Tiket Pesawat Garuda Indonesia Palembang - Bandung
Bandara di Palembang
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (PLM) adalah bandar udara internasional yang melayani
kota Palembang, Sumatera Selatan dan sekitarnya. Bandara ini terletak di wilayah KM.10
Kecamatan Sukarame. Nama Bandara ini diambil dari nama Sultan Mahmud Badaruddin II, seorang
Pahlawan Nasional Indonesia yang pernah memimpin kesultanan Palembang Darussalam. Bandara
ini resmi menjadi bandara bertaraf internasional pada tahun 1970. Bandara Internasional Sultan
Mahmud Badaruddin dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur berupa landasan pacu sepanjang
3.000 meter x 60 meter yang dapat dilalui pesawat Airbus 330 seta Boeing 747, lahan parkir
kendaraan seluas 20.000 meter yang mampu menampung 1.000 kendaraan serta gedung terminal
penumpang seluas 13.000 meter persegi yang dapat menampung hingga 1250 orang penumpang,
dilengkapi dengan garbarata, terminal kargo dan bangunan penunjang lainnya seluas 1.900 meter
persegi.
Berikut detail terminal Bandara Kualanamu yang sudah operasional:
Terminal Bandara Kualanamu memiliki total luas sebesar 2,3 hektar dan memiliki kapasitas
penerbangan berjumlah 4.170.000 orang penumpang per tahun. Bandara ini memiliki area check-in
seluas 1.1092 m2 dengan jumlah 18 counter check-in. Bandara ini dilengkapi dengan berbagai
fasilitas penunjang yang lengkap seperti, anjungan pengantar, area bermain anak, lounge,
musholla, ruang istirahat, nursery room, smoking room, toilet, wifi gratis dan lain-lain.
Bandara di Bandung
Bandara Husein Sastranegara merupakan bandar udara bertaraf internasional yang berlokasi di
Jalan Pajajaran Nomor. 156, Kelurahan Husen Sastranegara, Kecamatan Cicendo, Kota
Bandung. Pada awal dibangun, bandara ini merupakan bandara milik Pemerintah Hindia
Belanda dan memiliki nama Lapangan Terbang Andir. Nama bandara ini berasal dari nama
seorang pilot militer AURI bernama Husein Sastranegara yang gugur saat sedang melakukan
latihan terbang di Yogyakarta. Hingga pada tahun 1973, Bandara Husein Sastranegara mulai
difungsikan untuk penerbangan komersial. Tepat pada Februari 1983 sesuai dengan Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor: KM 68/HK 207/PHB-83, Bandara Husein Sastranegara berubah
menjadi kelas II yang sebelumnya memiliki klasifikasi Pelabuhan Udara kelas III. Tahun 1994
adalah tahun pengalihan pengelolaan bandara kepada PT. Angkasa Pura II yang sebelumnya
dikelola oleh Departemen Perhubungan.
Bandara Husein Sastranegara memiliki terminal baru yang megah dan modern, dan terminal
baru ini dioperasikan mulai tahun 2017 silam. Kini, terminal baru Bandara Husein Sastranegara
mampu menampung penumpang sebanyak satu juta setiap tahunnya. Tak hanya terminal baru
untuk melayani penerbangan internasional, terminal domestik pun masih aktif dioperasikan.
Maka, dengan beroperasinya terminal domestik dan terminal internasional secara bersamaan,
Bandara Husein Sastranegara sanggup untuk menampung hingga total 3,4 juta per tahun.
Fasilitas yang tersedia di Bandara Husein Sastranegara meliputi Wi-Fi gratis, toilet, ruang
merokok, ruang menyusui anak, mushola, dan lounge.