Tiket Pesawat Garuda Indonesia Lombok - Denpasar
Bandara di Lombok
Bandara Lombok (LOP) adalah bandar udara internasional yang terletak di Kabupaten Lombok
Tengah, Nusa Tenggara Barat. Dibuka sejak tahun 2011, bandara yang dioperasikan Angkasa
Pura I ini sejak pertama dibuka telah menggantikan peran Bandara Selaparang sebagai
bandara utama di Pulau Lombok. Bandara Internasional Lombok dibangun di atas tanah seluas
550 hektare. Bandara ini merupakan salah satu bandara sibuk di Indonesia, dengan layanan
rute domestik dan internasional. Tidak heran bila bandara ini dilengkapi dengan fasilitas
infrastruktur mumpuni, diantaranya landasan pacu yang panjangnya mencapai 2.750 meter
berbahan beton. Lokasi bandara ini sangat strategis, yakni tepat di jantung pulau Lombok;
hanya kurang lebih 8 kilometer dari pusat perkotaan Mataram.
Berikut detail terminal Bandara Lombok yang telah operasional:
Terminal Bandara Lombok
Terminal Bandara Lombok cukup besar, yakni dengan luas sekitar 16.500 meter
persegi. Pada rencana pengembangan selanjutnya, bandara ini akan diperluas menjadi
28.750 meter persegi, yang dapat melayani sekitar 3,25 juta penumpang tiap tahunnya -
dibandingkan dengan sekarang 2,4 juta penumpang per tahun. Soal fasilitas, bandara ini
terbilang lengkap, seperti diantaranya ATM, toko, mushola, pelayanan angkutan darat
terpadu, wifi gratis, nursery room, penukaran uang, dan lainnya. Terdapat pula banyak
layanan transportasi khusus yang siap mengantarkan penumpang langsung menuju
lokasi penginapan yang dituju.
Bandara di Denpasar
Bandara Ngurah Rai terletak di Kabupaten Badung, Bali, berada sejauh 8,1 mil dari Kota
Denpasar. Pada awal dibangunnya Bandara ini tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en
Waterstaats, karena lokasinya yang berada di Desa Tuban, Bandara Ngurah Rai sering disebut
oleh masyarakat sekitar sebagai Pelabuhan Udara Tuban. Kemudian seiring perkembangan
dan pembangunan infrastruktur transportasi udara, nama Bandara ini diganti oleh Pemerintah
Indonesia dengan nama yang diambil dari Pahlawan Nasional kelahiran Bali, I Gusti Ngurah
Rai. Bandara Ngurah Rai termasuk bandara Internasional tersibuk ketiga di Indonesia, setelah
Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Juanda.
Indonesia memang secara de facto merdeka pada 17 Agustus 1945. Namun setelah tahun itu,
masih terdapat bentrokan dan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda. I Gusti Ngurah Rai,
nama seorang Pahlawan Nasional yang diabadikan namanya pada bandara ini, meninggal
dalam Perang Puputan, perang melawan Belanda selama Revolusi Indonesia pada tahun 1946.
Bandara ini beroperasi dengan satu terminal domestik dan satu terminal internasional.
1. Terminal Domestik
2. Terminal Domestik melayani keberangkatan domestik dengan 8 gerbang: Gerbang 1A,
1B, 1C, 2, 3, 4, 5, dan 6. Untuk pengambilan bagasi, Terminal Domestik kedatangan
memiliki 4 titik pengambilan bagasi.
3. Terminal Internasional
4. Terminal Internasional keberangkatan memiliki 14 gerbang: Gerbang 1A, 1B, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9A, 9B, 10, 11, dan 12. Untuk gerbang keberangkatan internasional difasilitasi
dengan garbarata atau biasa disebut belalai gajah. Terminal internasional kedatangan
memiliki 7 pengambilan bagasi. Terdapat pula fasilitas Visa on Arrival (VoA) dan imigrasi
serta bea cukai (custom) di area kedatangan internasional.