Jumlah tamu tidak boleh kurang dari jumlah kamar.
Hotel di Dago Pakar
Tipe akomodasi di Dago Pakar
Hotel lain di Dago Pakar
Tentang Dago Pakar
Dago Pakar atau yang juga sering disebut Dago Atas adalah sebuah kawasan hutan kota yang berada di ujung utara Jalan Ir. H. Djuanda di Kota Bandung, Jawa Barat. Hutan kota atau yang dikenal dengan nama Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda ini merupakan kawasan konservasi seluas 590 hektar yang berada di bawah pengelolaan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Berada di atas ketinggian 770 sampai 1.330 mdpl, Dago pakar dikenal dengan pemandangannya yang indah dan asri serta udaranya yang sejuk dan nyaman. Selain itu, tempat ini juga menjadi Taman Hutan Raya Pertama di Indonesia yang diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia ke-2, yaitu Soeharto.
Tahura Djuanda ini pada dasarnya adalah sebuah kawasan konservasi terpadu yang menggunakan hutan alami dengan tanaman berjenis pinus. Secara administrasi, Luas wilayah hutan ini bukan hanya mencakup Kelurahan Dago, namun juga Kecamatan Cimenyan dan Kecamatan Lembang. Selain itu, Tahura Djuanda juga berhubungan dengan Taman Maribaya hingga menuju arah Lembang. Sebelumnya, Tahura Djuanda ini merupakan sebuah hutan lindung yang bernama Hutan Lindung Gunung Pulosari dan tercatat sebagai taman terbesar yang pernah dibangun saat masa penjajahan Belanda, yaitu pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 1912.
Di Tahura Djuanda ini Anda dapat menikmati pemandangan alam yang terdiri dari jajaran pepohonan rimbun yang menjulang tinggi. Setidaknya terdapat lebih dari 2.500 jenis tanaman dari 112 spesies yang berbeda dapat Anda temukan di Taman ini. Bukan hanya itu saja, Tahura Djuanda merupakan sebuah kawasan wisata lengkap yang seru dan menarik untuk Anda kunjungi, mulai dari berbagai objek wisata sejarah, wisata alam, hingga taman bermain dan rekreasi semua tersedia di sini.
Dago Pakar dapat menjadi destinasi wisata yang sempurna untuk Anda dan keluarga yang ingin menikmati berbagai jenis objek wisata sekaligus dengan suasana yang sejuk dan asri. Bagi Anda yang ingin berlibur lama dan bermalam di Dago Pakar, Anda juga tidak perlu khawatir karena tersedia beragam penginapan seperti guest house, villa, dan hotel di sekitar kawasan Dago Pakar yang siap mengakomodasi kebutuhan liburan Anda.
Semakin mudah kini Anda dapat menggunakan Tokopedia untuk booking hotel terbaik pilihan Anda dengan harga yang murah.
Tempat Wisata Alam di Dago Pakar
Kawasan Dago Pakar terkenal dengan Tahura atau hutan kotanya yang asri dan dipenuhi dengan pepohonan rimbun yang alami, berikut beberapa objek wisata alam yang dapat Anda temukan di kawasan Tahura Djuanda.
Tebing Keraton
Berada di dalam kawasan Tahura Djuanda, Tebing Keraton menjadi destinasi yang tidak pernah sepi dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. menawarkan pemandangan hutan yang indah dan diselimuti kabut dari atas tebing dengan ketinggian 1200 mdpl. Tebing ini sebenarnya sudah berdiri sejak dulu dan dikenal dengan nama Karang Jontor, namun kepopulerannya baru melonjak pada tahun 2014 setelah banyak anak muda yang menggunakan latar pemandangan tebing ini di media sosial. Waktu terbaik untuk menikmati pemandangan di Tebing Keraton adalah saat terbitnya matahari di pagi hari atau menjelang sore hari ketika matahari terbenam.
Jam operasional: Setiap hari, pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Harga tiket: Rp15.000,-
Curug Dago
Sederet curug atau air terjun juga menjadi tujuan wisata alam yang banyak ditemukan di kawasan Dago Pakar. Curug Dago adalah sebuah air terjun dengan ketinggian 12 meter yang masih berada di dalam kawasan Tahura Djuanda. Air curug ini sendiri berasal dari aliran lava letusan Gunung Tangku Perahu yang terjadi pada 125 ribu dan 48 ribu tahun yang lalu. Lokasinya yang terletak di dataran tinggi dan dikelilingi dengan pepohonan tinggi membuat curug ini memiliki udara yang sejuk serta suasana yang nyaman. Sehingga, tidak heran jika para wisatawan yang berkunjung betah berlama-lama di tempat ini. Bukan hanya menikmati keindahan curug yang alami, di sini wisatawan juga dapat melihat pondokan bersejarah yang berisikan dua prasasti peninggalan Raja Siam yang merupakan seorang raja asal Thailand, yaitu Prasasti Prajadhipok dan Prasasti Chulalongkom.
Jam operasional: Setiap hari, pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Harga tiket: Rp12.000,- (wisatawan lokal), dan Rp52.000,- (wisatawan mancanegara).
Curug Omas
Selain Curug Dago, Anda juga dapat menemukan Curug Omas yang tidak kalah cantik dan menarik di kawasan Dago Pakar. Air terjun setinggi 30 meter Ini merupakan hasil pertemuan dari dua aliran sungai, yaitu sungai Cikawari dan sungai Cigulung. Uniknya, di tempat wisata ini terdapat sebuah jembatan kayu yang dapat digunakan oleh wisatawan yang ingin melihat keindahan curug dari atas. Namun sayangnya curug ini memiliki debit air yang besar dan cukup deras sehingga pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang atau bermain air di sekitar Curug Omas. Meskipun begitu, curug ini tetap ramai dikunjungi wisatawan yang ingin bersantai dan piknik di tepi curug atau yang menggunakan latar pemandangan curug sebagai spot foto yang indah dan unik.
Jam operasional: Setiap hari, Pukul 08.00 - 18.00 WIB.
Harga tiket: Rp8.000,- (wisatawan lokal), dan Rp35.000,- (wisatawan mancanegara).
Tempat Wisata Sejarah di Dago Pakar
Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki catatan sejarah yang cukup panjang. Beberapa tempat - tempat bersejarah itu juga dapat Anda temukan dan kunjungi di sekitar kawasan Dago Pakar.
Gua Belanda
Gua Belanda adalah sebuah gua peninggalan era kolonial Belanda yang terletak sekitar 500 meter dari pintu masuk Tahura Djuanda. Gua yang dibangun pada tahun 1901 ini pada awalnya ditujukan untuk keperluan perusahaan pembangkit tenaga listrik tenaga air. Namun setelah direnovasi dan terjadinya perang dunia ke-2, gua ini digunakan oleh Belanda sebagai markas militer dan benteng pertahanan. Bangunan gua ini terdiri dari 3 lorong yang saling terhubung dan beberapa area pada sayap kiri gua berfungsi sebagai penjara serta tempat penyimpanan barang logistik. Para wisatawan yang berkunjung ke Gua Belanda ini dapat menjelajahi ruangan-ruangan tersebut yang masih dalam bentuk aslinya. Jalanan di dalam gua terbilang cukup rata dan aman, meskipun begitu pengunjung tetap disarankan untuk membawa senter karena kondisi dalam gua yang sangat gelap.
Jam operasional: Setiap hari, pukul 06.45 - 17.00 WIB.
Harga tiket: Rp15.000,- (wisatawan lokal), dan Rp55.000,- (wisatawan mancanegara).
Gua Jepang
Berlokasi hanya 300 meter dari Gua Belanda, Gua Jepang juga menjadi objek wisata sejarah yang sayang untuk dilewatkan. Gua Jepang ini mulai dibangun pada tahun 1942 dan digunakan sebagai benteng perlindungan dari sekutu sekaligus tempat penyimpanan logistik dan senjata militer. Gue yang terdiri dari 18 bunker ini masih mempertahankan bentuk aslinya dan konon pembangunannya dulu merupakan hasil dari kerja paksa atau yang dikenal dengan romusha. Bunker-bunker tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu ada yang digunakan sebagai tempat pengawasan, gudang, ruang pertemuan, dapur, hingga tempat penembakan. Saat memasuki Gua Jepang ini, Anda juga harus berhati-hati karena banyak kelelawar yang bersarang di langit-langit gua yang gelap ini. Luas wilayah Gua Jepang ini sendiri lebih sempit dibandingkan dengan Gua Belanda.
Jam operasional: Pukul 08.00 - 17.00 WIB (weekday), dan 05.30 - 17.00 WIB (weekend).
Harga tiket: Rp15.000,- (wisatawan lokal), dan Rp55.000,- (wisatawan mancanegara).
Museum Ir. H. Djuanda
Museum Ir. H. Djuanda merupakan sebuah museum yang dibangun untuk mengenang jasa salah satu pahlawan Indonesia yaitu Ir. H. Djuanda. Kawasan Dago sendiri secara keseluruhan dinamai dengan Jalan Ir. H. Djuanda. Memiliki nama lengkap Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja, tokoh besar nasional ini dulunya menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Ir. H. Djuanda dikenal sebagai pencetus Deklarasi Djuanda yang terjadi pada tahun 1957 yang di mana berjasa dalam menjadikan NKRI sebagai negara kepulauan. Di museum ini, Anda dapat melihat berbagai penghargaan yang diterima Ir. H. Djuanda, dokumentasi foto, koleksi herbarium, dan artefak purbakala.
Jam operasional: Senin - Jumat, pukul 08.00 - 16.00 WIB.
Harga tiket: Rp15.000,-
Tempat Wisata Kuliner di Dago Pakar
Kawasan Dago Pakar juga menyediakan berbagai macam restoran dengan pemandangan hutan yang indah, berikut beberapa di antaranya.
