Kuliner tidak hanya tentang suguhan makanan nan nikmat dari olahan tangan-tangan terampil, tetapi juga tentang kenangan akan tempat kuliner tersebut berada dan orang-orang yang memasaknya.
Itu yang coba diungkap Rara Sekar melalui bukunya dalam pameran seni 900 mdpl: Hantu-hantu Seribu Percakapan.
Satu buku dengan seutas rantai sebagai pengikat, tergeletak di atas meja hijau muda, di sisi kiri bangunan dari arah pintu masuk, dalam rumah makan bernama Warung Podjok, Jalan Naga, Kaliurang, Yogyakarta.
Berjudul “Buku Resep Kaliurang”, buku dengan cover dominan warna hijau menjadi ‘penutur’ kepada pengunjung untuk menikmati pameran seni 900 mdpl.
Karena, kisah-kisah kuliner yang pernah ada di Kaliurang, tersimpan rapi dalam buku itu, berupa untaian kata dan foto-foto.
Meski mengisahkan tentang kuliner Kaliurang lewat sebuah buku hasil penelitian selama dua minggu, musisi yang meraih gelar Master Cultural Anthropology dari Victoria University of Wellington, New Zealand, mampu menyuguhkan kisah kuliner yang nikmat dan renyah untuk dibaca.