5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
1 rating • 0 ulasan
5(1)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 10
Subtotal
Rp104.000
Keluarga Jawa
Rp104.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Mata Bangsa
KELUARGA JAWA
Penulis : Hildred Geertz
Penerbit : Mata Bangsa
Tebal : 300 Halaman
ISBN : 978-979-9471-31
Ukuran : 14 x 20
Buku Keluarga Jawa ini merupakan riset mendalam seorang orientalis cum antropolog indonesianis generasi awal abad ke-19. Objek risetnya tentang antropologi keluarga Jawa yang dibidik amat "rigit", mendalam sekaligus komprehensif. Kemampuan Geertz mengungkap tata laku keluarga Jawa hampir hampir sulit ditemukan pada antropolog modern, Bagaimana tidak? Ia mampu membaca apa yang oleh orang Jawa sendiri sering tidak disadari.
Keluarga Jawa adalah sosok yang memegang prinsip "sejauh burung terbang maka ia akan kembali pula ke sarang", sehingga kita akan menemukan rumah berkumpul yang disebut "tabon". Hierarkhi keluarga jawa juga diatur dengan banyak norma, bahkan pada aspek kebahasaan. Seorang yang muda tidak boleh memanggil dengan bahasa "ngoko" pada yang dituakan, harus "krama inggil". Prosesi yang runtut dan struktur yang diuraikan berurutan akan membuat pembaca secara tidak sadar mengangguk dam tercengang, membenarkan dan takjub. Dengan membaca buku ini pembaca akan kembali ke nuansa otentik masyarakat jawa kelas menengah bawah yang identik dengan anak-anak, "glidik", "dolanan", perempuannya, "semah"dan lain sebagainya.
Penulis : Hildred Geertz
Penerbit : Mata Bangsa
Tebal : 300 Halaman
ISBN : 978-979-9471-31
Ukuran : 14 x 20
Buku Keluarga Jawa ini merupakan riset mendalam seorang orientalis cum antropolog indonesianis generasi awal abad ke-19. Objek risetnya tentang antropologi keluarga Jawa yang dibidik amat "rigit", mendalam sekaligus komprehensif. Kemampuan Geertz mengungkap tata laku keluarga Jawa hampir hampir sulit ditemukan pada antropolog modern, Bagaimana tidak? Ia mampu membaca apa yang oleh orang Jawa sendiri sering tidak disadari.
Keluarga Jawa adalah sosok yang memegang prinsip "sejauh burung terbang maka ia akan kembali pula ke sarang", sehingga kita akan menemukan rumah berkumpul yang disebut "tabon". Hierarkhi keluarga jawa juga diatur dengan banyak norma, bahkan pada aspek kebahasaan. Seorang yang muda tidak boleh memanggil dengan bahasa "ngoko" pada yang dituakan, harus "krama inggil". Prosesi yang runtut dan struktur yang diuraikan berurutan akan membuat pembaca secara tidak sadar mengangguk dam tercengang, membenarkan dan takjub. Dengan membaca buku ini pembaca akan kembali ke nuansa otentik masyarakat jawa kelas menengah bawah yang identik dengan anak-anak, "glidik", "dolanan", perempuannya, "semah"dan lain sebagainya.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan