1 Eksemplar
Atur jumlah dan catatan
Stok: Tidak Dijual
Subtotal
-
Menghidupkan Gus Dur: Catatan Kenangan Yahya Cholil Staquf
1 barang berhasil terjual
Rp69.000
Pilih jumlah: 3 jumlah
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Buku “Menghidupkan Gus Dur: Catatan Kenangan Yahya Cholil Staquf” karya A.S. Laksana ini tentu memperkaya khazanah tentang Gus Dur. Bagi saya, buku ini layak baca karena tiga faktor: sosok Gus Dur-nya sendiri, Gus Yahya sebagai narasumber utama, dan sang penulis—A.S. Laksana.
Gus Dur, meski sudah banyak buku yang diterbitkan tentangnya, dari detil perjalanan hidupnya, sekuel-sekual pemikirannya yang kaya dan luas, hingga kompilasi humor yang terserak, buku baru tentang sosok ini selalu menarik untuk ditunggu dan dibaca.
Gus Yahya, kita tahu, ia pernah mendampingi dan menjadi juru bicara presiden selama dua puluh bulan masa kepresidenan Gus Dur (1999-2000). Gus Yahya—mengutip kelakar banyak kawannya—adalah santri Gus Dur di pondok pesantren paling megah: Istana Negara. Tentu privilege ini berpotensi menjadi nilai lebih bagi Gus Yahya untuk mengayak sekuel perjalanan Gus Dur selama memimpin Republik ini.
A.S. Laksana, seorang sastrawan, kritikus sastra, pengarang, dan wartawan yang aktif menulis di berbagai media nasional. Sebagai penulis, ia adalah jaminan mutu. Tulisannya kaya warna dan enak dibaca.
Walhasil, jika tiga orang ini—Gus Dur, Gus Yahya, dan A.S. Laksana—bersua pada sebuah buku, hampir bisa dipastikan bukunya layak baca. Selamat membaca dan menghidupkan Gus Dur.
LBBooks, 2021| 13 x 19 cm | 160 halaman | Softcover
#GusDur #YahyaCholilStaquf #ASLakasana
Gus Dur, meski sudah banyak buku yang diterbitkan tentangnya, dari detil perjalanan hidupnya, sekuel-sekual pemikirannya yang kaya dan luas, hingga kompilasi humor yang terserak, buku baru tentang sosok ini selalu menarik untuk ditunggu dan dibaca.
Gus Yahya, kita tahu, ia pernah mendampingi dan menjadi juru bicara presiden selama dua puluh bulan masa kepresidenan Gus Dur (1999-2000). Gus Yahya—mengutip kelakar banyak kawannya—adalah santri Gus Dur di pondok pesantren paling megah: Istana Negara. Tentu privilege ini berpotensi menjadi nilai lebih bagi Gus Yahya untuk mengayak sekuel perjalanan Gus Dur selama memimpin Republik ini.
A.S. Laksana, seorang sastrawan, kritikus sastra, pengarang, dan wartawan yang aktif menulis di berbagai media nasional. Sebagai penulis, ia adalah jaminan mutu. Tulisannya kaya warna dan enak dibaca.
Walhasil, jika tiga orang ini—Gus Dur, Gus Yahya, dan A.S. Laksana—bersua pada sebuah buku, hampir bisa dipastikan bukunya layak baca. Selamat membaca dan menghidupkan Gus Dur.
LBBooks, 2021| 13 x 19 cm | 160 halaman | Softcover
#GusDur #YahyaCholilStaquf #ASLakasana
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan