Kini, mesin, komputer, dan robot yang awalnya K hanya bisa menjalankan instruksi dari manusia sudah semakin pintar dengan sistem kecerdasan buatan. Mereka dapat menggantikan tugas-tugas rumit dan tidak terstruktur. Dikhawatirkan bahwa yang akan tersingkir tidak hanya tenaga kerja biasa dengan pekerjaan yang repetitif, tetapi juga tenaga ahli dan profesional berpendidikan tinggi dengan pekerjaan yang bersifat dinamis, strategis, dan tidak rutin. Diperkirakan, dalam waktu 20 tahun ke depan, sekitar 50 persen pekerjaan akan digantikan oleh perangkat cerdas. Oleh sebab itu, era 5.0 ini harus disambut dengan konsep dan strategi yang cerdas pula. Negara harus mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak (belum) bisa dilakukan oleh robot dan kecerdasan buatan.
Berpacu di Era 5.0: Antologi Artikel Mengenai Al, Blockchain, dan Teknologi Digital Terkini menjadi jawaban terhadap permasalahan yang kita temui mengenai dilema kemajuan artificial intelligence dan blockchain.
Buku ini menjelaskan tentang pentingnya peran negara dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak (belum) bisa dilakukan oleh robot dan kecerdasan buatan.
Brigjen TNI Tri Rana Subekti, S.Sos., M.M. - Kapushansiber Bainstrahan Kemhan
Buku ini dapat memberikan gambaran secara komprehensif bagaimana seluruh sektor industri merespons dan melakukan penyesuaian terhadap revolusi Al dan blockchain yang
tidak dapat dihindari saat ini. Dr. Didid Noordiatmoko, M.M. - Ketua Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komod
Prof. Yandra adalah akademisi yang mampu membumikan persoalan rumit menjadi ca renyah, mudah dipahami, dan nikmat dibaca.
Ali Anwar-Jurnalis Tempo, Penerima Penghargaan Bidang Sejarah dan Seni Budaya Bekasi
Prof. Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng., adalah Guru Besar Teknologi Industri Pertanian IPB University dan pendiri Klaster Keilmuan BRAIN (Blockchain, Robotics, and Artificial Intelligence Network), IPB University.