Tiket Pesawat dari Manokwari - Makassar
Bandara di Manokwari
Bandara Rendani merupakan bandar udara yang berlokasi di Kabupaten Manokwari, Papua
Barat. Bandar Udara Rendani telah beroperasi sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda.
Pada zaman dahulu sebelum berubah nama menjadi Bandar Udara Rendani, bandara ini
bernama Lapangan Terbang Rendani yang juga menjadi destinasi penerbangan berjadwal oleh
maskapai Nederland Nieuw Guinea Luchvaart Maatschappij (NNGLM). Setelah maskapai
NNGLM beroperasi di Lapangan Terbang Rendani, maskapai penerbangan lainnya mulai
beroperasi di bandara ini, yaitu maskapai De Kroonduif dan Koniklijk Luchvaart Maatschappij
(KLM) yang beroperasi untuk penerbangan internasional dari Biak. Selain itu, maskapai
penerbangan Mission Aviation Fellowship (MAF) juga mulai beroperasi di Bandar Udara
Rendani untuk tujuan penerbangan ke pos-pos penginjilan bagi daerah pedalaman.
Landasan pacu Bandara Rendani berukuran 2000 meter dengan lebar 45 meter. Namun,
pemerintah telah merencanakan untuk perluasan landasan pacu serta perluasan terminal
bandara menjadi tujuh kali lipat dibandingkan ukuran sebelumnya. Saat ini, maskapai
penerbangan yang dilayani Bandara Rendani hanya ada beberapa saja, meliputi Garuda
Indonesia, Express Air, Susi Air, Sriwijaya Air, dan Wings Air dengan rute ke Jayapura, Sorong,
Jakarta, Ambon, Kaimana, dan masih banyak lagi. Transportasi dari dan ke Bandar Udara
Rendani yang bisa digunakan antara lain kendaraan pribadi, mobil kendaraan sewaan,
kendaraan antar jemput dari pihak hotel, serta ojek. Bandara Rendani juga menyediakan taksi
khusus bandara yang memungkinkan penumpang tidak perlu repot lagi perihal kendaraan untuk
mengantar dari bandara. Biasanya, tarif taksi khusus bandara dibanderol sekitar Rp. 150.000
dan sekitar Rp. 15.000 untuk tarif ojek.

Bandara di Makassar
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin terletak tiga puluh kilometer dari Kota
Makassar, provinsi Sulawesi Selatan. Sepanjang pengoperasiannya, bandara ini telah
beberapa kali berganti nama. Awalnya lebih dikenal dengan Lapangan Terbang Kadieng,
bandara ini memilih rute Surabaya sebagai rute komersil pertama. Penjajah Jepang kemudian
melakukan perbaikan landasan pacu dari rumput menjadi beton dan mengganti nama bandara
menjadi Lapangan Terbang Mandai. Bandara yang kemudian dinamai dari Sultan Gowa ini
pernah menjadi salah satu bandara tersibuk karena menghubungkan Indonesia bagian Barat
dengan Timur. Sejak 28 Oktober 2006 hingga Juli 2008 Perluasan dan pengembangan telah
dilakukan sejak tahun 2004 sampai 2009 pada bandara ini hingga dapat menampung sekitar 7
juta penumpang setiap tahunnya, dengan rata jumlah 3,500 penumpang per jam untuk peak
season. Pada tahun 2008, rute internasional bandara ini sempat ditutup karena banyaknya
maskapai internasional (terutama Garuda Indonesia) yang mengalami kerugian. Saat ini,
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin memiliki luas sekitar 381 hektar dengan
fasillitas antara lain, dua landasan pacu (yang pertama sepanjang 3,500 m x 45 m dan yang
kedua 2,500 m x 45 m, apron (lapangan parkir pesawat) dengan kapasitas tujuh pesawat
berbadan lebar, serta taxiway. Di awal tahun 2015, PT. Angkasa Pura II (Persero) melakukan
pembebasan tanah seluas 60 hektar untuk melakukan pembangunan Bandar Udara
Internasional Sultan Hasanuddin yang baru. Pembangunan ini dilakukan untuk memaksimalkan
kinerja serta fungsi bandara menjadi 15 juta penumpang per tahunnya. Ditargetkan
pembangunan ini akan rampung pada tahun 2019.
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin memiliki dua terminal bandara yang beroperasi,
di antaranya:
1. Terminal Lama
Sejak dibangun terminal baru, terminal lama telah sepenuhnya dikosongkan dan
digunakan hanya untuk keperluan TNI-AU dan menjadi tempat bagi Skuadron Udara 11.
2. Terminal Baru
Terminal baru terletak di sebelah Selatan terminal lama. Terminal ini memiliki kapasitas
hingga 7 juta penumpang dan berukuran 5 kali lebih besar daripada terminal lama.
Terminal baru terdiri dari:
a. Terminal Internasional
Terminal Internasional Bandara Sultan Hasanuddin ini melayani penerbangan
dengan rute internasional untuk maskapai Lion Air, AirAsia, Garuda Indonesia,
Saudia, SilkAir, dan lain-lain.
b. Terminal Domestik
Terminal Domestik Bandara Sultan Hasanuddin ini melayani penerbangan dengan
rute internasional untuk maskapai Batik Air, Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink,
Sriwijaya Air, Wings Air, Susi Air, Sriwijaya Air, Aviastar, Airfast Indonesia dan lain-
lain.
