Tiket Pesawat dari Ambon - Manado
Bandara di Ambon
Bandara Pattimura (AMQ) adalah bandar udara internasional yang terletak di Kota Ambon,
Maluku. Lokasi bandara ini sangat unik, yakni diapit dua provinsi, Maluku dan Maluku Utara,
serta dikelilingi 3 lautan: Seram, Banda, dan Arafuru. Hal ini menjadikan pendaratan di bandara
Pattimura sangat digemari pilot dan penumpangnya karena panorama indah yang bisa dinikmati
dari atas. Dibangun sejak 1939, kini Bandara Pattimura sudah menjadi salah satu bandara
besar di Indonesia bagian timur. Bandara yang berada di bawah pengelolaan Angkasa Pura 1
ini melayani kebutuhan akan layanan penerbangan untuk wilayah Pulau Ambon dan sekitarnya.
Bandara ini memiliki aktivitas yang cukup sibuk, dengan rute dalam negeri dan internasional.
Sebagai penunjang segala kegiatannya, bandara ini dilengkapi dengan runway sepanjang
2.500 meter persegi dengan lapisan aspal. Pihak pengelola dan pemerintah sudah membuat
beberapa rencana pengembangan jangka panjang. Diharapkan, segala proses pengembangan
akan selesai pada tahun 2020.
Berikut adalah detail terminal Bandara Pattimura:
1. Terminal Bandara Pattimura
Terminal Bandara Pattimura relatif kecil, yakni dengan luas sekitar 1.200 meter persegi.
Terminal ini tidak hanya melayani operasional penumpang, namun juga kargo. Terminal
ini mampu melayani setidaknya 100.000 penumpang. Terminal Bandara Pattimura
dilengkapi dengan berbagai fasilitas penerbangan seperti imigrasi, karantina, bea cukai,
gedung kargo, restoran, telepon umum dan kantor pos.

Bandara di Manado
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi terletak di Kecamatan Mapanget yang berjarak
sekitar 30 menit dari pusat Kota Manado, provinsi Sulawesi Utara. Bandara yang dikelilingi oleh
kawasan yang asri dan hijau ini dinamai berdasarkan pahlawan nasional Indonesia dari daerah
Sulawesi Utara yaitu, Dr. Gerungan Saul Samuel Yacob Ratulangi atau yang lebih dikenal
dengan Sam Ratulangi. Bandar Udara Sam Ratulangi dibangun pada masa pemerintahan
Jepang tahun 1942 dan memiliki landasan pacu sepanjang 700 meter dengan lebar 23 meter.
Pada tahun 1994, Bandar Udara Sam Ratulangi diresmikan menjadi kelas 1B. Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengakibatkan dampak yang cukup signifikan pada
kualitas pelayanan jasa penerbangan Bandar Udara Sam Ratulangi. Hal ini ditunjukkan dengan
perluasan landasan pacu yang mencapai 2.650 meter dan lebar 45 meter. Perluasan tersebut
telah membuat kapasitas Bandar Udara Sam Ratulangi bertambah hingga mampu menampung
beragam jenis pesawat seperti A300, A320 dan DC10. Usaha pemerintah untuk
mengembangkan bandara ini juga ditandai dengan pemberian pengelolaan kepada PT.
Angkasa Pura 1 (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pengambilalihan ini dilakukan tidak hanya untuk membangun perekonomian negara, tetapi juga
untuk memberikan fasilitas penerbangan yang memenuhi standar dan kualitas transportasi
udara terbaik bagi masyarakat Indonesia di wilayah Sulawesi.
Sepanjang pengoperasiannya, Bandara Sam Ratulangi telah beberapa kali mengalami
renovasi. Saat ini, apron bandara sudah memiliki luas 71,992 m 2 dengan lahan parkir yang
mampu menampung sekitar 500 mobil. Dengan adanya perkembangan tersebut, terminal ini
dapat melayani sebanyak 2 juta penumpang setiap tahunnya.
Bandar Udara Sam Ratulangi memiliki satu terminal bandara yang beroperasi, di antaranya:
- Termina Bandara Sam Ratulangi (Tingkat 1 & 2)
Terminal Internasional Bandara Sam Ratulangi ini melayani penerbangan dengan rute
domestik dan internasional untuk maskapai Batik Air, Airfast Indonesia, Cebgo, Citilink,
Lion Air, Lucky Air, Garuda Indonesia, Malindo Air, NAM Air, Silk Air, Sriwijaya Air,
Xpress Air, Wings Air, dan lain-lain. Terminal Bandara Sam Ratulangi sudah dilengkapi
dengan berbagai fasilitas penerbangan seperti imigrasi, karantina, bea cukai, gedung
kargo, restoran, telepon umum dan kantor pos.
