Tiket Pesawat Indonesia AirAsia Denpasar - Yogyakarta
Bandara di Denpasar
Bandara Ngurah Rai terletak di Kabupaten Badung, Bali, berada sejauh 8,1 mil dari Kota
Denpasar. Pada awal dibangunnya Bandara ini tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en
Waterstaats, karena lokasinya yang berada di Desa Tuban, Bandara Ngurah Rai sering disebut
oleh masyarakat sekitar sebagai Pelabuhan Udara Tuban. Kemudian seiring perkembangan
dan pembangunan infrastruktur transportasi udara, nama Bandara ini diganti oleh Pemerintah
Indonesia dengan nama yang diambil dari Pahlawan Nasional kelahiran Bali, I Gusti Ngurah
Rai. Bandara Ngurah Rai termasuk bandara Internasional tersibuk ketiga di Indonesia, setelah
Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Juanda.
Indonesia memang secara de facto merdeka pada 17 Agustus 1945. Namun setelah tahun itu,
masih terdapat bentrokan dan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda. I Gusti Ngurah Rai,
nama seorang Pahlawan Nasional yang diabadikan namanya pada bandara ini, meninggal
dalam Perang Puputan, perang melawan Belanda selama Revolusi Indonesia pada tahun 1946.
Bandara ini beroperasi dengan satu terminal domestik dan satu terminal internasional.
1. Terminal Domestik
2. Terminal Domestik melayani keberangkatan domestik dengan 8 gerbang: Gerbang 1A,
1B, 1C, 2, 3, 4, 5, dan 6. Untuk pengambilan bagasi, Terminal Domestik kedatangan
memiliki 4 titik pengambilan bagasi.
3. Terminal Internasional
4. Terminal Internasional keberangkatan memiliki 14 gerbang: Gerbang 1A, 1B, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9A, 9B, 10, 11, dan 12. Untuk gerbang keberangkatan internasional difasilitasi
dengan garbarata atau biasa disebut belalai gajah. Terminal internasional kedatangan
memiliki 7 pengambilan bagasi. Terdapat pula fasilitas Visa on Arrival (VoA) dan imigrasi
serta bea cukai (custom) di area kedatangan internasional.
Bandara di Yogyakarta
Bandara Adisutjipto (JOG) adalah bandar udara internasional yang melayani wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah dan sekitarnya. Bandara ini terletak di Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta, dekat dengan situs candi bersejarah Prambanan. Nama Bandara ini diambil dari
nama seorang pilot Indonesia bernama Adi Sucipto yang gugur ketika berperang untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dengan Belanda. Bandara Adisutjipto resmi menjadi bandara bertaraf
internasional pada tahun 2004. Bandara Internasional Adisutjipto dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur
berupa satu landasan pacu sepanjang 2.200 meter x 45 meter yang dapat dilalui pesawat Airbus A320
dan Boeing 737-400, lahan parkir yang mampu menampung 1.000 kendaraan, serta gedung terminal
untuk penumpang. Bandara Adisutjipto adalah bandara tersibuk keempat di wilayah Jawa-Bali setelah
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Internasional Juanda (Surabaya) dan Bandara
Internasional Ngurah Rai (Bali).
Berikut detail terminal Bandara Adisutjipto:
Terminal Bandara Adisutjipto memiliki luas 8.184 m2 dengan kapasitas penumpang 800.000 orang
pertahun untuk terminal domestik dan memiliki terminal internasional dengan luas 1.018 m2 dengan
kapasitas penumpang 100.000 orang pertahun. Bandara ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas
penunjang seperti restoran, musholla, ruang tunggu, ATM, penukarang uang, toilet, mini market dan lain-
lain.