Spesifikasi Penulis : Muh Iqbal Azhar Aziz, Lc., M. Pd Tebal : 256 Halaman Berat : 450gram
Tidak ada harta milikku yang paling berharga, kecuali kuda yang ku persiapkan untuknya... Walau mudah saja aku kumpulkan kantong-kantong emas.
Aku bagi hartaku untuknya (kuda) dan aku berikan sisanya untuk makan dan nafkah keluargaku... Dan harapanku hanya agar aku selalu dikuatkan, ditolong dan diberi pahala. Namun apabila engkau melihatku tidak memiliki kuda... Sungguh aku tetap terlihat susah, gundah walau di sampingku setumpuk harta karun. (Ismail bin Ajlan)
Memelihara kuda adalah hobi, menunggangnya menambah kecintaan, dan merawatnya simbol ketulusan. Semua aktivitas tentang kuda fiisabilillah adalah bernilai pahala. la adalah investasi harta terbaik seorang muslim, sebagaimana sabda Nabi: "Sebaik-baik harta milik seseorang adalah pohon kurma yang subur, selalu berbuah dan anak kuda betina yang selalu hamil dan melahirkan."
Untuk itu Nabi Muhammad menganjurkan kaum muslimin untuk memiliki kuda, dan beliau orang pertama yang memelihara kuda dalam Islam. Kuda pertama beliau bernama Dharis, beliau membelinya dengan 10 kantong perak, dan kemudian beliau ganti namanya dengan As-Sakab. Ialah kuda pertama yang dibawa berperang dalam Islam, dan satu-satunya kuda saat perang Uhud. Kuda itu berwarna hitam, punya putih di kepala dan 3 kakinya selain kaki kanan depan.
Begitulah Rasul mengajari umatnya untuk mencintai Sunnah berkuda, berkata sahabat Anas bin Malik radiyallahu 'anhu, "Tidak ada sesuatu yang paling dicintai Nabi ﷺ istri-istrinya melainkan kuda." (HR. An Nasa'i) Semoga buku ini bisa menjadi panduan dasar dalam menegakkan sunnah berkuda, dan menumbuhkan kembali kecintaan kaum muslimin akan sunnah yang mulai terlupa.