Cafe D’Pakar
Cafe D’Pakar merupakan salah satu tempat makan di dalam kawasan hutan kota Dago atau lebih tepatnya di Jalan Dago Pakar Utara yang menawarkan pengalaman kuliner dengan pemandangan pohon pinus yang indah dari atas ketinggian. Tempat makan ini menyajikan aneka hidangan khas Bandung seperti seblak, nasi goreng, hingga ayam geprek. Bukan hanya itu saja, jika berkunjung ke Cafe D’Pakar, Anda juga harus mencoba sederet dessert menarik yakni salad buah, silky puding, dan es krim. Tersedia dua area makan yang dapat Anda pilih, yaitu indoor di bawah bangunan bergaya tradisional atau outdoor di tengah halaman dengan pemandangan yang hijau dan asri.
Jam buka: Setiap hari, 11.00 – 21.00 WIB.
Harga: Rp12.000 – Rp60.000,-
Warung Sitinggil
Tempat makan yang berlokasi di Jl. Dago Giri No.90, Mekarwangi ini juga menjadi salah satu destinasi kuliner dengan pemandangan alam yang indah. Warung Sitinggil adalah sebuah tempat makan sederhana dengan konsep open space yaitu di mana pengunjung dapat menikmati aneka hidangan khas Sunda sambil duduk menghadap langsung ke perbukitan. Beberapa hidangan yang disediakan di warung ini yaitu seperti Soto khas Bandung, iga bakar, nasi bakar, dan nasi goreng. Selain itu, di sini juga menjual berbagai minuman tradisional yakni tersedia kopi tubruk, susu jahe, hingga bandrek. Lokasinya yang berada di dataran tinggi yang penuh tanaman hijau dan udara yang sejuk membuat Warung Sitinggil populer di kalangan wisatawan.
Jam buka: Selasa – Minggu, 12.00 – 22.00 WIB.
Harga: Rp4.000 – Rp30.000,-
Vitamin Sea
Bagi Anda yang menyukai hidangan seafood, Anda harus menyempatkan diri berkunjung ke restoran Vitamin Sea di Jalan Raya Golf Dago Nomor 1, Kawasan Dago Atas, Kecamatan Coblong. Jika biasanya restoran seafood banyak ditemukan di pinggir pantai, tempat makan ini menghadirkan sensasi unik menyantap kuliner seafood di lereng bukit dengan pemandangan hijau dan lanskap kota yang indah. Berbagai hidangan olahan hasil laut seperti kepiting, kerang, udang, cumi, dan ikan semua tersedia di tempat makan ini. Selain itu, Vitamin Sea juga menjual aneka menu minuman menarik yakni kop, teh, cokelat, hingga mojito.
Jam buka: Pukul 14.00 - 22.00 WIB (weekday), dan 12.00 - 23.00 WIB (weekend).
Harga: Rp25.000 - Rp300.000,-
Akses Menuju Dago Pakar
Terdapat tiga pilihan moda transportasi umum yang dapat Anda gunakan untuk pergi menuju ke Dago Pakar.
Bus
Sarana pertama yang dapat dipilih untuk sampai ke Dago Pakar adalah dengan menggunakan Bus. selain karena aksesnya yang mudah, bus juga menjadi moda transportasi umum yang memiliki harga terjangkau. Anda dapat menggunakan Bus AKAP dan Bus AKDP untuk sampai ke Terminal Leuwi Panjang, Bandung. Terminal ini juga menjadi tempat singgah bus – bus Damri dengan rute perjalanan dalam kota, yaitu salah satunya melewati kawasan Dago. Nantinya, dari Stasiun Leuwi Panjang ini Anda dapat turun di Simpang Dago dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan kota untuk menuju ke Dago Pakar.
Kereta Api
Kereta Api juga dapat menjadi moda transportasi umum yang praktis dan cepat untuk digunakan menuju Bandung dan kawasan Dago. Bagi Anda yang berasal dari Jakarta, maka Anda dapat berangkat menggunakan kereta api kelas bisnis dan ekonomi dengan rute perjalanan Stasiun Gambir - Stasiun Bandung, atau dengan kereta api kelas ekonomi dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Kiaracondong. Begitu sampai di antara dua stasiun tersebut, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Dago Atas menggunakan bus kota, taksi, atau angkutan umum lainnya.
Pesawat
Pesawat adalah sarana alternatif yang ditujukan untuk para wisatawan yang berasal dari luar negeri atau dari kota - kota lain yang berjarak jauh dari Bandung. Anda dapat memilih penerbangan menuju bandara satu-satunya di Bandung, yaitu Bandara Internasional Husein Sastranegara. Bandara ini melayani baik penerbangan domestik maupun internasional. Setibanya di bandara ini, Anda dapat menggunakan bus Damri, taksi online, atau angkutan umum lainnya untuk sampai ke kawasan Dago Pakar.