Tiket Pesawat dari Palu - Luwuk
Bandara di Palu
Bandara Mutiara merupakan bandar udara yang berlokasi di Jl. Abd. Rahman Saleh, Palu
Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Bandara Mutiara adalah kependekan dari
nama Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie, dan nama ini diberikan langsung oleh Presiden
Soekarno sebagai bentuk keprihatinan saat ia mengunjungi Palu pada tanggal 10 Oktober
1957. Saat itu, Bandara Mutiara masih bernama Masovu yang bermakna Tanah Berdebu.
Selanjutnya, akhirnya Masovu diganti nama menjadi Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie untuk
mengenang jasa pahlawan nasional asal Sulawesi Tengah, yaitu Sayyid Idrus bin Salim Al-
Jufrie. Selain itu, nama Mutiara juga dianggap Presiden Soekarno sebagai nama yang indah
seperti kota Palu yang penuh pernik saat dilihat dari udara.
Bandara Mutiara memiliki dua landasan pacu dengan landasan pacu pertama berukuran 2500
meter dengan lebar 45 meter, dan landasan pacu kedua berukuran 3450 meter dengan lebar 60
meter. Kedua landasan ini bisa menjadi tempat naik dan turun pesawat jet berbadan lebar.
Meski belum menjadi Bandar Udara Internasional, Bandara Mutiara telah direncanakan oleh
pemerintah setempat untuk dilakukan perombakan menjadi kategori Bandar Udara
Internasional mengingat tingginya minat masyarakat Sulawesi Tengah kepada transportasi
udara. Maskapai penerbangan yang telah beroperasi di Bandara Mutiara sudah cukup banyak,
meliputi Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, Kalstar Aviation, Sriwijaya Air, Susi Air,
Wings Air, Xpress Air, dan SMAC dengan rute tujuan ke Jakarta, Makassar, Tolitoli, Balikpapan,
Surabaya, Gorontalo, Tarakan, dan masih banyak lainnya.

Bandara di Luwuk
Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir adalah sebuah bandar udara kelas II yang terletak di Desa
Bubung, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Bandara ini semula bernama
bandara Bubung, namun pemerintah melakukan pergantian nama bandara berasarkan Surat
Keputusan Menteri Perhubungan No : KP-56 tahun 2008 tentang perubahan nama Bandara Bubung
menjadi Bandara Syukuran Aminuddin Amir. Nama Bandara ini diambil dari nama seorang raja
terakhir Banggai yang bertahta dari tahun 1941 - 1959 bernama Syukuran Aminuddin Amir. Bandara
ini dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur berupa sebuah landasan pacu sepanjang 1950 x 44 m.
Bandara yang terletak di sebelah selatan dari pusat kota ini memiliki jarak cukup dekat dari pusat
Kota Luwuk yaitu sekitar 13 km.
Berikut detail terminal bandara Syukuran Aminuddin Amir:
Bandara Syukuran Aminuddin Amir dilengkapi dengan sebuah gedung terminal seluas 1.212 meter
persegi. Dengan kapasitas ruang tunggu penumpang hingga 180 orang dan 366 orang di ruang
keberangkatan. Selain itu, bandara Naha juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya seperti
toilet, lahan parkir, serta area komersil.
