Reguler
Atur jumlah dan catatan
Stok: Sisa 5
harga sebelum diskonRp99.000
Subtotal
Rp89.100
Once Upon A Time - Armaracher - Akad - Bumifiksi - Reguler
Rp89.100
diskon 10%
Harga sebelum diskon Rp99.000
Pilih kemasan: Reguler
- Kondisi: Baru
- Waktu Preorder: 30 Hari
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Hallo ini Iyan, Riyan Akrael Putra. Biasa dipanggil 'Iyan' karena Abang dulu suka panggil Iyan, Iyan, Iyan, gitu. Padahal menurut Iyan lebih ganteng pake 'R' daripada 'Iyan' aja. Ngomong Ngomong, ini buku harian bekas punya Abang yang Bunda pernah beliin buat dia, bukan buat Iyan. Semesta pun tahu, Bunda sayang banget sama Abang, Bunda sering beliin Abang barang baru. Sedangkan Iyan cuma dapet bekasan dari Abang karena masih bagus.
Di halaman pertama dari buku harian ini Iyan mau tulis tentang satu memori indah yang nggak pernah bisa Iyan lupain. Bahkan kalau dikasih kesempatan lagi sama Tuhan, Iyan mau balik ke sana, ngulang memori yang sama dan lebih lama lagi.
Dulu sebelum Bunda berangkat kerja, Bunda selalu nitipin Iyan sama Abang di rumah Oma pagi-pagi, kadang Bunda nggak jemput sampai besoknya lagi. Di rumah Oma, Iyan cuma berdua sama Abang. Main, belajar, tidur, makan, ketawa, dan ngelakuin banyak hal. Walaupun Oma lebih sering marahin Iyan dari pada abang, tapi selama abang ada dan masih dirumah yang sama iyan tak pernah takut.
Buku ini berisi tentang catatan harian Iyan dan Danan ketika Uan sang adik bungsunya belum hadir di keluarga mereka. Perlakuan tidak adil orang tua mereka terhadap Iyan sudah biasa Iyan terima, tetapi kabar kehamilan Bundanya membuat konflik lebih besar di dalam keluarganya. Danan sebagai anak pertama tidak bisa memilih, sedangkan posisi Iyan akan seperti bayangan karena kehadiran Uan. Iyan merasa setelah kehadiran Uan, Danan yang memprioritaskannya berubah pilih kasih seperti orang tuanya. Iyan kemudian menuliskan segala hal yang dirasakannya dengan menuliskannya di dalam buku catatannya begitu pula Danan.
Di halaman pertama dari buku harian ini Iyan mau tulis tentang satu memori indah yang nggak pernah bisa Iyan lupain. Bahkan kalau dikasih kesempatan lagi sama Tuhan, Iyan mau balik ke sana, ngulang memori yang sama dan lebih lama lagi.
Dulu sebelum Bunda berangkat kerja, Bunda selalu nitipin Iyan sama Abang di rumah Oma pagi-pagi, kadang Bunda nggak jemput sampai besoknya lagi. Di rumah Oma, Iyan cuma berdua sama Abang. Main, belajar, tidur, makan, ketawa, dan ngelakuin banyak hal. Walaupun Oma lebih sering marahin Iyan dari pada abang, tapi selama abang ada dan masih dirumah yang sama iyan tak pernah takut.
Buku ini berisi tentang catatan harian Iyan dan Danan ketika Uan sang adik bungsunya belum hadir di keluarga mereka. Perlakuan tidak adil orang tua mereka terhadap Iyan sudah biasa Iyan terima, tetapi kabar kehamilan Bundanya membuat konflik lebih besar di dalam keluarganya. Danan sebagai anak pertama tidak bisa memilih, sedangkan posisi Iyan akan seperti bayangan karena kehadiran Uan. Iyan merasa setelah kehadiran Uan, Danan yang memprioritaskannya berubah pilih kasih seperti orang tuanya. Iyan kemudian menuliskan segala hal yang dirasakannya dengan menuliskannya di dalam buku catatannya begitu pula Danan.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan