Tiket Pesawat Garuda Indonesia Ternate - Manado
Bandara di Ternate
Bandara Sultan Babullah (TTE) atau yang biasa dikenal dengan Bandara Ternate merupakan
sebuah bandar udara yang terletak di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Bandara ini
merupakan salah satu pintu gerbang utama sektor pariwisata Maluku Utara. Nama bandara
diambil dari nama pahlawan asal Ternate, Sultan Babullah. Bandara ini dibuka pada tanggal 14
April 1971 dan mulai beroperasi secara resmi pada tahun 1978. Bandara yang berjarak 6
kilometer dari pusat kota Ternate ini awalnya hanya memiliki landasan pacu sepanjang 700
meter. Agar pengoperasian penerbangan lebih optimal, terminal baru mulai dibangun pada
tahun 2005, dan di tahun 2013 terminal tersebut telah memenuhi standar operasional dengan
fasilitas yang baik dan cukup lengkap. Terminal telah dilengkapi mesin ATM, restoran, bar,
ruang tunggu VIP, toko-toko bebas pajak, toko swalayan, toko cinderamata, agen perjalanan,
layanan penyewaan mobil, layanan taksi, layanan tanggap darurat, dan masih banyak lagi.
Bandara Sultan Babullah berencana untuk terus meningkatkan pelayanan dengan
memperpanjang landasan pacu menjadi 2.500 meter untuk mengakomodir pesawat udara
seperti Boeing 737. Apron juga akan direnovasi agar dapat menampung sampai dengan 9
pesawat. Rencananya, pesawat udara yang lebih besar seperti Boeing 747 juga akan
beroperasi. Saat ini, setidaknya ada 8 maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara
Sultan Babullah, yakni Batik Air dengan tujuan Jakarta dan Makassar; Garuda Indonesia
dengan tujuan Jakarta; Explore Jet dengan tujuan Ambon dan Manado; Lion Air dengan tujuan
Jakarta; NAM Air dengan tujuan Manado; Sriwijaya Air dengan tujuan Ambon, Jakarta,
Makassar, Manado dan Surabaya; Wings Air dengan tujuan Buli, Manado dan Morotai; serta
XpressAir dengan tujuan Labuha dan Sanana.
Bandara di Manado
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi terletak di Kecamatan Mapanget yang berjarak
sekitar 30 menit dari pusat Kota Manado, provinsi Sulawesi Utara. Bandara yang dikelilingi oleh
kawasan yang asri dan hijau ini dinamai berdasarkan pahlawan nasional Indonesia dari daerah
Sulawesi Utara yaitu, Dr. Gerungan Saul Samuel Yacob Ratulangi atau yang lebih dikenal
dengan Sam Ratulangi. Bandar Udara Sam Ratulangi dibangun pada masa pemerintahan
Jepang tahun 1942 dan memiliki landasan pacu sepanjang 700 meter dengan lebar 23 meter.
Pada tahun 1994, Bandar Udara Sam Ratulangi diresmikan menjadi kelas 1B. Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengakibatkan dampak yang cukup signifikan pada
kualitas pelayanan jasa penerbangan Bandar Udara Sam Ratulangi. Hal ini ditunjukkan dengan
perluasan landasan pacu yang mencapai 2.650 meter dan lebar 45 meter. Perluasan tersebut
telah membuat kapasitas Bandar Udara Sam Ratulangi bertambah hingga mampu menampung
beragam jenis pesawat seperti A300, A320 dan DC10. Usaha pemerintah untuk
mengembangkan bandara ini juga ditandai dengan pemberian pengelolaan kepada PT.
Angkasa Pura 1 (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pengambilalihan ini dilakukan tidak hanya untuk membangun perekonomian negara, tetapi juga
untuk memberikan fasilitas penerbangan yang memenuhi standar dan kualitas transportasi
udara terbaik bagi masyarakat Indonesia di wilayah Sulawesi.
Sepanjang pengoperasiannya, Bandara Sam Ratulangi telah beberapa kali mengalami
renovasi. Saat ini, apron bandara sudah memiliki luas 71,992 m 2 dengan lahan parkir yang
mampu menampung sekitar 500 mobil. Dengan adanya perkembangan tersebut, terminal ini
dapat melayani sebanyak 2 juta penumpang setiap tahunnya.
Bandar Udara Sam Ratulangi memiliki satu terminal bandara yang beroperasi, di antaranya:
- Termina Bandara Sam Ratulangi (Tingkat 1 & 2)
Terminal Internasional Bandara Sam Ratulangi ini melayani penerbangan dengan rute
domestik dan internasional untuk maskapai Batik Air, Airfast Indonesia, Cebgo, Citilink,
Lion Air, Lucky Air, Garuda Indonesia, Malindo Air, NAM Air, Silk Air, Sriwijaya Air,
Xpress Air, Wings Air, dan lain-lain. Terminal Bandara Sam Ratulangi sudah dilengkapi
dengan berbagai fasilitas penerbangan seperti imigrasi, karantina, bea cukai, gedung
kargo, restoran, telepon umum dan kantor pos.