Cocopeat/kokopit adalah media tanam yang terbuat dari olahan sabut kelapa yang sangat mudah ditemukan di negara-negara tropis dan kepulauan, seperti Indonesia.
Cocopeat umum digunakan dalam bidang pertanian dan hortikultura serta absorben pada industri. Dalam bidang pertanian dan hortikultura, cocopeat dimanfaatkan sebagai media tanam budidaya termasuk media tanam hidroponik sebagai pengganti media tanah. Cocopeat bagus digunakan sebagai media tanam karena memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air. Ia juga memiliki pori-pori, yang memudahkan pertukaran udara, dan masuknya sinar matahari. Kandungan Trichoderma molds-nya, sejenis enzim dari jamur, dapat mengurangi penyakit dalam tanah. Dengan demikian, cocopeat dapat menjaga tanah tetap gembur dan subur.
Sifat cocopeat yang hidrofilik (suka air). Cocopeat mampu menahan udara (oksigen) kurang lebih 1000 kali daripada media tanah, membuat bahan ini memiliki daya serap 8-9 kali beratnya dan mampu menahan air sekitar 73% dari air yang diberikan. Lebih baik dari kemampuan media sphagnum yang hanya sanggup menahan 41% air. Cocopeat juga mampu mengikat dan menyimpan oksigen di udara hingga 50%, lebih baik daripada tanah yang hanya 2-3%.
Selain sebagai media tanam, cocopeat memiliki manfaat yang lain, salah satunya sebagai pengganti sabut kelapa yang berkualitas lebih baik karena bebas bakteri dan sebagian besar spora fungi. Cocopeat adalah bahan yang ramah lingkungan. Pada budidaya jamur, cocopeat sangat cocok digunakan sebagai substrat. Substrat cocopeat menyediakan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan jamur karena cocopeat mengandung selulosa dan lignin yang tinggi. Cocopeat merupakan bahan absorben yang baik. Cocopeat kering dapat menyerap minyak pada lantai yang licin. Bahan ini juga dapat digunakan sebagai alas tidur hewan ternak dan hewan peliharaan karena dapat menyerap kotoran hewan dengan baik. Cocopeat dapat digunakan ulang (re-used) hingga 3 kali pemakaian.