Tiket Pesawat Garuda Indonesia Balikpapan - Banjarmasin
Bandara di Balikpapan
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman adalah bandar udara bertaraf internasional yang
berlokasi di Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia. Bandara ini mulai dibangun
pada zaman penjajahan Belanda, dan pada awalnya bandara ini difungsikan untuk aktivitas dari
perusahaan minyak Belanda yang terletak di Balikpapan. Setelah pengelolaan Bandara Sultan
Aji Muhammad Sulaiman berpindah tangan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Republik Indonesia pada tahun 1960, status bandara ini berubah menjadi bandara sipil. Hingga
pada 9 Januari 1987, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman mulai resmi dikelola oleh PT
Angkasa Pura I. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman juga ditetapkan sebagai bandara
Indonesia kelima yang berfungsi untuk embarkasi haji bagi wilayah Kalimantan.
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman merupakan bandar udara terbesar urutan keempat
dari 13 bandara yang berada di bawah naungan PT Angkasa Pura I. Sejak awal beroperasi,
bandara ini telah mengalami dua kali fase renovasi, yaitu pada tahun 1991 dan 1997. Fase
pertama dilakukan pada tahun 1991 hingga 1994, dan renovasi fase pertama berfokus kepada
pengembangan terminal penumpang, landasan pacu, dan taxiway. Sedangkan fase kedua
renovasi yang dimulai pada tahun 1996 hingga 1997 berfokus kepada pengembangan depot
bahan bakar, gedung administrasi, hanggar, bangunan, serta berbagai fasilitas baru. Bandara
Sultan Aji Muhammad Sulaiman melayani penerbangan domestik dan internasional dengan
didukung oleh berbagai maskapai penerbangan profesional, seperti Garuda Indonesia, Citilink,
Batik Air, Lion Air, Sriwijaya Air, Wings Air, Silk Air, dan Kal Star Aviation.

Bandara di Banjarmasin
Bandara Syamsuddin Noor adalah bandara Internasional yang berada di Kel. Syamsuddin
Noor, Kec. Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, 25 kilometer dari pusat kota Banjarmasin di
Kalimantan Selatan, Indonesia. Bandara ini memiliki area seluas Memiliki luas area 2,57
kilometer persegi.
Bandara ini pertama kali beroperasi pada tahun 1936 dengan nama Lapangan Terbang Ulin.
Untuk mengenang jasa pahlawan nasional yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan, maka
Pemerintah Daerah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan
mengusulkan agar Lapangan Terbang Ulin dapat digantikan dengan nama Pahlawan Nasional
asal Putra Daerah Kalimantan Selatan. Singkat cerita pada tahun 1975, bandara ini resmi
ditetapkan sebagai bandara sipil dan penamaannya diubah menjadi Bandara Syamsudin Noor.
Nama ini digunakan untuk menghormati salah satu perwira TNI-AU yang gugur sebagai kusuma
bangsa dalam menunaikan tugas negara, patut menjadi contoh suri tauladan bagi segenap
putra Indonesia dan warga AURI pada khususnya.
Anda dapat menuju Bandara Syamsuddin Noor dengan taksi yang ada hingga jadwal
penerbangan terakhir. Terdapat 6 perusahaan taxi penyedia jasa ke Bandara Syamsuddin
Noor: Arya Taxi, Kojatas Taxi, Kopatas Taxi, Banua Taxi, Banjar Taxi, dan Borneo Taxi. Anda
juga dapat menuju Bandara ini dengan Angkutan Kota (Angkot) tujuan : Banjarmasin KM 6,
Gambut, Banjarbaru, dan Martapura. Telah direncanakan pada tahun 2015, Damri membuka
rute bus dari Bandara menuju Kota Banjarmasin dengan mengoperasikan 6 bus sedang
berukuran standar 80 penumpang per bus.
Bandara Syamsuddin Noor memiliki terminal keberangkatan dan kedatangan domestik serta
internasional. Terminal domestik Bandara Syamsuddin Noor dengan luas 9.943 meter persegi,
dapat menangani sekitar tiga juta penumpang. Bandara Syamsudin Noor melayani tujuh
maskapai dengan total 80 penerbangan setiap hari:
- Terminal Domestik
Terminal Domestik Bandara Syamsuddin Noor melayani penerbangan dari tujuh
maskapai: Lion Air, Garuda Indonesia, Citylink, Batik Air, Sriwijaya Air, Wings Air, dan
NAM air - Terminal Internasional
Saat ini, Bandara Syamsudin Noor belum dapat melayani penerbangan langsung ke luar
negeri kecuali untuk penerbangan haji. Maskapai yang melayani penerbangan ini adalah
Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.
