Tiket Pesawat TransNusa Kupang - Ruteng
Bandara di Kupang
Bandara El Tari (KOE) merupakan bandar udara internasional yang berlokasi di Kota Kupang,
Nusa Tenggara Timur. Nama dari bandara ini, El Tari, diambil dari nama Gubernur Nusa
Tenggara Timur kedua periode 1966-1978. Dahulu, Bandar Udara Internasional El Tari
bernama Pelabuhan Udara Penfui dan berjarak kurang lebih sekitar 13 kilometer dari Kota
Kupang. Bandara ini merupakan salah satu pintu gerbang transportasi dengan rute tujuan dari
dan ke Nusa Tenggara Timur. Bandara El Tari dibangun pada saat masa penjajahan Belanda,
namun pada saat itu, bandara ini hanya merupakan Airstrip. Pada tahun 1928 terdapat
pendaratan perdana oleh penerbang Amerika bernama Lamij Johnson di Bandar Udara
Internasional El Tari. Selanjutnya, bandar udara yang masih bernama Pelabuhan Udara Penfui
ini berubah nama menjadi Lapangan Terbang Penfui pada tahun 1944. Hingga pada tahun
1999 barulah Bandar Udara Internasional El Tari secara operasional masuk ke dalam
manajemen PT. (PERSERO) Angkasa Pura I.
Kini, Bandar Udara Internasional El Tari (KOE) telah memiliki terminal khusus untuk domestik
dan internasional. Baik di kedua terminal tersebut, Anda bisa menikmati berbagai fasilitas yang
telah disediakan, seperti tempat untuk berbelanja, makan, jasa yang disediakan, bahkan
lounge. Di Bandara El Tari tersedia dua lounge, yaitu lounge Alamanda dn Concordia yang
terletak di terminal domestik. Selain itu, Anda juga bisa menemukan ATM, pelayanan taksi
lokal, layanan informasi, tempat penukaran uang, ruang charging, dan berbagai tempat makan
dan belanja di bandara ini. Selain itu, Bandar Udara Internasional El Tari mengoptimalkan
pelayanan di bandara dengan didukung oleh berbagai maskapai penerbangan untuk
penumpang, seperti maskapai AirAsia, Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya
Air, wings Air, Nam Air, Susi Air, Kalstar Aviation, SilkAir dan TransNusa.
Bandara di Ruteng
Bandara Frans Sales Lega adalah sebuah bandar udara yang terletak di Ruteng, Kabupaten
Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Semula, Bandara Frans Sales Lega bernama Bandar Udara
Satar Tacik, perubahan nama bandara ini terdapat dalam keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP 190 Tahun 2008 tanggal 4 April 2008. Pergantian nama bandara tersebut bertujuan
untuk memberikan penghargaan atas jasa mendiang Frans Sales Lega yang memprakarsai
berdirinya bandar udara ini. Bandara ini dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur berupa
landasan pacu sepanjang 1.300 x 30 m. Serta gedung terminal seluas 420 m2 yang direncakan
akan diperluas menjadi 1.400 m2, proses perluasan sudah dilaksanakan pada tahun 2015 dan
direncakan selesai dibangun pada tahun 2018. Bandara ini juga memiliki jarak yang sangat
dekat dari pusat kota, yakni sekitar 2 km.
Berikut detail terminal bandara Haluoleo:
Bandara Frans Sales Lega memiliki gedung terminal baru seluas 1.400 m2 yang segera di
resmikan tahun 2018. Gedung terminal tersebut juga dilengkapi dengan bermacam fasilitas
penunjang lainnya seperti ruang tunggu, ATM, toilet, WiFi, dan area komersial.