Tiket Pesawat Garuda Indonesia Biak - Jayapura
Bandara di Biak
Bandara Frans Kaisiepo (BIK) merupakan sebuah bandar udara yang berlokasi di Biak,
Kabupaten Biak Numfor, Papua. Bandara ini sudah berdiri sejak masa Perang Dunia II di
bawah jajahan Jepang, dengan nama Bandara Mokmer. Landasan pacu yang saat ini
digunakan oleh Bandara Frans Kaisiepo pun adalah hasil dari kerja para romusha di masa itu.
Setelah Indonesia merdeka dan kedaulatan Papua diserahkan sepenuhnya ke Indonesia pada
tahun 1953, kepemilikan bandara ini dialihkan ke pemerintah Indonesia dan nama Bandara
Mokmer pun diganti menjadi Bandara Frans Kaisiepo. Dahulu, Bandara Frans Kaisiepo sempat
dijadikan bandar udara internasional yang melayani penerbangan dengan rute Jakarta -
Denpasar - Biak - Honolulu - Los Angeles. Sayangnya, rute internasional di Bandara Frans
Kaisiepo terpaksa dihentikan akibat adanya krisis ekonomi, yang kemudian berlanjut dengan
dicabutnya status bandara internasional. Sejak tahun 1990, bandara ini dikelola oleh PT
Angkasa Pura I.
Bandara Frans Kaisiepo memiliki landasan pacu dengan permukaan aspal sepanjang 3.571
meter. terdapat satu terminal penumpang seluas 1.367 meter persegi dengan kapasitas
100.000 penumpang setiap tahunnya. Terdapat lima maskapai penerbangan yang beroperasi di
Bandara Frans Kaisiepo, yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Susi Air, dan Trigana
Air Service. Adapun tujuan penerbangan yang dilayani oleh bandara ini meliputi Jayapura,
Makassar, Nabire, Timika, Surabaya, Manokwari, dan Serui. Beberapa fasilitas yang tersedia di
terminal Bandara Frans Kaisiepo adalah loket check in, toilet, ruang tunggu, mesin X-ray, ATM
center, restoran, dan tempat beribadah.

Bandara di Jayapura
Bandara Sentani (DJJ) merupakan bandara yang berlokasi di Kota Sentani, Kabupaten
Jayapura, Provinsi Papua. Nama “Sentani” sendiri diambil dari nama danau terbesar di Papua,
Danau Sentani, yang memiliki arti “'di sini kami tinggal dengan damai”. Berjarak kurang lebih
sekitar 40 km dari pusat kota Jayapura, Bandara Sentani adalah bandara terbesar di Provinsi
Papua. Bandara ini juga menjadi penghubung menuju wilayah-wilayah pedalaman di Papua.
Bandara Sentani terletak di ketinggian 88 mdpl dan memiliki landasan pacu sepanjang 3000 m.
Dulu, Bandara Sentani adalah lapangan terbang milik militer Jepang yang dibangun pada masa
Perang Dunia II. Namun, pada tahun 1944, lapangan terbang tersebut berhasil direbut oleh
militer Amerika Serikat, yang kemudian sempat jatuh ke tangan Belanda. Hingga akhirnya pada
tahun 1962, lapangan terbang Sentani dikelola sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia.
Saat ini, Bandara Sentani memiliki tiga terminal, yaitu terminal domestik, internasional, dan
terminal tiga. Terdapat berbagai fasilitas yang mendukung Bandara Sentani, seperti ruang
tunggu, toilet, loket check in, dan ruang beribadah. Walaupun fasilitas yang ada di Bandara
Sentani saat ini masih terbatas, sekarang pemerintah Indonesia tengah berfokus pada
pembenahan Bandara Sentani agar nantinya dapat menjadi salah satu bandara internasional
terbesar di Indonesia. Ada beberapa maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara
Sentani, yaitu Batik Air, Airlines PNG, Express Air, Lion Air, Garuda Indonesia, Trigana Air
Service, Susi Air, Sriwijaya Air, dan Wings Air.
