Tiket Pesawat ke Ende
Bandara di Ende
Bandara H. Hasan Aroeboesman adalah sebuah bandar udara kelas III yang berlokasi di Ende,
Flores, Nusa Tenggara Timur. Bandara yang memiliki kore IATA: ENE dan ICAO: WATE ini
juga dikenal sebagai bandara Ende. Bandara ini dikenal memiliki pemandangan yang hijau dan
di kelilingi gunung yang indah. Namun, hal ini justru menjadikan bandara ini memiliki julukan
bandara “ekstrem” karena pesawat harus belok 90 derajat untuk menghindari gunung yang
berjarak dekat dengan bandara ini ketika landing maupun take off. Bandara ini dilengkapi
dengan fasilitas infrastruktur berupa landasan pacu sepanang 1.650 m x 30 m yang mampu
didarati oleh pesawat jenis ATR 72 dan MA 60 yang dilayani oleh maskapai Merpati Airlines,
Wings Air dan Transnusa. Selain itu, bandara ini memiliki fasilitas infrastruktur lainnya berupa
gedung terminal baru seluas 800 m2 yang semula hanya seluas 370 m2, 6 buah loket tiket
serta 3 ruang karantina dan security serta ruang check-in yang mampu menampung sebanyak
3-6 maskapai.
Berikut detail terminal bandara H. Hasan Aroeboesman:
Bandara H. Hasan Aroeboesman memiliki sebuah gedung terminal seluas 800 m2 yang
memiliki fasilitas ruang tunggu, loket tiket, dan counter check-in. Ruang tunggu terminal
bandara ini mampu menampung 180-200 orang penumpang. Selain itu, bandara ini dilengkapi
dengan fasilitas penunjang lainnya seperti toilet, lahan parkir, serta area komersil.

Perjalanan ke Ende
Tentang Perjalanan
Ende merupakan sebuah kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Ende juga menjadi ibu kota Kabupaten Ende. Menilik sejarah, mitos didirikan Nua Ende adalah unsur pra sejarah yang dapat dijadikan sumber penelitian. Dongeng-dongeng ini adalah kutipan dari karangan S.Roos “Iets Over Ende“ dan karangan Van Suchtelen tentang onderafdeling Ende.
Salah satu tempat yang memiliki nilai sejarah penting untuk Indonesia. Pasalnya, saat Bung Karno diasingkan Belanda ke Ende sepanjang tahun 1934 - 1939, beliau menelurkan beberapa pemikiran besar untuk bangsa. Salah satunya adalah idealisme Pancasila yang tercetus saat Bung Karno merenung di bawah pohon sukun pada sebuah taman dekat rumahnya.
Penghubung jalur udara terbuka melalui Bandara H. Hasan Aroeboesman yang berada di Kota Ende. Tiket pesawat ke Ende pun tersedia dari beberapa maskapai besar, seperti Wings Air, Kalstar, Pelita Air Service, dan TransNusa Air Services.
Destinasi Populer di Kota Ende
Pesona alam yang menakjubkan adalah alasan utama mengapa orang mencari tiket pesawat ke Ende, terutama ketika musim liburan tiba. Kemajuan kota juga membuat Ende cocok untuk destinasi wisata sejarah. Saat berlibur di Ende, tiga destinasi wisata berikut wajib dimasukkan dalam daftar perjalanan.
- Museum Bung Karno
Dulunya, bangunan museum ini adalah rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal Bung Karno dan keluarga ketika Belanda mengasingkannya ke Ende. Rumah seluas 9 x 18 meter persegi ini tampil sederhana namun sangat asri dan rapi. Saat ini, museum telah direnovasi dan seisinya ditata persis dengan kondisi ketika Bung Karno masih menempatinya.
- Danau Kelimutu
Destinasi ini terkenal akan keunikan tiga buah danau kawah dengan warna berbeda, yakni merah, biru, dan putih. Masing-masing warna memiliki makna tersendiri yang berkaitan dengan jiwa orang yang telah meninggal. Meski saat ini warna air Danau Kelimutu kerap berubah seiring waktu, keindahannya tetap mampu menghipnotis mata wisatawan. Apalagi dengan pemanis dari pemandangan pegunungan sekitarnya.
- Taman Renungan Bung Karno
Taman terbuka hijau ini adalah saksi lahirnya idealisme Pancasila. Dulu, Bung Karno melahirkan dasar negara tersebut saat merenung di taman ini, tepatnya di bawah pohon sukun bercabang lima yang menghadap ke laut. Saat ini, pengunjung bisa melihat patung Bung Karno yang sedang duduk merenung di lokasi asli tersebut. Pohon sukun yang sekarang ada di sana merupakan pohon yang ditanam tahun 1981 karena pohon aslinya telah tumbang tahun 1960.