Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 1
Subtotal
Rp65.000
Buku Menyulut Api di Padang Ilalang-Muhammad Iqbal
Rp65.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Buku-buku
Menyulut Api di Padang Ilalang Muhammad Iqbal . . Penerbit: TandaBaca Tebal: 175 halaman Berat: 200 gram Harga Normal: Rp75.000,- Harga Baramaja-maneka Rp65.000,- . . Perdebatan dasar negara antara golongan Islam dan golongan Nasionalis Netral Agama sama tuanya dengan umur Republik Indonesia. Perdebatan tersebut kembali mencuat saat pidato Presiden Sukarno di Amuntai pada 27 Januari 1953 dan membuat beberapa kalangan, terutama Islam, mempersoalkan pidato tersebut. Buku Menyulut Api di Padang Ilalang ini meneroka beragam protes yang dilancarkan berbagai pihak di beberapa media massa kala itu dan menghadirkan beberapa aktor yang pernah hadir langsung saat pidato akbar Sukarno yang terkenal itu. . “Diangkat dari skripsi Iqbal, buku ini bisa membantu menerangi fenomena yang bagi sebagian orang tampak baru muncul belakangan saja, yakni benturan negara nasional dengan negara agama. Padahal, pertentangan itu sesungguhnya sudah berlangsung setua usia republik ini sendiri, dan pidato Sukarno di Amuntai pada 27 Jan 1953 adalah salah satu titik dalam rentetan sejarah tarik ulur tersebut. Di pidato ini Sukarno jelas menegaskan cita-citanya soal negara nasional, yang menjadi tempat bagi semua penganut agama, termasuk—ini yang paling menarik buat saya— #34;jang belum beragama #34;. . Pidato ini memicu kontroversi dan keretakan kubu nasionalis dan Islam, bahkan konon ikut memicu pecahnya pemberontakan NII di Aceh pada September tahun yang sama. Yang juga menarik, saat berkunjung ke Aceh Maret 1953, Sukarno disambut poster bertuliskan #34;Pidato Presiden di Amuntai kami sesalkan. #34; Dia lalu bertanya ke hadirin, perlu tidak poster itu dijelaskan? Saat hadirin menjawab perlu, Sukarno lalu mengklarifikasi poin-poin pidatonya. Saya kira kita belum pernah lagi berdemokrasi seperti masa-masa itu, ketika Presiden bisa disambut dengan poster protes tanpa ada polisi dan paspamres yang terlebih dulu membersihkannya,lalu merespons protes itu dengan ceramah spontan yang sangat berisi.” –Ronny Agustinus.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan