikoyak lagi. Kali ini seluruh anak dan keturunan Mapanji Garasakan menjadi target pembersihan besar-besaran. Kekuasaan Prabhu Jayabaya pun melebar hingga mencapai Jambi dan Slat Hujung Mdini. Seruan Panjalu Jayanti diteriakkan di mana-mana. Namun, Ibukota Daha dan seluruh Janggala tak lantas menjadi aman. Pertikaian berdarah-darah masih terus terjadi. Dan menantu Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya, Mapanji Astradharma tewas karenanya.

Istri Mapanji Astradharma, pewaris takhta yang sesungguhnya, kemudian memilih untuk mengasingkan diri ke puncak Gunung Kapucangan, menjadi pertapa wanita bergelar Ajar Dewi Kili Suci Anom. Takhta Daha lantas dilimpahkan kepada adik kandungnya, Mapanji Aryesywara atau Mapanji Lmbu Amrdadu. Kelak jika Mapanji Lmbu Amrdadu telah lengser dari tahta, maka yang berhak menggantikannya adalah putri sulungnya, Dyah Ayu Sasi Kirana.

Wilayah Janggala sendiri dipasrahkan kepada Prabhu Sarwesywara atau Prabhu Lmbu Amiluhur, putra ketiga Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya. Penguasa baru Janggala ini mengingini tahta Daha kelak diduduki oleh putra sulungnya, Rahadyan Kuda Rawisrngga. Dikirimkannya utusan yang dipimpin oleh Rakryan Kanuruhan Kudanawarsa untuk mengajukan pinangan terhadap Dyah Ayu Sasi Kira
Logo bukuhappy
Online 4 jam lalu

4.8 (7,5 rb)

± 9 jam pesanan diproses

Ada masalah dengan produk ini?

ULASAN PEMBELI

5.0/ 5.0

100% pembeli merasa puas

1 rating • 0 ulasan

5(1)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Toped Illustration

Belum ada ulasan untuk produk ini

Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan

Lainnya di toko ini

Lihat Semua
starstarstarstarstar(3)

Pilihan lainnya untukmu

Lihat Semua
Akulah Banda Naira - Sekar Ayu Asmara
Rp79.000
20%
Kab. SlemanBuku Beta
starstarstarstarstar(1)