Mengingat fidyah adalah keringanan untuk mereka yang tidak bisa berpuasa di bulan Ramadhan. Seringkali muncul pertanyaan mengenai kapan waktu yang tepat untuk pembayarannya. Pembayaran fidyah bisa dilakukan sesuai dengan hari yang sama ketika puasa ditinggalkan. Atau, jika memang situasi tidak memungkinkan anda juga bisa melaksanakan pembayaran Fidyah di hari terakhir bulan Ramadhan dan sebelum bulan Ramadhan di tahun berikutnya.

Selain memperhatikan waktu pembayaran, takaran atau ukuran juga harus diperhatikan dengan seksama. Ulama seperti Imam As-Syaf’I, Imam An-Nawawi, dan Imam Malik menetapkan bahwa ukuran fidyah yang sesuai untuk dibayarkan kepada satu orang fakir miskin adalah 1 mud gandum. Mud dimaksudkan sebagai telapak tangan yang ditengadahkan ke atas untuk menampung makanan, layaknya orang sedang berdoa. Sehingga, mud menunjukan sebuah volume, bukan ukuran berat. Hal ini mengacu pada kitab Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu yang menyebutkan bahwa 1 mud setara dengan 675 gram atau 0,688 liter bahan makanan seperti beras atau gandum.

Sebagai contoh, jika seseorang tidak berpuasa selama 10 hari, maka beliau harus membayar dalam jumlah 10 mud. Satu hari 1 mud, sehingga puasa 10 hari sama dengan membayarkan 10x675 gram bahan makanan atau biaya makan satu hari. Untuk menjamin kewajiban terpenuhi dan praktis anda bisa bayar Fidyah Online lewat Tokopedia, yang sesuai dengan syariat Islam dan juga terpercaya

FAQ Fidyah

Berapakah jumlah fidyah yang harus dibayarkan jika dalam bentuk uang?

Pembayaran fidyah dengan uang harus sejumlah 1,5 Kg makanan pokok per hari yang dikonversi menjadi rupiah disaat itu. Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 10 Tahun 2022 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai fidyah dalam bentuk uang maksimal sebesar Rp50.000,-/hari/jiwa. Namun untuk di Tokopedia, nilai fidyah yang berlaku adalah Rp45.000,-/hari/jiwa.

Berapa jumlah beras yang harus dibayarkan untuk fidyah?

Ulama seperti Imam As-Syaf’I, Imam An-Nawawi, dan Imam Malik menetapkan bahwa ukuran fidyah yang sesuai untuk dibayarkan kepada satu orang fakir miskin adalah 1 mud gandum. 1 mud setara dengan 675 gram atau 0,688 liter bahan makanan seperti beras atau gandum.

Apa hukum membayar fidyah?

Hukum membayar fidyah adalah wajib sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an surah Al Baqarah ayat 184

Siapakah yang berhak mendapat fidyah?

Terdapat tiga golongan yang berhak mendapatkan fidyah, apabila diberikan selain kepada golongan yang disebutkan maka pembayarannya tidak sah. Berikut adalah golongan yang berhak menerima fidyah:

Orang fakir. Seringkali orang fakir disamakan dengan orang miskin. Padahal kondisi perekonomian, golongan fakir lebih tidak mampu. Orang-orang yang termasuk dalam golongan fakir adalah mereka yang tidak memiliki penghasilan dan harta sama sekali sehingga hanya bisa bertahan hidup dari bantuan-bantuan yang diterimanya.
Orang miskin. Lain halnya dengan orang fakir, yang termasuk dalam golongan miskin ini masih memilik harta dan penghasilan. Namun, harta tersebut tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Orang tua yang sakit dan tidak ada harapan sembuh. Selain orang fakir dan miskin, orangtua yang sakit bertahun-tahun berhak menerima fidyah. Khususnya orangtua yang mengalami sakit parah namun dinyatakan tidak ada harapan untuk sembuh.

Apakah fidyah tetap wajib dibayarkan apabila orang yang berhutang puasa telah meninggal?

Dikutip dari NU Online, apabila orang yang meninggal dan masih memiliki hutang puasa namun sebelum meninggal mampu membayar fidyah atau mengganti puasa maka hukumnya wajib bagi ahli waris atau wali membayarkan fidyahnya. Namun apabila orang yang meninggal telah uzur dan tidak mampu menggantikan puasanya dengan cara qadha, hukumnya tidak wajib dibayarkan fidyahnya.