Tiket Pesawat Citilink Indonesia Surabaya - Balikpapan
Bandara di Surabaya
Bandar Udara Internasional Juanda berada di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Daerah
tersebut berada sekitar dua puluh kilometer ke arah selatan dari Kota Surabaya Jawa Timur.
Bandara ini dinamai dengan nama Perdana Menteri Indonesia ke-10 yang menginisiasi
pembangunan bandara ini, Ir. Djuanda Kartawidjaja. Bandara Udara Internasional Juanda
merupakan bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Bandar Udara Internasional Juanda mempunyai panjang landasan 3 kilometer dengan luas
terminal sebesar 12,73 hektar, atau seluas empat kali lipat lapangan bola Internasional, dengan
perkirakan mampu menampung 13 juta hingga 16 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton
kargo/tahun.
Bandar Udara Internasional Juanda memiliki dua terminal bandara beroperasi dan satu terminal
yang sedang dibangun:
1. Terminal 1 (T1)
Terminal 1 Bandara Juanda hanya melayani penerbangan rute domestik untuk
keberangkatan & kedatangan maskapai Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, dan Citilink.
2. Terminal 2 (T2)
Terminal 2 Bandar Udara Juanda melayani penerbangan oleh Garuda Indonesia, dan
Indonesia AirAsia untuk destinasi penerbangan Domestik, dan Garuda Indonesia,
Indonesia AirAsia, Indonesia AirAsia X, Lion Air, AirAsia, Jetstar, Singapore Airlines, Silk
Air, Cathay Pacific, China Airlines, dan lain-lain untuk destinasi penerbangan
Internasional.
3. Terminal 3 (T3)
Direncanakan pada tahun 2018 ini, Bandar Udara Internasional Juanda dapat
beroperasi dengan tiga terminal. Pada awal tahun 2015, Terminal yang berada di
sebelah timur Terminal 1 Juanda ini dibangun. Tujuan Terminal ini dibangun adalah
untuk mengurangi okupansi penumpang di Terminal 1 dan 2.

Bandara di Balikpapan
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman adalah bandar udara bertaraf internasional yang
berlokasi di Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia. Bandara ini mulai dibangun
pada zaman penjajahan Belanda, dan pada awalnya bandara ini difungsikan untuk aktivitas dari
perusahaan minyak Belanda yang terletak di Balikpapan. Setelah pengelolaan Bandara Sultan
Aji Muhammad Sulaiman berpindah tangan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Republik Indonesia pada tahun 1960, status bandara ini berubah menjadi bandara sipil. Hingga
pada 9 Januari 1987, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman mulai resmi dikelola oleh PT
Angkasa Pura I. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman juga ditetapkan sebagai bandara
Indonesia kelima yang berfungsi untuk embarkasi haji bagi wilayah Kalimantan.
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman merupakan bandar udara terbesar urutan keempat
dari 13 bandara yang berada di bawah naungan PT Angkasa Pura I. Sejak awal beroperasi,
bandara ini telah mengalami dua kali fase renovasi, yaitu pada tahun 1991 dan 1997. Fase
pertama dilakukan pada tahun 1991 hingga 1994, dan renovasi fase pertama berfokus kepada
pengembangan terminal penumpang, landasan pacu, dan taxiway. Sedangkan fase kedua
renovasi yang dimulai pada tahun 1996 hingga 1997 berfokus kepada pengembangan depot
bahan bakar, gedung administrasi, hanggar, bangunan, serta berbagai fasilitas baru. Bandara
Sultan Aji Muhammad Sulaiman melayani penerbangan domestik dan internasional dengan
didukung oleh berbagai maskapai penerbangan profesional, seperti Garuda Indonesia, Citilink,
Batik Air, Lion Air, Sriwijaya Air, Wings Air, Silk Air, dan Kal Star Aviation.
