Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 3
Subtotal
Rp195.000
Naskah naskah skriptorium Pakualaman
Rp195.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
NASKAH NASKAH SKRIPTORIUM PAKUALAM Periode Paku Alam II [1830-1858] -disertasi- |Sri Ratna Saktimulya |Peter Carey [peng.] |423 hlm|15x23cm |softcover, segel, dilengkapi gambar #34;, th2017 |Di Indonesia, naskah kuno sangat berkaitan dengan istana/keraton. Kata Sudibyo, istana/keraton memegang peran sentral sebagai pusat kekuasaan dan kebudayaan di berbagai kerajaan Nusantara. Seperti Aceh, Palembang, Cirebon, Yogyakarta, Surakarta, Buton, dan Bima. Istana/keraton memiliki peran penting dalam upaya penciptaan, penyalinan, pemeliharaan, serta pewarisan naskah atau bisa dikatakan menjadi scriptorium naskah-naskah Nusantara. *** “Melalui penelitian terhadap suatu skriptorium dapat diketahui kewibawaan raja yang bertahta pada saat itu”. Pernyataan tersebut didasarkan pada sejumlah bukti dari segi pernaskahan dan teks-teks yang terkandung di dalam karya-karya skriptorium Pakualaman periode Paku Alam II (bertahta 1830–1858). Menurut buyut Paku Alam II–Ki Hadjar Dewantara–puncak pencapaian tradisi kapujanggan Pakualaman adalah pada periode Paku Alam II. Sri Ratna Saktimulya telah membuktikan bahwa di samping kuantitas, dari segi kualitas artistik karya-karya pada masa itu merupakan karya beriluminasi indah baik berupa pěpadan, rubrikasi, rěrěnggan maupun wědana. Pada intinya, hadirnya wědana di sejumlah naskah selain untuk memperindah naskah juga merupakan wahana pemuat akumulasi piwulang. Ajaran keutamaan yang dalam estetika Pakualaman disebut sěstradi, secara eksplisit dimunculkan di segenap naskah. Hal ini menunjukkan bahwa piwulang sěstradi di junjung tinggi dan diupayakan untuk diwar takan agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan