



Jumlah tamu tidak boleh kurang dari jumlah kamar.
Hotel di Maluku
Hotel lain di Maluku
Tentang Maluku
Kepulauan Maluku, yang juga dikenal sebagai Maluku atau Kepulauan Rempah-Rempah, adalah wilayah Indonesia yang terletak di antara Sulawesi dan Papua. Kepulauan Maluku terbagi menjadi Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Maluku. Maluku adalah daerah pertama yang dijajah oleh orang Eropa, pertama Portugis, kemudian Spanyol, dan akhirnya Belanda. Ibu kota dari Maluku adalah Kota Ambon. Pulau-pulau yang ada di Maluku memiliki keindahan masing-masing, dengan hamparan pasir putihnya, desa-desa yang unik, dan sejarah yang menarik.
Pantai Maluku yang tersembunyi dan perairan biru kehijauan membentang sejauh mata memandang, mengingatkan kamu betapa terpencilnya pulau-pulau ini. Jika kamu menyukai ikan pari manta, Maluku adalah salah satu tempat terbaik untuk melihat manta. Kalau kamu menjelajahi bawah laut yang ada di Halmahera, maka kamu akan menemukan sederetan ikan karang berwarna-warni, ditambah penyu dan hiu karang yang tidak berbahaya. Untuk pengalaman yang lebih seru, cobalah untuk scuba diving di Pulau Halmahera. Untuk beberapa pendakian terbaik di Maluku, lakukan perjalanan ke Taman Nasional Manusela di Pulau Seram, dan di situ kamu akan menemukan burung kakatua Maluku yang langka dan burung beo langka lainnya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, pesan hotel pilihanmu di Maluku dengan mudah dan harga termurah hanya di Tokopedia! Dijamin kamu akan menikmati liburan di Maluku!
Tempat Wisata Sejarah di Maluku
Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak peninggalan bersejarah. Selain dapat puas berkuliner dan berwisata, di kawasan ini kamu juga dapat mengunjungi beberapa bangunan bersejarah yang unik.
Istana Mini Banda Neira
Ada banyak hal yang dapat dilihat di Banda Neira bagi mereka yang ingin kembali ke masa lalu, ketika Belanda menjajah Indonesia. Salah satu daya tarik utama daerah ini adalah Istana Mini, yang dulunya merupakan rumah bagi inspektur Belanda yang sangat berkuasa. Istana Mini Banda Neira dibangun pada tahun 1820-an dan menampilkan lempengan granit raksasa, lantai yang cerah, marmer yang mengkilap, pintu kayu ukuran besar, serta jendela besar dari kayu. Suasana masa kolonial yang pedih dan berat menyelimuti istana. Di taman samping, terdapat patung Raja Belanda Willem III yang bisa kamu lihat.
Benteng Hollandia
Saat kamu berada di Pulau Banda Besar, Maluku, jangan lupa untuk mengunjungi reruntuhan Benteng Hollandia yang kini rimbun ditutupi pepohonan. Benteng Belanda yang didirikan pada tahun 1624 ini pernah menjadi benteng yang terbesar di Hindia Timur, hingga akhirnya hancur akibat gempa di tahun 1743. Benteng ini dulunya dibangun untuk mengatur lalu lintas laut yang melintasi selat antara Naira dan Lonthoir, terutama untuk memantau aktivitas perdagangan pala di jalur laut. Terletak di ketinggian, tepatnya di atas desa Lonthoir (atau dikenal sebagai Lontor), pemandangan dari Benteng Hollandia luar biasa indah, dan tentunya mudah diakses, hanya dengan 15 menit mendaki ke reruntuhan.
Jam Operasional: Setiap hari, pukul 08.00 - 05.00 WIT
Harga Tiket: Rp20.000 - Rp30.000
Rumah Pengasingan Bung Hatta Banda Neira
Tepat di tepi samudera biru dan dekat dengan Gunung Banda yang tinggi menjulang, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir diasingkan pada tahun 1936. Keduanya, setelah meninggalkan pengasingan Boven Digul di Papua, tinggal di Banda Neira dan melanjutkan kehidupan di masa penjajahan Belanda hingga tahun 1942. Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda Neira adalah tempat Mohammad Hatta menjalani hukuman pengasingannya sebagai tahanan politik selama 6 tahun (1936 - 1942). Hingga saat ini, bangunan rumah tersebut telah menjadi museum sebagai objek wisata sejarah utama di Banda Neira.
Tempat Wisata Alam di Maluku
Berada di daerah pesisir pantai, tujuan wisata alam di Maluku kerap menjadi incaran utama para wisatawan yang berkunjung ke kawasan ini. Berikut objek wisata alam yang tidak boleh kamu lewatkan.
Pulau Pombo
Dikelilingi oleh pantai berpasir putih, dengan keindahan alam dan air laut yang jernih, Pulau Pombo adalah surga kecil di Maluku, Indonesia bagian timur. Berlibur bersama keluarga di pantai sekitar Pulau Pombo akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan. Pulau Pombo merupakan pulau kecil yang tak berpenghuni, yang dikelilingi oleh karang berbatu. Taman Rekreasi Laut Pulau Pombo meliputi area seluas 1.000 hektar. Lokasi pulau yang jauh, ditambah dengan statusnya yang dilindungi dapat meningkatkan daya tarik dari Pulau Pombo di Maluku. Aktivitas utama di Pulau Pombo adalah kegiatan outbound dan wisata bahari, seperti snorkeling.
Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam
Harga Tiket: Gratis
Taman Nasional Manusela
Jangan lupa untuk jelajahi Taman Nasional Manusela jika berlibur ke Maluku! Pasalnya, tempat wisata di Maluku ini memiliki paket komplit untuk berlibur. Terletak di bagian utara Pulau Seram, yang merupakan kawasan indah dengan berbagai spot wisatanya, Taman Nasional Manusela memiliki lanskap pegunungan dan laut yang sangat memanjakan mata. Didirikan pada tahun 1997, taman nasional yang terpencil ini sebagian besar menarik minat para pengamat burung yang tertarik untuk melihat burung beo langka. Taman Nasional Manusela mencakup bukit-bukit tinggi serta tertutupi oleh hutan lebat. Meskipun hiking akan sangat sulit di sini, namun kamu patut untuk mencobanya, tentunya dengan bantuan pemandu wisata.
Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam
Harga Tiket: Rp5.000
Pulau Run
Pulau Run adalah salah satu pulau terkecil di Kepulauan Banda, yang merupakan bagian dari Indonesia. Pada abad ke-17, Pulau Run memiliki nilai ekonomi yang besar karena nilai rempah-rempah pala yang diperoleh dari pohon pala, yang pernah ditemukan secara eksklusif di Kepulauan Banda. Pulau Run memiliki sejarah panjang mengenai perdagangan rempah-rempah. Saat ini, tentu saja Pulau Run masih dipuja sebagai salah satu tempat terbaik untuk diving di dunia. Selain snorkeling dan diving, wisatawan juga dapat mengunjungi Benteng Swan dan Benteng Defense di Pulau Run.
Jam Operasional: Setiap hari, 24 Jam
Wisata Kuliner di Maluku
Berikut beberapa restoran populer di Maluku yang dapat kamu coba kunjungi untuk melepas rasa lapar dan dahaga Anda setelah puas berwisata.
Papeda dan Ikan Kuah Kuning
Makanan khas Maluku dan daerah timur Indonesia lainnya adalah papeda dan ikan kuah kuning. Kedua makanan ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah ketika memakannya. Papeda adalah makanan pokok masyarakat Maluku dan sekitarnya, yang terbuat dari sagu. Teksturnya kenyal dan menyerupai lem, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang ingin mencobanya. Rasa dari papeda ini tawar, sehingga sangat cocok untuk dimakan bersama dengan ikan kuah kuning. Untuk ikannya, biasanya digunakan ikan kuwe atau ikan kakap yang segar. Cara menyantap papeda pun beda dari yang lain, yaitu dengan digulung-gulung menggunakan garpu panjang dari kayu atau bambu. Hidangan ini wajib disantap jika kamu berkunjung ke Maluku!
Bagea
Bagea adalah salah satu camilan atau kue khas dari Maluku. Bagea sendiri adalah kue yang berbahan dasar tepung sagu, tepung terigu, kacang tanah, kayu manis bubuk, cengkeh bubuk, serta biji kenari. Bentuknya berbagai macam, ada yang bulat, dan ada yang lonjong. Bagea biasanya dibungkus dengan daun enau atau daun lontar dan dipanggang hingga kering. Ketika daunnya dibuka, maka kamu dapat mencium aroma wangi kue yang sangat menggoda untuk dimakan. Karena bermacam-macam bahan yang digunakan, maka kue bagea memiliki perpaduan rasa yang gurih dan unik. Harganya sendiri beragam, ada yang menjual mulai dari Rp35.000 per 250 gram. Namun, kue ini termasuk memiliki harga yang terjangkau, sehingga kamu dapat dengan mudah untuk mencobanya.
Nasi Jaha
Nasi Jaha adalah kue ketan tradisional Indonesia yang berasal dari Maluku. Biasanya, kuliner khas Maluku ini dibuat dengan kombinasi nasi ketan, nasi biasa, santan, serai, dan daun jeruk purut. Nasinya kemudian dikukus dan dicampur dengan santan yang direbus bersama daun jeruk purut, serai, serta rempah-rempah lain seperti jahe, bawang merah, garam, dan gula. Lalu, adonan tersebut diaduk dan dikukus, kemudian digulung dalam daun pisang dan diletakkan di atas batang bambu sebelum sajian Maluku ini dipanggang di atas bara panas. Nasi Jaha dapat dimakan tanpa menggunakan lauk lain, ataupun dapat dicampur dengan makanan lain.
Akses Menuju Maluku
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Maluku, kamu dapat memilih moda transportasi umum di bawah ini.
Pesawat
Pesawat menjadi cara yang cukup praktis untuk berkunjung ke Maluku, terutama untuk wisatawan yang berasal dari daerah yang jauh dan wisatawan asing. Maluku memiliki beberapa bandara, dan salah satu bandara utamanya adalah Bandara Pattimura, yang berada di Kota Ambon. Jika berangkat dari Jakarta, maka penerbangan akan menghabiskan waktu sekitar 5 jam. Namun, sebelum memesan tiket pesawat, kamu harus memperhatikan perbedaan zona waktu yang ada.
Kapal
Selain jalur darat dan udara, bagi kamu yang berasal dari Pulau Jawa, kamu juga dapat memiliki jalur laut untuk sampai ke Maluku. Walaupun cukup memakan banyak waktu hingga berhari-hari, tapi kamu dapat merasakan pengalaman berlayar di laut Indonesia. Bila berangkat dari Jakarta, maka perjalanan dimulai dari Pelabuhan Tanjung Priok. Terdapat empat jenis kapal yang bisa kamu gunakan, yaitu KM Dobonsolo, KM Ngappulu, KM Gunung Dempo, dan KM DoroLonda. Dengan lama perjalanan kurang lebih 5 hari, kamu akan tiba di Pelabuhan Yos Sudarso, Maluku.