Marketeers edisi Agustus 2022 - 1 pcs

Menyerbu dari Dua Sisi

Electronic commerce atau e-commerce adalah bentuk perdagangan, mulai dari penyebaran informasi, penjualan, dan pembelian barang dan jasa yang mengandalkan jaringan internet. Ada berbagai jenis e-commerce yang beroperasi di negara ini, mulai dari business-to-consumer (B2C) e-commerce, consumer-to-consumer (C2C), business-to-business (B2B), dan lainnya. Pada perjalanannya, e-commerce C2C dan B2C lebih dominan dan melahirkan beberapa marketplace besar

Bahkan, marketplace menjadi technology startup yang memiliki tingkat awareness paling tinggi dan paling sering digunakan di Indonesia dibanding startup di sektor lain. Hal ini terungkap dalam laporan DS/innovate berjudul Startup report 2021-2022Q2 yang menyebut tingkat awareness masyarakat Indonesia pada marketplace mencapai 78%. Tidak hanya dalam hal awareness, mayoritas orang di negara ini sudah pernah merasakan layanan dari marketplace, baik itu sebagai pembeli sekaligus pengguna produk yang dibeli atau hanya sebagai penerima dan pengguna saja karena pembelian dilakukan orang lain.

Quick commerce mengisi ceruk pasar yang ingin mendapatkan layanan pengiriman yang cepat dari e-commerce. Terutama, untuk produk groceries dan bahan makanan segar. Sehingga quick commerce mendapat respons positif dari konsumen di wilayah urban.

Hadirnya quick commerce dan social commerce seolah menyerbu marketplace dari dua sisi. Di kota-kota besar, quick commerce menyerang marketplace, bak Daud melawan Goliath. Sedangkan di kota-kota kecil, social commerce merangsek dengan menggunakan strategi gerilya.
Pada edisi ini, Marketeers mengulas tentang sepak terjang quick commerce dan social commerce dalam menggarap pasar dan bagaimana respons para marketplace, venture capital, hingga merek. Selamat membaca dan Dirgahayu Republik Indonesia.